Bab 6: Mempertahankan Jarak, Tetap Dekat di Hati

1 0 0
                                    

Beberapa minggu berlalu tanpa adanya komunikasi langsung antara Vito dan Yunita. Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing, tenggelam dalam dunia pekerjaan yang menuntut perhatian penuh mereka. Meskipun hubungan mereka tetap kokoh di dalam hati, namun kesibukan membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung.

Di sebuah ruang kerja yang tenang, Vito duduk di depan meja kerjanya, terfokus pada proyek menulis yang tengah dikerjakannya. Lembaran kertas terbentang di depannya, pena di tangan kanannya bergerak dengan cepat, menciptakan kata-kata yang indah dan memikat. Dalam keheningan ruangan, hanya suara ketikan keyboard yang terdengar, menciptakan alunan musik yang menenangkan.

Sementara itu, di kantor desain tempatnya bekerja, Yunita juga tengah tenggelam dalam pekerjaannya. Di depan layar komputer, ia berusaha mengekspresikan ide-ide kreatifnya ke dalam desain-desain yang menarik. Setiap gerakan mouse dan klik keyboard merupakan langkah-langkah menuju karya yang sempurna. Dalam kesibukan itu, Yunita merasa benar-benar terfokus pada pekerjaannya, tanpa terganggu oleh hal-hal di luar.

Hari-hari berlalu, dan Vito serta Yunita terus sibuk dengan proyek-proyek mereka. Meskipun jarang berkomunikasi langsung, namun kehadiran satu sama lain tetap terasa kuat dalam pikiran dan hati mereka. Setiap kali mereka menghadapi tantangan atau kesulitan, mereka selalu merasa didukung oleh keberadaan satu sama lain, meskipun tidak bisa berbicara atau bertemu.

Dan dalam keheningan ruang kerja mereka masing-masing, mereka merenungkan tentang masa depan yang mereka impikan bersama. Meskipun belum tahu kapan pertemuan itu akan terjadi, namun mereka yakin bahwa cinta dan hubungan mereka akan tetap abadi, melewati segala rintangan dan ujian yang mungkin terjadi.

Dalam hati mereka, mereka menyimpan harapan akan pertemuan yang akan datang, di mana mereka dapat melupakan segala kesibukan dan hanya fokus pada kebersamaan mereka. Namun, saat ini, mereka menerima kenyataan bahwa mereka harus tetap sibuk dengan urusan masing-masing, menjaga jarak fisik sementara tetap dekat dalam hati.

Di sebuah ruang kerja yang tenang, Vito masih terduduk di depan meja kerjanya. Waktu terus berjalan, namun semangatnya tetap berkobar. Dia tengah menyelesaikan bab terakhir dari sebuah novel yang sedang ia tulis. Kata-kata mengalir begitu lancar dari pena ke kertas, menciptakan dunia yang hidup di halaman-halaman bukunya.

Setiap kalimat yang tercipta membawa Vito semakin dekat pada tujuannya. Meskipun tengah fokus pada pekerjaannya, namun bayangan Yunita selalu menghantui pikirannya. Dia merindukan senyumnya, suara tawanya, dan kehangatan yang selalu dia rasakan ketika bersama. Namun, dia tahu bahwa saat ini fokusnya harus terbagi antara pekerjaan dan hubungan mereka.

Sementara itu, di kantor desain tempatnya bekerja, Yunita juga masih sibuk dengan proyek desain yang menantang. Meskipun lelah fisiknya terasa, namun semangatnya tidak pernah padam. Dia merasa terinspirasi oleh tantangan baru yang dihadapinya setiap hari, dan tekadnya semakin kuat untuk mencapai tujuannya.

Di antara kesibukan mereka, Vito dan Yunita terus merenungkan tentang hubungan mereka. Meskipun jarak memisahkan mereka, namun cinta dan hubungan mereka tetap kokoh. Setiap kali mereka merasa lelah atau putus asa, mereka selalu menemukan kekuatan dan dukungan dalam kehadiran satu sama lain.

Mereka percaya bahwa meskipun saat ini mereka tidak bisa bertemu atau berkomunikasi secara langsung, namun cinta dan keyakinan mereka akan membawa mereka kembali bersama di masa depan. Setiap harapan, impian, dan cita-cita yang mereka miliki tetap terjalin erat, membentuk ikatan yang tidak terputuskan.

Dan di dalam hati mereka, api cinta terus berkobar, menyalakan semangat untuk terus maju dan menghadapi segala tantangan yang mungkin datang. Meskipun jarak memisahkan mereka, namun mereka yakin bahwa cinta sejati akan selalu menemukan jalan untuk bersatu kembali, lebih kuat dan lebih erat dari sebelumnya.Dalam keheningan ruang kerja mereka, Vito dan Yunita terus melangkah maju, dengan harapan dan impian yang sama.

Di Balik Jendela KafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang