Even if I turn around and pretend it's not true
Even if I hide the pouring tears
A heart calling your name
I'm sorry for not being able to hug you more****
Hari ini, Agam pulang larut dikarenakan lembur dan menemukan Ataya yang masih terjaga dan sedang membaca buku sambil menunggunya pulang.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Agam saat mendapati Ataya yang duduk diatas Kasur dengan buku di pangkuannya, kakinya melangkah menuju Ataya dan dikecupnya kening istrinya itu dengan pelan.
Ataya tersenyum kecil, "Belum bisa tidur."
Agam melirik segelas susu diatas meja nakas yang masih penuh, "Susunya belum diminum?" Lalu mendudukan dirinya dipinggiran kasur,
"Tadi masih mual banget." Ataya menutup bukunya dan meletakkan di atas meja,
"Sini sama Mas," Agam mengambil gelas susu diatas nakas dan menyodorkannya ke depan mulut Ataya, Ataya menerimanya dengan baik, tidak mual seperti sebelum-sebelumnya, memang anaknya ini hanya ingin bersama dengan Ayahnya sepertinya.
"Hari ini ngapain aja?" Agam meletakkan gelas yang sudah tandas isinya diatas meja, lalu tangannya bergerak memijit kaki Ataya yang membengkak.
"Hmmm... Ga ngapa-ngapain, Mama ngelarang aku buat bantu-bantu, jadi aku Cuma duduk di ruang tamu liatin Bi Asih masak dan beres-beres, terus Rachel tadi datang sama Haikal bawain aku rujak sama donat, aku lagi pengen donat warung terus kebetulan Rachel lagi di luar jadi sekalian deh."
Agam mengangguk sambil tangannya masih memijat kaki Ataya, "Terus? Makannya gimana? Kamu makan rujak udah makan nasi sebelumnya?"
"Udah, Mas. Tadi sarapan aku makan nasi kuning yang dibeliin kamu, kan? Terus jam 10 aku lapar lagi kebetulan Bi Asih baru selesai masak sop iga, aku makan lagi, baru deh makan rujak."
"Pinter. Baby K gimana?" Kini Agam beralih ke perutnya, mengelus pelan perut Ataya yang dibalut piyama satin.
"Baby K?" Ataya menatap Agam, seolah mendengar istilah baru untuk calon anak Mereka.
Agam terkekeh, "Iya, Baby K."
"Mas udah nemu nama buat adek bayi?"
"Hmm.. Iya, tapi Mas ga yakin Namanya bagus atau ngga dan apa kamu suka atau ngga." Agam menunduk, tangannya masih mengelus perut Ataya dengan pelan.
"Pasti aku suka banget. Siapa Namanya?" Ataya menatapnya dengan kedua mata berbinar, terlihat sangat antusias.
"Karna anak kita cowok, jadi namanya Kaivan Gamaya Pradana." Agam melihat Ataya yang terlihat berpikir sejenak, menanti dengan cemas respon dari istrinya itu perihal nama calon anak Mereka nanti, apakah Ataya menyukainya?
"Artinya?"
"Kaivan artinya Tampan, he will be the most handsome baby boy in the world. Dan Gamaya itu gabungan dari nama Mas dan kamu, Agam Ataya, Pradana dari nama Mas. Jadi, artinya anak dari Agam Ataya yang tampan."
Ataya menatap lama Agam lalu tersenyum lebar, "Bagus Namanya. Aku suka banget."
Mendengar pujian dari Ataya, Agam pun tersenyum seraya mengambil satu tangan Ataya dan dielus punggung tangannya dengan pelan.
"Syukur kalau kamu suka. Sementara kita panggil Baby K dulu aja ya."
Ataya mengangguk, sebelah tangannya mengelus perutnya dengan lembut, "Baby K, Ibu dan Ayah disini," Bisik Ataya pelan, tidak lama Ataya merasakan pergerakan diperutnya seperti merespon ucapannya barusan, lalu tidak lama Ataya merasakan tendangan kecil yang membuatnya terlonjak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅʀᴀᴡ ᴀ ʟᴏᴠᴇ | Jaerosé
RomanceAtaya tidak pernah menyangka bahwa orang yang dinikahinya adalah calon kakak iparnya sendiri, kekasih dari kakaknya Dara, yang meninggal seminggu sebelum pernikahan keduanya terlaksana. Yang Ataya tidak sangka lagi, kenapa Agam mau menerima pernikah...