BAGIAN 4

31.8K 2K 44
                                    

HAPPY READING!

Akan selalu aku ingatkan kalian untuk vote dulu sebelum membaca, supaya gak lupa dan aku bisa cepat update🩵💙

Ayo sayang-sayangku, vote duluu🫦

Sudah?

Okey, selamat bertemu dengan Fourich🚩

🎧Baby By Me - 50 Cent, Ne-Yo

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 4 | One Week Aggreement ]

Pyar!

Kondisi cafetaria D'AIS yang sebelumnya ramai dengan keributan para manusia yang berebut perhatian Luina untuk dijadikan pesuruh, seketika senyap tak bersuara.

Semua itu karena pemeran utama hari ini,— Luina, telah tidak sengaja memecahkan segelas avocado juice dan menumpahkannya di sepatu anak pemilik sekolah, yakni sang produser,— Ardanthe Vano D'Arvenzo.

Dengan wajah pucat dan mata terbelalak kaget, Luina menatap Ardanthe yang melihatnya dengan tenang.

"D-danthe, gue gak sengaja."

Ardanthe hanya mengangkat sebelah alisnya tanpa menjawab apapun.

"Sumpah, gue gak sengaja!" Luina berdiri lalu mengangkat dua jari ke sebelah kepalanya.

Perempuan itu tiba-tiba menunjuk siswi yang duduk dibelakang Ardanthe.

"Dia ngejegal gue!"

"Sembarangan lo kalau ngomong! Jangan asal nuduh ya!" Bentak siswi itu tidak terima.

Luina melotot.

"Lo emang ngejegal gue, kok! Lagian gak mungkin gue tiba-tiba jatuh, orang jalan masih luas gini!"

"Ngaku aja, lo sengaja kan?!" Luina terus membentak.

Tidak mau kalah, siswi itu mendekat pada Luina, lalu memberinya tamparan keras.

Fourich melihat adegan itu dengan tatapan senang.

"Gue gak terima ya lo tuduh kayak gini. Gue bakal aduin lo ke kepala sekolah."

"Aduin aja gue gak takut!" Teriak Luina pada orang yang sekarang sudah berjalan keluar dari kantin bersama antek-anteknya.

"Lo gak minta maaf?"

Luina menoleh pada Zirga. Pemuda yang kadang irit bicara kadang cerewet itu mengangkat sebelah alisnya seolah mengingatkan Luina pada salah satu kesalahan fatal.

Dengan gugup, Luina menatap wajah Ardanthe yang terlihat tenang. "G-gue minta—-"

Byur!

Alex menumpahkan semua minuman yang dipesan teman-temannya ke tubuh Luina tanpa aba-aba.

Ternyata putra sulung keluarga D'Marquez itu sudah siap dengan empat gelas americano ice di tangan, dan berdiri tepat di belakang Luina. Sengaja menunggu momen yang pas untuk memberi ultimatum tambahan, setelah perempuan itu mendapatkan sebuah tamparan.

Zirga tersenyum miring melihat Luina yang terkejut dengan situasi.

"See? Lain kali gausah cari masalah sama Fourich."

Luina mendongak tidak terima. "Gue gak nyari masalah! Gue kan udah bilang gue gak sengaja! Lagian—"

"Jangan tinggiin suara lo!" Sentak Ardanthe sembari menatap tajam perempuan yang tingginya bahkan tidak sampai sebahunya.

BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang