Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⋇⋆✦⋆⋇
Decihan ringan terdengar dari pria berwajah dingin. Ada tiga orang pria yang saat ini sedang berkumpul layaknya perkumpulan para tuan muda. Dan diantaranya ada pria dengan aura dingin tengah memandang remeh temannya sendiri.
"Saat kebusukan lo terungkap, gue yakin lo gak akan bisa tersenyum selebar itu Gyeom."
"Gak usah munafik Xen. Lo juga terlibat. Lagian gak akan terungkap kecuali mulut lo yang bocor kemana-mana."
Lagi, pria berwajah dingin itu mendecih meremehkan. Seperti yang disebutkan, Xen namanya. Sementara yang ia pandang remeh adalah sahabatnya sendiri, Song Hangyeom.
"Udah lah ngapain sih diungkit terus. Gak penting, mending minum aja yok. Sakit kuping gue dengerin bacotan kalian. Toh kalo pun terungkap gue yakin lo berdua bakal di penjara bareng. Awas aja lo pada bawa-bawa gue." ujar orang ketiga yang semula hanya diam.
***
Kali ini Yechan mulai merasa bosan karena terus berada di rumah Jaehan. Sebenarnya sih disana sangat enak dan nyaman. Kenapa? Karena tidak ada hantu menyeramkan yang berkeliaran di dalam rumah Jaehan.
Tentunya karena mereka tak bisa menembus segel yang ada disana.
Yechan sendiri tidak mengerti apa yang Jaehan lakukan sampai bisa membuatnya masuk ke dalam rumah yang menenangkan itu.
Tapi ini menjadi terlalu sunyi. Yechan tak suka itu.
Yechan yang sebenarnya sangat liar dan aktif. Menyukai kebisingan dan dunia luar menjadi salah satu hal yang menyenangkan baginya. Sangat berbanding terbalik dengan sifat Jaehan.
Tapi semenjak jadi Hantu, Yechan tak sesuka itu pada dunia luar. Karena ada dunia lain yang dapat ia lihat sekarang.
Ia tak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.
Yechan ingin semua ini segera berakhir. Jika memang ia harus menerima kematiannya, setidaknya jangan membuatnya luntang lantung tak tentu arah. Kalau begini sih, sama saja ia tak bisa merasa tenang, padahal massa nya di dunia harusnya sudah selesai karena nafasnya tak lagi berhenbus.
Sempat putus asa karena Jaehan belum terlihat bergerak untuk membantunya, tapi satu hal yang membuatnya masih yakin jika Jaehan bisa membantunya.
Jaehan adalah putra dari pemilik perusahaan yang usahanya terhubung dengan perusahaan Ayah nya.
Seharusnya itu bisa mempermudah kan!?
Kenapa Yechan mengetahuinya? Tentu saja hasil dari research dunia hantu.
Harusnya dengan kehadiran Jaehan ini bisa membantunya mempermudah memecahkan masalah terkait kematiannya.
Tapi sampai saat ini Jaehan masih sulit diajak bicara. Yechan belum bisa menceritakan semua yang ia ketahui.
Lamunan Yechan terusik saat mendengar suara pintu yang terbuka. Ia melirik jam dinding. Masih siang, tumben sekali Jaehan sudah pulang.
Namun saat Yechan mencoba menghampiri asal suara ternyata itu bukan seseorang yang ia kenal.
Siapa dia? Kenapa bisa memasuki rumah Jaehan sesuka hati? Apa ia kerabat Jaehan? Setahunya Jaehan hanya tinggal sendiri. Tak pernah ada yang datang selama Yechan ikut tinggal disana.
Yechan memperhatikan orang itu yang sudah pasti tidak bisa melihatnya.
Tak ada gerak gerik yang mencurigakan tapi Yechan tetap penasaran. Pasalnya Yechan sudah mulai paham jika Jaehan tak terlalu menyukai kehadiran orang lain di hidupnya, yang terlihat sih sepertinya begitu. Jaehan sangat dingin dan jutek.
Tak lama orang itu melakukan sambungan telfon. Apa itu Jaehan?
Yechan terus memperhatikan dan menguping tentunya.
"Kak aku di rumah. Kamu dimana?"
Yechan tak bisa mendengar yang di seberang telfon tapi sepertinya itu benar Jaehan.
"Aku pikir kakak udah gak kerja. Yaudah nanti aku balik lagi. Hubungi aku kalo lagi di rumah."
"Ya oke. Oh ya kurasa hantu di rumah mu semakin banyak. Suasana disini mencekam sekali, aku merasa seperti diperhatikan haha."
Mendengar itu Yechan jadi merasa tersindir dan akhirnya memutar pandangannya.
"Enggak, bukan gue kok. Gue mah hantu ganteng yang cakep paripurna gak mungkin lah kehadiran gue bikin suasana mencekam."
Gumam Yechan mencoba denial. Padahal siapa lagi, makhluk astral yang bisa masuk ke kediaman Jaehan kan hanya dia. Iya kan?
Tbc.
Are they the killer? 😌
Btw thanks for voment...see you and kindly vote and comment more 💃