HALO EVERYONE!
APA KABAR SEMUANYA?
SIAPA DI SINI YANG KANGEN COUPLE DUO L?
APA KABAR, YA MEREKA?
PENASARAN? CUS LANGSUNG SCROLL KE BAWAH BUAT BACA PART 4!
JANGAN LUPA SHARE CERITA ZION KE TEMAN-TEMAN ATAU DI SOSMED KALIAN YA!!!
.
.
.
-BOUND?-
HAPPY READING
Hari pernikahan ditentukan oleh orang tua masing-masing, tentu saja membuat Gray merasa sedikit risih akibat itu. Terlebih mereka langsung menentukannya begitu saja tanpa bertanya kepadanya terlebih dahulu atau mendiskusikannya.
Tatapan Gray menoleh ke arah Annara, gadis itu duduk di samping Gerald. Pandangannya terus menunduk sembari memainkan jemarinya, "Lo setuju hari pernikahan tiga hari lagi?" tanya Gray tanpa basa-basi.
Annara lantas mendongakkan kepalanya, menatap satu persatu orang yang kini sedang menatapnya, lalu tatapannya terpaku pada wajah Gray yang terlihat seperti biasanya, datar tanpa berekspresi.
"Kalau bisa lebih cepat kenapa nggak? Lagi pula pernikahan di adain secara tertutup, gak akan ada orang lain tahu selain keluarga dan temen deket kamu," jawab Annara seadanya.
Tanpa berniat untuk menjawab lagi, Gray kembali fokus dengan ponselnya. Apa yang dikatakan oleh Annara ada benarnya, jika dilaksanakan lebih cepat akan lebih baik, tidak perlu lagi menghadapi orang tuanya hanya untuk mempermasalahkan perjodohan sialan ini.
Toh, setelah menikah pun dirinya dan Annara akan tetap hidup masing-masing. Hanya status yang menjadi perbedaan.
"Setelah nikah jangan tinggal di apartemen--"
"Apapun alasannya aku gak akan keluar dari apartemen," sela Gray cepat seolah sudah mengerti kemana arah pembicaraan Liam.
"Kalau gitu biar Annara yang pindah ke apartemen Gray, gimana?" usul Laya seraya menatap ke arah Annara sambil tersenyum.
"Kalau dari salah satu kalian gak ada yang mau ngalah--"
"Biar Nara yang pindah ke apartemen Zion," putus Annara sekaligus menyela perkataan Gerald yang akan memutuskan kesepakatan tanpa persetujuan darinya ataupun Gray.
Mendengar keputusan Annara, Gray tetap bergeming, namun, tidak dengan tatapannya yang terus mengarah kepada gadis itu. Gray menatapnya penuh intimidasi.
Hanya ditatap seperti itu saja sebenarnya sudah cukup membuat nyalinya menciut, Annara langsung menundukkan kepalanya guna menghindari tatapan maut yang dilayangkan oleh lelaki yang posisinya kini saling berhadapan dengannya, hanya terhalang oleh meja.
:-
Annara berusaha untuk menghindar dari Gray, namun, sepertinya lelaki itu tidak membiarkannya pergi begitu saja setelah mengambil keputusan secara sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZION (GRAYSON ZION LAZARUS)
Ficção AdolescenteWISE IN READING! THIS IS JUST FICTION! Memilih untuk mengikuti jejak sang Kakek, kehidupan seorang pria berusia dua puluh tujuh tahun itu selalu terancam akan kematian tragis yang akan menimpanya. Meski begitu, bagi Grayson Zion Lazarus, itu adalah...