Rebutan

236 30 3
                                    

Hari ini adalah hari pindahan Sullyoon ke kantor cabang yang di pimpin oleh Mina.

Sebagai wakil presiden perusahaan, Sullyoon di hormati oleh semua karyawan. Bahkan mereka yang bekerja disini sudah tau Sullyoon adalah putri kandung Kim Sana.

"Kalo kamu butuh apa-apa samperin aku ya."

Jinni memberikan senyum termanisnya untuk Sullyoon, mantannya yang sudah berbaik hati membantunya.

"Aku ke ruanganku dulu ya, jangan lupa kamu mampir."

Sebelum meninggalkan Jinni, Sullyoon mengedipkan sebelah matanya.

"Tapi lo gak bisa mutasi dia gitu aja Mina!"

"San kecilin suara lo, ini di kantor. Gak enak sama yang lain."

Sullyoon melongok, Mina dan Sana baru melewatinya sambil berdebat.

"Ya tapi lo gak bisa seenaknya ambil Tzuyu. Kan lo bisa ambil yang lain, banyak kok yang potensinya bagus."

"Tzuyu masih harus belajar, dia gue pindah kesini biar banyak belajar perusahaan. Kalo dia di tempat lo kan udah pasti dia sibuk jadi babu aja."

Sana hilang kesabaran, dia gak terima dengan pernyataan Mina. "Yaudah kalo gitu dia gue angkat jadi asisten pribadi gue, lo bisa mutasi Chaeng buat disini jadi asisten lo."

Sana pergi meninggalkan Mina begitu saja. Jelas Mina ikut emosi, karna Sana selalu mengambil keputusan seenaknya dan gak akan pernah bisa di bantah.

"Mih, ada apa?" bisik Sullyoon membuat Sana kaget.

"Anjirlah, kamu kenapa kayak setan sih?"

"Anak sendiri di bilang kayak setan."

"Ya terus ngapain kamu disini berkeliaran? Bukannya sekarang kamu wakil presiden perusahaan?"

"Ya iya tapi aku kepo."

Sana menghela nafas kasar. Anaknya memang nurunin sifat keras kepalanya.

"Ke ruangan kamu aja deh ngobrolnya, Mommy pusing."

"Kenapa pusing, kan Mommy punya aku. Jadi bisa curhat."

"Yang ada malah makin pusing, ayo deh cepet ke ruangan kamu."

Sullyoon nurut, walaupun kesal tapi dia kepo dengan kejadian tadi.

"Hah akhirnya bisa tiduran."

"Cepetan cerita Mih, ada apa sih sama Tante Mina?"

"Tzuyu mau di mutasi kesini, tapi Mommy gak mau. Enak aja Mina main mutasi karyawan Mommy."

"Halah, bilang aja Mommy cemburu." Sullyoon mengulum senyumnya, dia yakin 10000% kalo Mommy nya ada perasaan sama Tzuyu.

"Dih, Mommy cuma gak suka aja. Itu kan karyawan Mommy yang cari, tapi Mina seenaknya mau mutasi. Padahal bisa open loker aja."

"Iya sihh,  urusan mutasi harusnya izin dulu ke Mommy, tapi kenapa ya Tante Mina main narik ka Tzuyu? Apa suka ya?"

"Jangan ngaco kamu." Sebuah pena mendarat mulus di kepala Sullyoon.

"Dih tuhkan, Mommy cemburu."

"Gak ya! Sok tau kamu."

"Yaudah, aku kasih tau ini pasti Mommy panas."

"Apa?"

Sullyoon berusaha menahan tawanya. Sesuai dugaan, Mommynya menjawab dengan cepat hal-hal yang menyangkut Tzuyu.

"Semalem aku liat ka Tzuyu peluk-pelukan di balkon sama cewe."

"Semalem?"

"Iyaa, aku kan ambil pesenan makanan online, terus Lilly notice di balkon kamar ada yang lagi peluk-pelukan. Itu kamar ka Tzuyu, jadi aku yakin banget pasti ka Tzuyu lagi pacaran."

I Love This B*tchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang