HAPPY READING!
⚠️AKU KASIH WARN DULU, KALAU INI CERITA 'HAREM' YA TEMAN-TEMAN. MOHON BIJAK. JIKA TIDAK COCOK DENGAN GENRE SEPERTI INI, BISA SEGERA TINGGALKAN. TERIMA KASIH⚠️
Okey, selamat bertemu dengan Fourich in new version!🚩
========
BITTERSWEET RUINS
[ Bagian 1 | They're Fourich ]Luina menatap kosong kertas yang ditempel oleh para pria berbaju hitam di depan pintu utama rumahnya. Rantai dan gembok yang melilit gagang pintu, juga terasa melilit dadanya.
Begitu sesak dan menyakitkan.
| RUMAH INI TELAH DISITA OLEH PIHAK D'ARVENZO COMPANY! |
Sembari menghela napas, Luina melirik ke arah koper yang gagangnya ia genggam dengan erat.
Hanya ini yang tersisa dari rumahnya. Padahal sebagian besar barang-barangnya masih berada di dalam. Akan tetapi para pria tersebut sudah tidak bisa mengizinkannya untuk membawa lebih banyak lagi."LUINA!"
Ah, tampaknya berita buruk ini telah sampai ke telinga keluarga besarnya, ya?
Kira-kira apa yang mau mereka lakukan padanya untuk menyalurkan amarah?
PLAK!
Tamparan keras tiba-tiba melayang ke pipi, hingga membuat wajah Luina tertoleh ke samping.
"Kurang ajar! Apa aja yang udah kamu minta ke kakak saya, sampai dia harus mencuri uang sebanyak itu dari perusahaan D'Arvenzo, ha?! APA?!"
Masih dengan menyentuh pipinya yang kebas, Luina menatap marah pada wanita yang datang dan menuduhnya tiba-tiba.
Amorana Partha— adik ayahnya.
"Tante jangan asal ngomong, ya. Aku gak pernah minta apa-apa, kok, ke Papa!" Bantah Luina.
"Bohong! Kalau bukan ke kamu uangnya, terus kemana, ha?! Untuk apa uang sebanyak itu untuk Kak Thomas?!"
"Ya mana aku tau!" Bentaknya selepas didorong.
Luina lantas maju selangkah, menatap penuh sirat menantang pada Amorana.
"Lagian, bukannya selama ini, uang Papa habis buat menuhin semua keinginan keluarga besarnya yang selalu minta ini itu, ya? Tante juga, kan, yang setiap minggunya minta ditransfer buat modal investasi perusahaan suami Tante," desis Luina menyudutkan.
"Walaupun sampai sekarang kita gak tau, sih. Uang itu beneran dipake buat investasi.. atau yang lain," lanjut Luina sembari memindai penampilan glamour Amorana.
"Kurang ajar!" PLAK!
Luina berdecak dalam hati ketika tamparan lebih panas mendarat di pipinya. Amorana ini, sejak dulu sudah sering bermain tangan padanya setiap kali tidak ada Thomas— ayahnya.
Benar-benar tipe manusia yang jago kandang. Dia tidak berani melakukan apapun jika ada Thomas di sekitarnya. Cupu!
"Bener-bener anak tiri gak tau diri! Tau apa kamu tentang dunia yang saya tempatin, ha?!"
Luina mendesah sembari mengibaskan rambutnya ke belakang. Terlihat sekali bahwa dia tidak peduli.
"Jangan sombong karena kakak saya sayang sama kamu, ya! Dengan kearoganan kamu yang seperti ini, jangan harap Partha akan terima kamu setelah ini!"
Luina terkekeh.
"Kita gak akan mau terima kamu sampai kapanpun! Silahkan hidup sendirian tanpa bantuan kami! Kamu pikir, hidup tanpa bantuan Partha itu gampang?!" Terus Amorana meledak-ledak.

KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET RUINS
Teen Fiction🚩Re-Publish! New Version of Bad Luck [ for Luina ]🚩 ❗️50% Different [ updated with additional scenes with deeper conflicts ]❗️ • "You look so scared, baby. What's going on?" "Relax, L. We're not here to bite you." "Come on, Lui. You know there's n...