No matter how much I erase
I can't
Like destiny.
Desember, 2020
Ataya berdiri dengan kaku saat melihat Dara yang baru masuk ke dalam rumah diikuti dengan seorang laki-laki berperawakan tinggi, putih dan wajah bak pangeran. Dengan senyuman lebarnya, Dara mengenalkan laki-laki itu sebagai pacarnya yang sudah menjalin hubungan selama hampir setengah tahun.
"Gam, ini adikku satu-satunya, Namanya Ataya." Dara mengenalkan Ataya pada Agam yang tersenyum manis menatapnya, lalu mengulurkan tangannya dengan segera,
"Agam. Long time no see, Taya." Ataya menatap uluran tangan Agam dengan pikiran melayang.
***
Dara memiliki penyakit jantung bawaan yang mengharuskannya berobat setiap bulannya. Hidupnya sedari kecil tidak pernah luput dari berkunjung ke rumah sakit dan berkutat dengan obat, sehingga Ataya harus terpaksa mengalah disaat kedua orang tuanya sibuk mengobati Dara. Namun saat itu, Ataya sudah mengerti jika kakak yang berbeda 2 tahun darinya itu butuh perhatian lebih terkait penyakitnya. Dia sudah paham kalau kedua orang tuanya akan slalu mengusahakan pengobatan manapun agar Dara bisa sembuh, atau bisa hidup bertahan lebih lama. Maka dari itu, Ia tidak pernah menuntut banyak agar kedua orang tuanya selalu ada untuknya setiap saat.
Ataya juga bukan anak yang pandai berteman, selama ini Ia hanya mempunya Chloe, sahabatnya sejak kecil yang setia menemaninya. Bahkan saat kedua orang tuanya tengah focus pada Dara, hanya Chloe yang ada bersamanya. Meski begitu, Ataya termasuk anak yang ramah dan ceria, Ia tidak pernah menunjukkan kesedihannya kepada siapapun, kecuali dengan Chloe, yang sudah mengenalnya lebih dari apapun. Ataya juga termasuk anak yang nurut-nurut saja, hidupnya berjalan sesuai dengan aturan dan tidak pernah aneh-aneh, hanya memiliki teman dengan hitungan jari dan tidak pernah berpacaran sebelumnya. Mangkanya, sewaktu Chloe dikabari bahwa Ataya akan segera menikah, Chloe kaget bukan main, pasalnya Ia sangat tahu pasti apa yang menjadi pikiran terbesar Ataya saat memutuskan untuk mengabulkan wasiat Dara.
"Lo yakin mau menikah sama Ka Agam, Ta?" saat itu Ataya datang kepadanya sambil menangis, sisi dari Ataya yang jarang sekali Chloe lihat karna gadis itu tidak pernah menunjukkannya secara gamblang.
"Gue harus gimana, Chloe?"
Chloe memeluk tubuh sahabatnya itu yang bergetar menahan tangis, menenangkannya dalam diam walau pikirannya bercabang, ikut bersedih akan nasib malang sahabatnya yang tidak kunjung di hiasi kebahagiaan.
===<>===
"Menurut lo, gimana? Gue udah gabisa mikir apapun lagi, Chloe."
Ataya merebahkan kepalanya keatas meja disebuah café tempat janjiannya dengan Chloe sejak setengah jam yang lalu, setelah dirinya bercerita mengenai ucapan Agam beberapa waktu yang lalu. Gadis mungil dengan poni dan rambut panjang didepannya pun tersenyum miris, ikut bingung dengan permasalahan yang terjadi antara sahabatnya ini.
"Gue gatau ya, apakah advice gue ini berpengaruh atau engga. Tapi, menurut gue apa ga lo coba aja buat turutin apa kata-kata dia? Maksud gue, yaudah aja gitu. Balik ke hidupan normal lo. Apa yang bikin lo berat?"
Ataya terdiam cukup lama, membuat Chloe semakin yakin dengan feeling nya, "Is it because you love him?"
...
Pertemuan Agam dan Ataya bukan hanya pada saat keduanya dikenalkan oleh Dara, keduanya bertemu saat di Bandara secara tidak sengaja, dan hanya diingat oleh Ataya karena wangi Agam yang khas dan tidak banyak Ataya temukan, dengan antusias Ataya menceritakan hal itu pada Dara dan berharap akan ada pertemuan Mereka nanti jika diizinkan semesta suatu saat nanti. Seperti semesta pun mengizinkan, keduanya dipertemukan kembali sewaktu dirinya menjemput sang kakak di kantornya, saat dirinya tidak sengaja melewati seorang lelaki dengan wangi parfum yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅʀᴀᴡ ᴀ ʟᴏᴠᴇ | Jaerosé
Storie d'amoreAtaya tidak pernah menyangka bahwa orang yang dinikahinya adalah calon kakak iparnya sendiri, kekasih dari kakaknya Dara, yang meninggal seminggu sebelum pernikahan keduanya terlaksana. Yang Ataya tidak sangka lagi, kenapa Agam mau menerima pernikah...
