Adipati dan anak anaknya yang lain tengah menunggu bungsu yang tengah berdiri diseberang sana, jika dibilang cukup jauh itu mungkin benar.
Disamping bungsu ada dokter cahyo yang memang dipanggil langsung dari desa untuk ke jakarta, terlebih cahyo juga di angkat dan diajak bekerja ke rumah sakit eyang bersama haidan dan reiko.
Dokter cahyo pinta sabiru, perlahan dan yakin untuk menghampiri kakak dan ayahnya yang sudah begitu exited. Seakan memory masa kecil dia belajar berjalan untuk menghampiri mereka terlintas begitu saja, biru tarik nafasnya perlahan dan menutup matanya sejenak.
Membayangkan memory indah kecilnya masuk,dia juga tak sadar perlahan langkah dari kakinya perlahan lahan menjamah lantai rumahnya yang luas.
Seakan bunda yang tengah merekam momen dan menyemangati seperti saat kecil terulang, " ayoo adek.. ayah disini.. "
" ayo! Biruuu... "
" biruu.. lihat sini nak!
" aduhh.. cucu ku bisa berjalan.. "
" pawaa buurrmm hihihi "
Suara suara yang menyemangatinya dan juga sosok yang ia rindu, yang masih 1 minggu meninggalkannya juga masuk.
Sabiru yang tengah menutup mata tiba tiba saja terisak dan terjatuh, tetapi masih dalam pikiran memory tersebut. Seakan dirinya kecil terjatuh dan pekikan semangat membuatnya ingin berdiri dan berjalan lagi hingga finish ( hamburan orang orang ) didepannya.
Air matanya terus jatuh tanpa permisi, dia berdiri kembali dan membuka matanya. Telinganya mendengar semangat dari kakak, abang, ayah , bunda dan dokter cahyo di depannya.
Melihat kakinya yang sudah menapak lantai, perlahan ia jalan kembali. " sayang!! Ayooo!!! "
" hiks.. bunda... " lirihnya.
" ayo! Lari! Lari yang kencang dek! " ini abang jefran yag berteriak.
Sabiru usap kasar air mata yang membasahi pipi gembilnya dan mulai berancang ancang berlari sekuat tenaga walau sedikit oleng.
" ugh! Hiks.. " senggukannya di sela lari kecilnya, sabiru bisa sabiru bisa berjalan lagi atau lebih tepatbya sekarang dia berlari.
Dia mencapai finishnya, memeluk abang pertamanya dengan erat lalu disusul saudara saudaranya yang begitu bahagia.
Tangisannya mengencang dipelukan jefran,jefran terkekeh dan menciummi wajah bontot keluarganya ini.
" adek hugh hiks bisa jalan hueee...."
" cup cup iya sayang sussts.. jangan nangis dong,gamalu diliat dokter cahyo um? "
" biru nggak malu hiks.. biarin biru nangis aja hik... sampe ingus biru nempel dibaju abang hueee"
Adipati dan irene terkekeh, dia peluk bungsunya yang sedang di dekap sulung dan anaknya yang lain.
Tak lupa adipati ucapkan terima kasih pada dokter cahyo, " terimakasih nak.. "
" sama sama om.. sudah tugas saya. "
" thanks bang! " ujar jetthro lalu memeluk cahyo.
" terimakasih mas cahyo.. idan salut! " haidan juga memberi acungan jempolnya begitu juga reiko yang mengusap air matanya yang ikut merembes juga memberi 2 acungan jempol.
Jefran juga memberi ucapan terimakasihnya, untuk membantu kesembuhan adiknya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU | Bagaskara Family [ Vers. 1 ] ( END )
Fanfiction° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & Harshword ( jika tiba tiba keluar ) • NO BXB • Tidak ingin memaksa, jika suka boleh tingga...