BAB I - BOLEHKAH SAYA KIRIM PESAN KEPADAMU?

216 21 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong panggilkan petugas Administrasi kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong panggilkan petugas Administrasi kesini." Titah Levin disela-sela waktu prakteknya.

Vera yang kini menjadi asisten prakteknya tampak mengernyit bingung. Ada apa gerangan dokternya itu ingin bertemu petugas Administrasi?

Biasanya kalau ada keperluan pembayaran beliau membeli obat, Veralah yang diutus ke kasir. Bukan petugasnya yang disuruh ke ruangan.

"Maaf dok, ada perlu apa? Yang jaga anak baru soalnya." Sanggah Vera.

"Kenapa memangnya kalau anak baru? Saya ada perlu sebentar. Langsung suruh masuk saja sambil saya istirahat sebentar." Levin melepas sneli lalu menggantungnya.

"Baik dok."

Vera mendapati anak baru itu sedang duduk diam menyimak obrolan teman-temannya. Bukannya Vera benci dengan Namira, tetapi melihat wajahnya yang selalu datar lah membuat Vera kesal.

"Kamu, dipanggil dokter Ezra."

Jantung Namira seperti mau copot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jantung Namira seperti mau copot. Ada apa gerangan sampai-sampai dia harus dipanggil dokter Ezra. Perasaan dirinya sedang tidak melakukan kesalahan apapun. Telapak tangannya mendadak dingin.

"Udah buruaan. Beliau istirahatnya cuma sebentar!"

Namira mengangguk dan bergegas menuju ruangan dokter Ezra yang di depannya sangat banyak pasien itu. Diketuknya pintu itu terlebih dahulu, setelah ada seruan masuk segera Namira memasuki ruangan tersebut.

DIKALA JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang