"Selamat pagi daddy.. " Sapa Edin pada Earth yang sudah lebih dulu menunggu di meja makan, Earth tersenyum lebar melihat keceriaan anaknya"Pagi anak Daddy.. " Edin mulai menyantap sarapannya begitu juga dengan Earth
Setelah selesai sarapan, Earth pun pamit untuk pergi bekerja, seperti biasanya hari senin adalah hari paling berat melepas ayahnya pergi untuk bekerja karna rasanya Edin masih ingin bermain dengan Daddy nya
"Daddy, kapan Edin akan mulai bersekolah.. Edin ingin seperti anak pa Som, Dad. "
Earth menghela nafas lagi lagi anaknya menanyakan tentang sekolah Earth tahu usia anaknya memang sudah cukup untuk masuk ke sekolah dini, namun entah mengapa ia masih tak leluasa mengirim Edin ke luar , apalagi belum tentu ia bisa menemani Edin sekolah. Melihat kemarin ada anak nakal yang menjahili anaknya saja cukup membuat ia marah karna kurang mengawasi anaknya
"Edin tunggu sebentar lagi ya, Edin juga nanti akan sekolah untuk sekarang Edin belajar dirumah saja ya, daddy akan carikan guru untuk Edin" Tutur Earth yang hanya dibalas anggukan oleh Edin sebab daddynya juga pernah mengatakan hal itu. Namun sampai sekarang belum juga ada 1 guru pun yang datang
Sebelum berangkat ke kliniknya Mix menyiapkan sarapan untuk Tay, ia belum membangunkan Tay karna melihat Tay yang tidur dengan nyenyak ia enggan untuk membangunkannya, ya karna saat Tay bangun pasti ia akan bergegas pergi. Mix sangat senang jika Tay terus berada di rumahnya walaupun hari ini Tay juga harus bekerja
Selesai membuat sarapan terdengar suara langkah kaki yang turun dari tangga, Mix langsung menoleh.
"Tay.. Sudah bangun.. "
Tay tersenyum hangat melihat Mix lalu memeluk Mix menciumi kening pipi bahkan bibir Mix"Tay... Ishhhh hentikan.. "
"Kenapa sayang, ini adalah sarapan yang bagus untuk sepasang kekasih.. "
Mix tertawa, "baiklah kalau begitu jangan memakan sarapan ini.. " Pandangan Mix mengarah pada sarapan yang sudah ia siapkan di meja makan
"Wahhh kamu memasak makanan favorit ku sayang" Mata Tay berbinar binar dan langsung duduk, dengan segera Mix menyendokan nasi untuk kekasih nya itu
Mereka pun sarapan bersama, Mix sangat senang kali ini Tay tidak meninggalkan nya saat tidur.
Namtan sedang merapikan berkas dan memberikan Earth beberapa berkas yang harus Earth tanda tangani, Earth yang fokus pada berkas berkasnya membuatnya terlihat sangan mempesona itulah yang Namtan rasakan. Tidak mungkin ia tidak tertarik pada boss nya itu. Sudah lama bekerja dengan Earth namun ia tak memiliki keberanian untuk memulai bahkan disaat Earth sudah tak memiliki istri ia juga belum mendekati Earth lebih dari hubungan pekerjaan
"Nam.. Apa kamu punya rekomendasi guru anak anak yang bisa datang kerumah.? " Tanya Earth pada Namtan
Tak mendengar jawaban Earth melirik Namtan , ia melihat Namtan yang melamun "Namtan.. " Panggilan kali ini membuyarkan lamunan Namtan
"Ahh ia pa.. "
"Kau sedang memikirkan apa? "
Namtan segera menggeleng "ahh tidak pa"
"Mm... Apa kau punya kenalan guru untuk anak anak yang bisa mengajar ke rumah ku.? " Tanya Earth lagi
Namtan berfikir sejenak "apa untuk Edin pa? " Earth langsung mengangguk
Namtan menimbang nimbang " Kalau aku yang mengajarnya bagaimana " Ucap Namtan penuh pertimbangan karna ia merasa ini adalah sebuah kesempatan untuknya dekat dengan Edin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Cant Stop Loving You
Romance"Aku sudah bahagia memiliki kekasih , bahkan hubungan itu sudah berjalan 5 tahun, haruskah aku akhiri hanya karna seorang anak kecil yang memintaku untuk bersamanya,tidak bukan hanya anak itu tapi daddy nya lah yang membuatku harus meragukan hubunga...