| AGL'CHAPTER'010'REAL FEELINGS? | ⚠️

1.5K 200 121
                                    

HALO EVERYONE!

LAMA TIDAK JUMPA AND SO SORRY AKU LAMA UPDATE HEHE

NEXT TIME, GARION UDAH TAMAT AKU PASTI RAJIN UPDATE DI WP, DOAIN YAAAA

JANGAN LUPA RAMAIKAN!!

VOTE & KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA!!

-
-
-
-
-
-
-
-

HAPPY READING





















Kapasitas ruangan yang tersedia di halam rumah Galen cukup luas untuk dijadikan beberapa tempat yang berguna seperti menyediakan Van jika sewaktu-waktu ingin menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya.

Seperti yang dikatakan oleh Gray, Galen membuat ring tinju tepatnya di ruang bawah tanah. Tempat itu ada sejak lelaki itu memasuki masa-masa remaja.

Galen terbiasa melakukan segala aktivitasnya seorang diri sejak kecil, sesekali mungkin dibantu oleh seorang wanita paruh baya yang sudah bekerja dengannya selama bertahun-tahun.

Meski begitu Galen tidak pernah membenci kedua orang tuanya yang selalu meninggalkannya sejak kecil. Mereka sesekali datang untuk mengunjunginya dan menghabiskan waktu bersama.

Itulah sebabnya Galen selalu mencari kesibukan dengan mencoba hal-hal baru sekaligus menantang. Namun, sekarang kesibukannya telah direnggut oleh pekerjaan yang tidak akan pernah ada habisnya.

Galen memejamkan kedua matanya sejenak sembari menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi. Saat melihat arloji yang menempel di pergelangan tangannya, Galen hanya mampu menghela nafas lalu beranjak dari tempat duduknya.

Melihat keindahan kota pada malam hari sudah cukup membuat rasa lelahnya berkurang. Ketika melihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumahnya, Galen hanya mengulas senyum kecil lalu melangkah keluar dari ruang kerjanya untuk menyambut kedatangan Gray.

Itulah keistimewaan yang dimiliki oleh teman-temannya, mereka memilih untuk menghabiskan malam akhir pekan di rumahnya. Meski tanpa mengatakannya secara langsung, namun Galen cukup paham dengan apa yang mereka lakukan.

"Gal!!" suara teriakan Archio terdengar dari arah luar sekaligus sambil menyalakan klakson mobil beberapa kali.

"Lo gak ada kerjaan lain selain harus buat kekacauan di rumah gue?" todong Galen sembari membukakan pintu mobil untuk Archio.

"Lo gak akan berterimakasih sama gue, brengsek?!" balas Archio sedikit meninggikan nada bicaranya lalu keluar dari dalam mobil ketika sudah dibukakan pintu oleh Galen.

Tidak hanya Gray dan Alfa yang keluar dari dalam mobil, Galen terdiam untuk beberapa saat ketika melihat seorang gadis yang tampak tidak asing di penglihatannya.

"Aku yang ajak Khairen, seharusnya gak masalah 'kan, Galen?" ujar Annara sekaligus membuyarkan lamunan Galen yang sedari tadi hanya fokus pada Khairen.

Galen mendadak gelagapan, lelaki itu mengusap kasar wajahnya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya sembari mempersilakan mereka untuk masuk.

ZION (GRAYSON ZION LAZARUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang