HALO EVERYONE!
LAMA TIDAK JUMPA AND SO SORRY AKU LAMA UPDATE HEHE
NEXT TIME, GARION UDAH TAMAT AKU PASTI RAJIN UPDATE DI WP, DOAIN YAAAA
JANGAN LUPA RAMAIKAN!!
VOTE & KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA!!
-
-
-
-
-
-
-
-HAPPY READING
Sesuai ucapannya, Gray akan membawa Annara ke suatu tempat. Meski hari mulai larut, namun, Annara tetap keukeh ingin mengunjungi tempat yang disebutkan oleh Gray meskipun masih ada hari esok.
Gray sendiri tidak mempermasalahkannya selagi gadis itu berada di sampingnya. Gadis itu seperti memiliki magnet kuat yang membuat Gray ingin terus berada di dekatnya, begitupun dengan energi di dalam tubuhnya yang seolah ikut tertarik sehingga tidak ada rasa lelah saat bersamanya.
Menuju Stadion Philip membutuhkan waktu sekitar empat puluh menit, Gray menoleh ke arah samping dan melihat Annara sudah tertidur pulas dengan kepala yang bersandar ke arah pintu mobil.
Melihat itu Gray lantas menepikan mobilnya terlebih dahulu lalu mengatur kursi yang di duduki oleh Annara agar gadis itu tidur dengan nyaman. Namun, belum sempat melakukannya, gadis itu terusik dalam tidurnya hingga kedua matanya perlahan terbuka.
"Zion?" panggilnya dengan nada bicara khas bangun tidur.
"Kita pergi besok, lo harus istirahat--"
"Kenapa? Aku baik-baik aja, kita pergi sekarang," tukas Annara sembari menatap wajah Gray yang jaraknya benar-benar dekat dengan wajahnya.
"Ibu bisa marah kalau lo sakit," balas Gray berucap dan tetap mempertahankan posisinya yang masing memegangi belakang kepala Annara karena Gray berniat untuk membuat tidurnya lebih nyaman.
"Aku gak akan bilang kalau aku sakit karena kamu," balas Annara seraya tersenyum kecil membuat Gray yang melihatnya langsung terpaku pada bibirnya.
Sadar tengah di tatap intens oleh Gray, Annara sontan melipat bibirnya dan memilih untuk menegakkan tubuhnya meski pada akhirnya keningnya saling beradu dengan kening Gray.
Tidak terhitung berapa kali Gray membuatnya terintimidasi dengan tatapannya itu. Annara bergerak untuk mendorong dada bidang Gray, "Zion, minggir!" ucapnya sambil berusaha mendorong dada bidang Gray.
Sedangkan Gray tetap mempertahankan posisinya dan semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Annara membuat gadis itu semakin berusaha keras mendorong dadanya.
"Lo gak mau?" tanya Gray setengah berbisik sambil menggerakkan jemari tangannya untuk menyingkirkan rambut Annara yang menghalangi wajah cantiknya.
"Lo gak mau hilangin bekas pelukan Krystal?" Gray memperjelas pertanyaannya membuat Annara nyaris tersedak ludahnya sendiri.
"Kenapa aku harus lakuin itu? Gak ada hubungannya sama aku, Zion," jawab Annara sembari membuang pandangannya ke arah lain.
Gray masih tetap mempertahankan posisinya dan mencoba menarik perhatian Annara agar gadis itu kembali melihat ke arahnya, "Jawab pertanyaan gue, ada alasan di balik pernikahan kontrak yang lo setujui. Apa jawabannya ada di antara dua yang pernah gue sebutin?" papar Gray berucap panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZION (GRAYSON ZION LAZARUS)
Ficção AdolescenteWISE IN READING! THIS IS JUST FICTION! Memilih untuk mengikuti jejak sang Kakek, kehidupan seorang pria berusia dua puluh tujuh tahun itu selalu terancam akan kematian tragis yang akan menimpanya. Meski begitu, bagi Grayson Zion Lazarus, itu adalah...