Komitmen

305 33 9
                                    

"Ah sial, gue jadi gak fokus kerja gini."

Tzuyu merebahkan kepalanya di meja kerjanya.

Hari ini Tzuyu datang terlambat dan alasannya juga di cover oleh Sana. Jadi  Tzuyu aman dari omelan leader team nya, Jihyo.

Disaat Tzuyu lagi pusing-pusingnya, dia melihat Dahyun berjalan menuju lift.

"Jangan bilang kalo dia mau ke ruangan ka Sana."

Tzuyu terus memperhatikan Dahyun, bahkan sampai saat Dahyun menekan tombol lantai paling atas yang adalah lantai para petinggi perusahaan.

"Apaan banget dehh sambil senyam-senyum gitu."

Jelas aja Tzuyu bisa lihat Dahyun yang senyam-senyum sendiri, karna posisi meja kerja Tzuyu menghadap ke arah samping lift.

Posisi yang sangat strategis untuk memantau gerak-gerik Dahyun, mengingat di ruangannya ini posisi meja kerja karyawan membentuk letter U.

"Ka Sana sibuk?" pesan terkirim dari Tzuyu untuk Sana, ralat. Untuk pacar barunya.

"Enggak juga, ada apa sayang?"

"Istirahat nanti ayo makan di luar."

"Boleh."

Tzuyu terus memikirkan harus membahas apa lagi di chat, biar Sana tetap membalas chatnya dan sedikit mengabaikan Dahyun.

"Sama Sullyoon gak ka?"

"Kamu mau ajak anak nakal itu?"

Tzuyu tersenyum geli, sekarang pandangannya ke Sullyoon benar-benar berubah.

Yang tadinya Tzuyu menganggap Sullyoon adalah temannya, sekarang Tzuyu menganggap Sullyoon calon anaknya.

"Yakan itu anak kamu, jadi di ajak atau enggak?"

1 menit

5 menit

10 menit berlalu, Sana belum juga membalas pesannya.

Bahkan sampai Tzuyu sudah menyelesaikan setengah pekerjaannya hari ini, Sana masih belum membalas pesannya.

"Ka Sana udah mulai sibuk ya?"

15 menit lagi menuju jam makan siang, tapi Sana benar-benar belum membalas pesan Tzuyu.

"Anjirlahh apa karna Dahyun ya?"

"Apa gue samperin?"

Tzuyu menggelengkan kepalanya berulang kali.

Masalahnya, dia belum sepenuhnya percaya pada Sana.

Tzuyu yakin kalo Sana bukan orang yang bisa menjalin hubungan dengan komitmen, bukan juga orang yang bisa di labeli sebagai 'hak milik'.

Dengan tekad 50%, Tzuyu mendekati meja kerja Jihyo. "Bu Jihyo saya izin ke ruangan Miss Sana ya bu, ada urusan mendadak." izin Tzuyu.

"Kerjaan kamu udah selesai?"

"Ya belum sih Bu, tapi saya udah kerjain setengah kok."

"Yaudah, tapi jangan lama-lama ya. Si Dahyun aku liat juga belum balik tuh."

Tzuyu tersenyum miring, akhirnya ada yang sadar dengan kepergian Dahyun.

"Siap Bu. Saya permisi dulu ya."

Sejak di dalam lift sampai hampir sampai di depan ruangan Sana, jantung Tzuyu berdegup kencamg.

Dia takut kalo fikiran negatifnya tentang Sana benar.

Tok tok tok

"Permisi Miss Sana."

Mendengar suara yang tidak asing itu Sana langsung terdiam.

I Love This B*tchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang