Hari Pertama

219 33 2
                                    

Flashback On.

"Anjir Mommy gak jelas banget, tadi nyuruh ke Tante Mina apa bu Chae sihh."

Sullyoon sambil ngedumel berjalan keluar dari ruang kerja Sana.

"Apa gue makan dulu aja ya."

"Ah iya deh, laper anjir belum sempet makan sama ka Tzuyu tadi."

"Woyy Yon."

Teriak seseorang dari belakng Sullyoon. Dia sangat malas menanggapi orang-orang disini. "Yan yon yan yon. Emang deket banget lo sama gue?"

"Ya sorry, lo dari pagi gak keliatan anjir. Ini sekarang lo mau kemana?"

"Makan lah, laper gue."

"Kerjaan lo udah selesai? Tadi bu Chae nyariin lo tuh."

Sullyoon berdecak kesal, dia lalu meninggalkan Joshua begitu saja untuk menuju kantin.

"Beef bowl original 1 bang sama sparkling lemonade. Ini uangnya ya kembaliannya ambil aja."

"Siap, di tunggu sebentar ka."

Sullyoon segera memcari tempat duduk agak jauh dari para pegawai Sana yang masih asik bercengkrama.

Ting!

"Kamu dimana Yoon?"

Sullyoon langsung melotot, benar kata teman magangnya tadi kalo dirinya di cariin. Tapi bukan sama Chae, melainkan sama Mina.

"Waduh gue bales apa ya."

Dia hanya membaca pesannya sambil masih berfikir harus menjawab apa ke tantenya ini.

"Dahlah anjir jujur aja, gue kan anak cantik dan gak suka bohong."

"Lagi di kantin Tante, baru mau makan." balas Sullyoon.

"Kalo udah ke ruangan aku ya, aku tunggu."

"Okayy."

Sullyoon langsung degdegan, melihat tantenya yang sangat cepat balas chat di tambah lagi dirinya di suruh datang ke ruangan Mina.

Rasanya sangat pusing, ada sedikit rasa menyesal karna pagi ini dia bolos kerja.

Mata Sullyoon beralih melihat keluar jendela, tapi ternyata tanpa sengaja dia melihat penampakan yang ada di luar jendela.

"Anjirr gue gak diajak, sialan."

Dia melihat Mommy nya dan Tzuyu baru aja menaiki mobil dan pergi meninggalkan kantor.

"Anjir gue malah mikir ini Mommy gue suka ka Tzuyu deh kayaknya."

"Permisi, pesanannya ka."

"Makasihh bang."

"Selamat makan Sullyoon yang cantik jelita." ucapnya kepada diri sendiri sebelum menyantap makan siangnya.

*

"HAH TANTE SERIUS?!!"

"Iyaa sayang."

"Tapi— tapi Sullyoon masih magang lohh Tan."

"Ya nanti setelah kamu magang."

"Setelah magang aku balik kuliah lah Tan."

"Setelah selesai kuliah juga gakpapa kok."

Sullyoon memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing. Dia syok dan juga stres dengan info yang tantenya ini berikan.

"Apa gak terlalu cepet Tan? Tante udah bilang Mommy? Nanti kalo Mommy gak setuju gimana?"

"Sullyoon, kamu cuma jadi wakil presiden perusahaan keluarga sayang. Perusahaan cabang Yoon bukan pusat. Tante rasanya lagi gak bisa percaya orang lain. Kamu bisa pikirin baik-baik lagi Yoon."

Mina memegang kedua bahu gadis itu dan menatapnya, berusaha meyakinkan kalo hal itu akan baik-baik aja.

"Sementara aja Yoon, setelah kasus Taemin ini aku jadi kurang percaya orang buat ngurus perusahaan keluarga kita."

"Tapi itu tanggung jawab yang besar Tantee..."

"Kamu kan sama aku Yoon. Tante turun tangan langsung sekarang. Nanti kalo semuanya udah kembali normal, kamu terserah mau lanjutin apa enggak."

Sullyoon menghela nafasnya, dia pasrah. "Oke Tan, tapi aku mau ajak temen aku buat ikut kerja disana."

"Siapa? Joshua yang sering ngejar-ngejar kamu?"

"Heh, bukan Tann. Pokoknya ada deh nanti aku tanya dia dulu mau apa enggak. Tapi tante harus bilang ke Mommy ya, aku maunya kerja kalo ada temennya."

"Iya tenang aja, nanti aku bilang ke Sana. Yaudah kamu boleh lanjutin kerja kamu hari ini Yoon."

Badan Sullyoon menegang. Dia bahkan seharian ini belum memegang kerjaannya. "O-oke tan."

Sullyoon keluar dari ruangan Mina dengan wajah frustasi. Dia belum siap menjadi wakil presiden perusahaan, apalagi di bawah kepemimpinan Mina.

Walaupun tantenya itu baik, tapi Mina terlalu tegas untuk Sullyoon yang suka kebebasan.

"Mending gue numpang tidur di ruangan Mommy."

Flashback Off.

*

"Bu Mina, ini semuanya saya bawa ke ruangan Miss Sana?"

Ini hari pertama Tzuyu bekerja di kantor Sana, tapi dia langsung disibukan dengan beberapa berkas yang harus dia baca ulang sebelum di tanda tangan bossnya.

Ini semua karna perusahaan Sana habis mengalami kerugian besar akibat kasus korupsi.

"Iyaa, sekalian kamu tunggu sampe semua di tanda tanganin ya. Dia suka nunda kerjaan soalnya."

"Siap Bu."

"Tzuyu?"

Tzuyu yang udah siap membawa tumpukan berkas ke ruangan Sana langsung menoleh saat Mina memanggilnya. "Iya Bu?"

"Jangan panggil saya Ibu, kamu boleh panggil saya Ka."

"Atau Miss seperti Sana juga gakpapa."

"Noted Miss." ucap Tzuyu sambil tersenyum manis.

Tanpa sadar bibir Mina tersenyum melihat tingkah Tzuyu.

"Manis juga."

I Love This B*tchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang