Kebenaran

212 22 0
                                    

Tzuyu dan Dahyun berjalan dalam diam. Memakai pakaian formal dan kacamata hitam membuat keduanya terlihat seperti boss di suatu perusahaan.

"Akhirnya kalian datang, kalian kelihatannya cukup akrab ya."

Tzuyu tersenyum miring, sedangkan Dahyun mendengus mendengar kata akrab dari mulut calon pelanggannya.

"Jadi ada keperluan apa?" tanya Tzuyu.

"Kalian berdua akan saya kasih masing-masing 1 juta dolar, asalkan kalian mau ikuti permainan saya."

"Saya gak mau threesome, apalagi sama dia." seru Dahyun, tau kerjaannya kali ini harus bersama Tzuyu aja udah bikin Dahyun kesal.

"Oh tenang dulu Nona Kim, saya belum selesai."

"Permainan apa maksud tante?" tanya Tzuyu lagi.

Perempuan itu tertawa sebelum akhirnya membisikan sesuatu yang Tzuyu dan Dahyun harus kerjakan.

"Kalo kalian gagal, akan ada konsekuensi nya. Saya sengaja membayar kalian karna saya tau kalian berdua pernah tidur dengannya."

"Orang bermarga Kim beneran gak waras semua!" pikir Tzuyu.

"Jadi kapan bisa di mulai?"

"Kapanpun dia datang kesini, itu tandanya kalian harus mulai lakuin rencana tadi."

"Kalo dia gak datang?"

"Dia pasti datang, feeling saya dia pasti datang karna khawatir dengan salah satu dari kalian."

Dahyun dan Tzuyu saling melirik, ini bukan tentang persaingan lagi. Tapi rencana tante Kim ini memang gila.

*

"Lo dimana?"

"Udah di bar, lo sendiri dimana?"

"Gue lagi ada pelanggan, tujuan kita ke bar itu juga kok tapi. Tolong pantau keadaan di dalam selagi gue masih di jalan."

"Ya."

Tzuyu buru-buru menutup panggilan di ponselnya saat melihat pelanggannya keluar dari toilet umum.

"Kita beneran pergi kesana sekarang?"

"Iya om, om lupa ya sebelum kita main tadi kan om Eric udah janji habis ini mau ajak aku ke bar."

Eric melihat jam di pergelangan tangannya, waktu sewa masih tersisa 10 menit. Waktu yang lumayan untuk bisa memuaskan dirinya lagi.

"Saya kan sewa kamu cuma 1 jam, ini masih ada 10 menit. Kita main lagi bisa?"

Om Eric membawa tangan Tzuyu ke arah kemaluannya yang sudah kembali mengeras. "Kali ini saya mau masukin, sini kamu naik ke pangkuan saya."

"Saya bawa wine, kayaknya enak deh biar lebih chill."

"Boleh juga idemu." tanpa rasa curiga, om Eric membiarkan Tzuyu membuka botol wine itu.

Tzuyu menenggaknya sekali sebelum naik ke pangkuan om Eric, dia lalu memberi botol itu ke om Eric untuk membuatnya lebih santai.

"Ah saya suka ini, cara baru untuk nikmatin wine." ucap om Eric sambil mulai menggerayangi tubuh Tzuyu.

"Bodoh, mana ada nikmatin wine kayak nenggak sebotol beer." pikir Tzuyu.

I Love This B*tchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang