BAGIAN 4

44.3K 2.7K 123
                                    

HAPPY READING!

Jangan lupa vote dan komen!❤️‍🔥

Okey, selamat bertemu dengan Fourich🚩

========

BITTERSWEET RUINS
[ Bagian 4 | Another Mess ]

Luina Cellyna Partha.

Dulunya, dia adalah putri tunggal dari seorang konglomerat— Anthomas Partha. Seorang manager perusahaan yang kekayaannya hampir setara dengan kepala direktur.

Tidak pernah ada kata tidak, tiap kali ia meminta sesuatu. Tidak pernah ada kata besok, tiap ia menginginkannya di saat itu. Semua hal rasanya bisa ia miliki dengan mudah, bahkan setara dengan cara mengedipkan mata.

"I want it, I got it." Itu adalah prinsip yang melekat pada hidup Luina.

Namun siapa sangka, bahwa seluruh kekayaan yang mengagumkan tersebut, ternyata bukan dihasilkan dari cara yang bersih.

Perusahaan D'Arvenzo Company harus merugi belasan triliun, demi kekayaan Thomas yang selalu stabil dalam dua tahun terakhir.

Bak pepatah 'sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya akan tetap tercium juga'— seperti itulah kebusukan Thomas yang selama ini tersembunyi, akhirnya terbongkar tanpa jeda.

Tidak peduli berapa banyak uang yang pria itu keluarkan untuk menutupi, atau berapa banyak koneksi yang ia beli demi menghilangkan jejak— semuanya akan kalah jika berkaitan dengan D'Arvenzo.

Dan saat D'Arvenzo sudah menunjukkan taringnya— nama Luina ikut tenggelam bersama reputasi ayah tirinya, meski ia tidak tahu apa-apa.

Luina tidak hanya kehilangan harta benda, tetapi juga nama baik, rasa aman, dan tempat untuk pulang.

Dunia yang dulu memujanya, mendukungnya, merangkulnya, kini memandangnya seperti kuman. 

Teman-temannya menjauh. Guru-guru bersikap dingin. Dan sekolah yang seharusnya jadi tempat paling netral, justru berubah jadi ladang eksekusi sosial. 

Apalagi, di hari keduanya bersekolah dengan status barunya yang bukan lagi orang kaya, Fourich melabeli dirinya sebagai red person dan melepas dasi merahnya yang membanggakan.

Membuat semua orang akhirnya bisa menginjaknya dengan mudah.

Nama 'Partha' yang tertulis di belakangnya tidak lagi menjadi ancaman. Nama tersebut telah berubah, dari simbol kemewahan menjadi bahan cibiran.

Dan di mata semua orang, Luina bukan lagi seorang putri konglomerat— 

melainkan warisan dari seorang penjahat yang tak pantas diberi hormat.

"Luina! Pesenan gue mana!"

"Sabar!" Balas Luina sembari menyajikan minuman yang dipesan.

"Lelet banget, sih, lo!"

"Kalau gak sabar, ambil aja sendiri! Ngapain nyuruh-nyuruh gue?" Balas Luina lagi, lalu berbalik untuk pergi.

Namun, baru beberapa langkah, tiba-tiba—

Byur!

Fourich yang menempati meja paling pojok di cafetaria, ikut terkesiap, sekaligus senang, kala melihat ada seseorang yang berani memulai permainan red person dengan cara yang benar.

Chelsea— tentu saja. One of Luina's enemy.

Chelsea menumpahkan semua minuman yang baru diletakkan Luina di atas meja— ke tubuh gadis itu. Bahkan saat gadis itu baru berbalik badan.

BITTERSWEET RUINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang