BIRU | Bagaskara Family [ Vers. 1 ] ( END )

~° Masih dirumah eyang.

☎️☎️☎️

" iya shaka...tenang saja, biru bakal cepat sembuh dan sekolah lagi. Eum iya! Jadinya shaka mendaftar dimana?"

" ya dimana lagi hehe.. "

" jangan bilang shaka ngikutin biru lagi, kamu ga bosen beberapa kali sekolah sama biru? "

" ya enggak lah! Biru kan sahabat shaka dari TK! Mana ada shaka bosan!, kalau bisa shaka mau sahabatan selamanya sampai tua sama biru. Seperti bunda birubdan mama shaka hehe. "

Biru terkekeh, " yasudah iya.. kalau kita sama sama keterima di SMA Neo kita bareng saja sekolahnya speeri di SMP hehe. "

Shaka di sambungan sebelah sana mengangguk, tiba tiba jaringan terputus dan ponsel milik sabiru mati.

" eugh? Baterainya habis. Nanti saja biru cas nya. Sudah jam 2, pasti dokter ganteng sudah menunggu hehe. "

Sabiru tatap kaki nya dan menghela nafasnya berat, memijat mijat kakinya yang sedikit lagi bisa berjalan lagi. Bekas luka injakan dan pukulan dari teman teman yang membully nya membekas di kulit putih kakinya.

Kemarin teman teman yang membullynya ingin melakukan panggilan dengan sabiru, bertujuan meminta maaf. Tetapi sabiru masih takut, akhirnya mereka memaklumi jika sabiru jika belum dimaafkan.

Semenjak cahyo anak mang guntur mengenalkan diri dan ternyata seorang dokter dan profesinya yang tepat untuk membantu sabiru, membuat irene meminta bantuan pada putra mang guntur atau cahyo.

Cahyo adalah dokter spesialis ortopedi.
Dokter spesialis tulang atau yang secara resmi disebut juga sebagai dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi adalah sebutan bagi dokter yang khusus menangani masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi tulang, otot, sendi, saraf, ligamen, serta jaringan yang menghubungkan tulang dan tendon (sendi). Dokter spesialis ini bergelar Sp.OT.

Awalnya cahyo tidak ingin dibayar, karna ingin menolong dengan ikhlas keluarga yang sudah membantunkeluarganya hingga dirinya menjadi dokter sukses hingga sekarang.

Tetapi namanya irene dan adipati tidak mau ditolak, akhirnya mang guntur menyuruh putranya mengiyakan saja.

" bunda lama sekali dengan bibi asri, bunda nanti pulang jam berapa ya? " gumamnya.

Selebihnya juga ayah, abang kakaknya pulang pergi dari rumah eyang ke tempat kerja. Karna pekerjaan mereka tak bisa ditinggal, walaupun dari hari sabtu kemarin hingga senin hari ini mereka masoh imgin menginap dirumah eyang jaka.

Berbeda dengan sabiru yang masih mempunyai keringanan masuk.sekolah karna masih belum pulih sepenuhnya.

" dorr! " , sabiru dengan kagetnya hampir terjatuh dair sofa kalau tidak cahyo menahannya.

" maaf ya adek.. " , sabiru tersenyum " iya gapapa mas cahyo. "

Cahyo mengangguk lalu mengambilkan tongkat walker yang ia pinjam di puskesmas, untuk membantu nya mengajari sabiru berjalan lagi.

" sudah siap adek manis? " , sabiru mengangguk. Cahyo bantu angkat berdiri tubuh sabiru, sabiru memegang tongkat walkernya.

" mau di halaman lagi atau didalam rumah? "

" di halaman lagi hehe, lebih luas. Kalau didalam biru takut menabrak. " , cahyo bantu sebentar sabiru pelan pelan ke halaman luas rumah.

Sesampainya dihalaman, cahyo membantu menegakkan badan sabiru lalu nemepuk lunggung tangan sabiru untul memberi keyakinan.