[25] Mulai Terungkap

321 93 30
                                    

"Tunggu," ucap Vaneta mencekal tangan lelaki yang mengenakan jaket hitam dekat eskalator

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu," ucap Vaneta mencekal tangan lelaki yang mengenakan jaket hitam dekat eskalator.

Lelaki yang masih sibuk berteleponan itu praktis langsung berbalik menatapnya. Dia menjauhkan ponsel yang ditempelkannya di telinga. "Siapa kau?" tanyanya bingung.

"Kau kenal dengan wanita bernama Berlian?" ujar Vaneta.

Satu alis lelaki itu nampak terangkat mengernyit. "Apa maksudmu? Kau ini siapa?" ujarnya.

"Begini saja. Aku meminta waktumu sebentar," ucap Vaneta.

"Hei, apa maksudnya ini, Nona?" ujar Raihan dengan senyum penuh sirat.

"Jangan salah paham. Aku meminta waktumu untuk berbicara dan menanyakan beberapa hal padamu," ujar Vaneta seakan paham apa yang tengah dipikirkan lelaki itu.

"Maaf, aku tidak punya waktu," ucap Raihan kembali berbalik dan sibuk dengan teleponnya.

Tapi saat dia akan melangkah menaiki eskalator lagi-lagi Vaneta mencegahnya sampai dia dibuat berdecak kesal.

"Sebenarnya apa masalahmu? Apa kita saling mengenal? Tidak bukan? Kau bersikap lancang sekali," ujar Raihan setengah mengomel.

Vaneta dibuat menanggung malu karena ucapan lelaki itu padanya barusan mengundang atensi orang-orang yang lewat.

"Aku hanya meminta sedikit waktumu untuk berbincang, aku memang tak mengenalmu dan kau juga tak mengenalku. Tapi aku yakin kau pasti mengenal wanita bernama Berlian Lucia Bakhtiar," kata Vaneta.

Raihan memutar bola matanya jengah. "Katakan apa maumu?" tanyanya.

Akhirnya kemudian mereka pergi ke restoran yang berada dalam mall tersebut. Vaneta yang mengusulkannya, dia ingin berbincang dengan leluasa tanpa menarik perhatian orang lain.

"Perkenalkan, aku Vaneta Cynthia Agler," ucap Vaneta memperkenalkan dirinya.

"Oh, kau anak sulung keluarga Agler itu ya," ujar Raihan dengan tatapan menilainya menyorot Vaneta.

"Kau sudah cukup tahu untuk itu nampaknya tanpa perlu aku menjelaskan. Jadi katakan ada hubungan apa kau dengan Berlian, istri Adikku?" tanya Vaneta tak berbasa-basi.

"Hubunganku dengan Adik iparmu? Siapa? Kita baru saja bertemu Nona. Kenapa tiba-tiba kau melontarkan tuduhan seperti ini padaku," ujar Raihan.

"Semuanya berdasar," sahut Vaneta. Wanita itu kemudian menyimpan ponsel keluaran *** miliknya di atas meja yang memperlihatkan sebuah foto.

Raihan menaikkan satu alisnya saat melihat foto tersebut. Itu adalah fotonya saat bertemu dengan Berlian di salah satu privat room hotel. Lelaki berusia 32 tahun itu kemudian melipat kedua tangannya di bawah dada dengan punggung menyandar angkuh pada sandaran kursi.

"Itu sudah jelas sebagai bukti yang mendasari aku bertanya demikian terhadapmu," ujar Vaneta.

"Well, ya ... aku takkan menyangkal jika itu adalah aku. Tapi aku berhak untuk tak menjawab pertanyaanmu," sahut Raihan.

TreasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang