Chapter 02

227 47 3
                                    

⋇⋆✦⋆⋇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆✦⋆⋇



"Namanya Hyuk. Dia sahabat ku Kak. Dia pasti bisa bantu kita cari petunjuknya-"

"Lo bisa diem gak sih? Kenyataannya tuh gak semudah itu. Dunia ini tuh luas, yang punya nama Hyuk di dunia ini banyak. Belom lagi kalo nanti ketemu dia gak percaya sama gue. Yechan denger ya, gue udah capek di cap aneh sama orang-orang. Gua tuh gak gila, tapi mereka nganggap gue gila karena gue ngomong sama kalian. Please jangan ganggu gue terus!"

Yechan langsung menutup rapat mulutnya. Dia gak bisa berkata-kata lagi denger teguran keras Jaehan barusan. Dia bahkan bisa lihat pelopak mata Jaehan yang perlahan memerah. Dia gak tau kalau jadi Jaehan seberat itu.

"M-maaf kak." Hanya itu, Yechan cuma berani ngucapin kata itu setelah Jaehan kelihatan melunak.

Yechan baru aja menceritakan beberapa hal dan memberitahu salah satu nama sahabatnya yang bisa dia ingat. Dia berharap itu bisa jadi salah satu cara supaya misi dia selesai. Dia tidak mau menjalani kehidupannya seperti ini terus, oh tidak bahkan ia sudah tak bernyawa. Ini bukan kehidupan, ini seperti balasan Tuhan atas dosanya semasa hidup? Begitukah?

Ia tidak bisa berkomunikasi pada siapapun selain Jaehan, tak ada yang bisa lihat dia. Yang ada, dia melihat berbagai jenis hantu aneh dan menyeramkan. Kala hujan ia kedinginan, siang hari pun kepanasan. Ia merasakan apa yang manusia rasakan tapi ia tak bisa pula dikatakan hidup. Ini tidak adil. Ia tak suka situasi ini.

Ia berasal dari keluarga kaya raya. Ia tak pernah membayangkan akan luntang lantung seperti ini. Yechan bahkan tidak tau sudah berapa lama situasi ini berlangsung.

Bahkan meski kini ia mendapatkan tumpangan yang layak, Jaehan tak pernah benar-benar menerima kehadirannya.

Namun meski tak enak hati saat melihat bagaimana Jaehan yang terlihat tertekan, Yechan tak tau lagi harus meminta bantuan pada siapa.

Sudah pernah bertemu seorang dukun tapi itu seorang pria tua, rumahnya tak bisa menjadi tempat untuk Yechan tinggali. Terlalu banyak peliharaan menyeramkan di sana.

***

Jaehan menelusuri gedung besar nan mewah, salah satu gedung paling elit di sana. Ia berniat menemui seseorang.

Keluar dari lift hanya tinggal berapa langkah lagi Jaehan akan sampai di ruangan tujuannya.

Setelah dipersilahkan masuk, dengan meyakinkan diri Jaehan memasuki ruangan itu. Seseorang di dalam sana tersenyum sumringah saat Jaehan yang berjalan ke arahnya.

"Silahkan duduk Kak."

"Makasih."

"Lama gak ketemu, Kakak makin cantik."

"Stop Je, I'm an adult man!"

"Terus? Aku ngomong kenyataan kok. Sampai kapan pun Kakak dimata ku selalu cantik."

Jaehan merotasikan matanya malas menanggapi lagi, percuma. Jehyun memang seperti itu orangnya.

Ya, orang itu bernama Jehyun, Moon Jehyun tepatnya. Adik tiri nya, yang sekarang memegang jabatan tertinggi di perusahaan milik Ayah nya. Yang seharusnya menjadi milik Jaehan.

"Ada yang bisa aku bantu Tuan Muda Kim?"

Jaehan tak menjawab. Ia hanya menarik secarik kertas dan pulpen. Menuliskan satu nama.

Hyuk.

"Bantu aku mencari orang ini. Aku ingin bertemu dengannya."

Usai membaca nama itu Jehyun mengernyit, seperti pernah dengar. Namun akhirnya ia hanya menyunggingkan senyuman kearah Jaehan.

"Apa imbalan ku?"

Lagi, Jaehan tidak berniat menjawab. Ia pergi begitu saja. Menghiraukan Jehyun yang mendecih pelan. Namun Jaehan tau Jehyun pasti akan mewujudkan permintaannya.













Tbc.

Jaehan bukan dari kalangan sembarangan ya, tapi karena dia di cap aneh makanya dia milih pergi dan tinggal sendirian 😌

Btw book ini hanya akan aku update kalo per-chapternya udh di vote sebanyak 20 vote / view nya 40 ya. Aku tau untuk mencapai itu agak lama jadi aku bisa lebih santai sambil update yg lain 💃

✔RACER | Yechan JaehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang