24. Overthinking

199 36 5
                                        

Maaf ya gaes, update mundur. Ini aku bayar hutang kemarin. Semoga kalian suka ya. 🙌

PRV CH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRV CH. 23

"Ingin menunjukkan kemesraan di depan umum? Perlu kubantu?" So Eun melayangkan tinju kemudian.

Hanya kepalan tangan yang terbentuk. Tinju ringkih itu tidak benar-benar menyakiti perutnya. Kyuhyun melihat makna lain dalam pendar matanya yang berubah muram.

So Eun meremas kaos yang dikenakan Kyuhyun di bagian dada. Menunduk. "Aku ini... benar-benar merepotkan, ya?!" Suara lirih yang digunakan menambah efek menyakitkan di ulu hati pendengarnya. 

.
.
.

Selama dalam perjalanan pulang hingga tiba di apartemen, belum ada yang bersuara. Tidak ada percakapan. Tak ada yang berusaha dengan serius untuk membangun obrolan.

Begitu menurunkannya di ranjang, pria itu langsung sibuk berkeliaran mencari kotak obat dan mengobati luka lutut juga telapak tangannya. Sementara So Eun? Jangan tanya! Dia nyaris pingsan berdiri karena harga diri sialan ini memintanya tetap tutup mulut sebelum Kyuhyun yang memulai.

"Sshhh..." Desisan itu mencuat tanpa kesengajaan saat Kyuhyun menutul luka basah di lututnya dengan kapas.

Perih! Benaknya menjerit tak karuan, namun mulut dan tubuhnya mencoba tetap tenang.

Sayangnya, Kyuhyun cukup peka menyadari rematan tangan So Eun pada tepian seprai sebagai pelampiasan.

"Bertahanlah sedikit lagi. Sudah hampir selesai." Kyuhyun memberi tiupan kecil disela aktivitasnya sebelum melekatkan plester.

Mendengak, sorot matanya yang melunak bertubrukan dengan lensa jernih So Eun. Tangan kanannya menengadah. "Kemarikan tanganmu." So Eun memberikan tangannya yang terluka tanpa membantah.

"Sunbae tidak lelah duduk seperti itu?" Sudah lewat sepuluh menit ia ketahui sejak luka di lutut masih terbuka hingga kini tertutup dan akan memulai ke luka lain, Kyuhyun masih jongkok di lantai bertumpu pada lutut, sedang dirinya duduk nyaman di tepian ranjang.

"Aku nyaman dengan posisi ini." Tandasnya membungkam So Eun sekali lagi. Beruntung luka di telapak tangannya hanya goresan ringan yang tak memakan waktu lama.

Kyuhyun membereskan kotak obat, memisahkan kapas kotor untuk diangkut bersama. Tubuhnya menjulang di hadapan So Eun. Tepat sebelum kakinya mengambil langkah pertama, So Eun berhasil meraih jarinya.

"Sunbae akan kembali ke sini, kan?" Pertanyaannya mengandung harapan.

"Wae?"

"Agar tidurku nyenyak... sepertinya kita perlu bicara." Karena sesuatu terus mengganjal perasaannya.

TEEN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang