Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⋇⋆✦⋆⋇
Yechan terdiam cukup lama setelah mendengar ucapan Jaehan, setelahnya ia memilih menarik Jaehan ke dalam pelukannya. Ia benar-benar bersyukur diberi kesempatan untuk bisa menyentuh seseorang yang kini menjadi sangat berharga baginya itu.
“Maaf,” lirih Yechan.
Jaehan melepas pelukan itu lalu melihat Yechan dengan tatapan yang sulit Yechan mengerti. “jangan minta maaf, ini bukan salah kamu,” ucap Jaehan, pelan. Sepertinya Jaehan pun sudah mulai luluh, ia menggunakan nada lembut dan panggilan yang lebih baik dari sebelumnya.
“jadi kakak bertemu Kevin?”
Jaehan mengangguk, “dia dateng karena ingin balas dendam, dia bahkan minta aku untuk bunuh Hangyeom.”
“kita harus segera nangkap Hangyeom sebelum korban semakin banyak. Dia bener-benar gak pandang bulu, Hangyeom udah gila.”
“kamu udah ingat Hangyeom, Yechan?” Tanya Jaehan, penasaran. Pasalnya Yechan sempat tak mengetahui siapa Song Hangyeom, dia tidak mengingatnya. Karena itu sebelumnya ia tak mengetahui siapa pembunuhnya. Ia memerlukan Jaehan untuk menjadi jembatan dirinya yang tak bisa melihat kejadian saat ia dibunuh.
Belum ada jawaban atas pertanyaan Jaehan, Yechan terlihat seperti enggan menjawab.
“Yechan?”
Akhirnya Yechan memilih menggelengkan kepalanya, “enggak kak, aku mesih belum ingat sepenuhnya.”
“umm, jadi selanjutnya bagaimana kak? Apa kita serahkan aja semuanya sama proses hukum?”
Jaehan mengangguk, “itu jalan yang terbaik. Soal Kevin, aku memilih mengusirnya. Dia udah pergi tapi sepertinya tetep belum bisa menemukan cahayanya, Kevin meninggal dengan dendam mendalam, aku gak bisa bantu dia.”
“aku dapat kabar kalo besok udah mulai proses penyidikan, sekarang harapan kamu bergantung dengan Hyuk. Kita serahin semua ke dia, semoga dia bisa menyelesaikannya.”
Yechan mengangguk paham, sejenak berpikir setelah semua yang terjadi, ia tak menyangka jika sahabatnya itu ternyata masih sangat peduli padanya.
“Hyuk, aku mau ketemu dia kak, boleh?”
“boleh aja, kamu bisa datang ke rumahnya dia.”
“umm, kalo aku dateng sendiri. Aura ku bakal ganggu dia gak?” Yechan bertanya dengan sungguh-sungguh, ia mengingat teman Jaehan yang waktu itu pernah membicarakan auranya yang katanya terasa mencekam. Ia jadi sanksi jika mungkin saja Hyuk akan merasakannya juga dan berakhir tidak nyaman akan kehadirannya.
Dia hanya ingin melihat sahabatnya itu, meski kenyataannya percuma karena Hyuk tak bisa melihat wujudnya.
“sepertinya gapapa, energi kamu sama dia gak pernah bentrok. Dia juga gak pernah nunjukin gejala gak nyaman kalo ada kamu.”
“oke deh, nanti aku ke rumah dia. Kakak istirahat aja ya, gapapa kan?”
Jaehan mengangguk, “umm, tadi...apa kamu nemuin hantu yang kamu gak sengaja ketemu itu?”
“iyaa kak, kami jadi teman hehe.”
“siapa nama dia?”
Yechan mengernyit sedikit bingung. Apa Jaehan sudah berubah pikiran?
“Sebin, Namanya Sebin!”
“aku mau bantu dia,” tutur Jaehan.
“b-beneran kak? Kakak yakin?”
Sekali lagi Jaehan mengangguk, dari yang terlihat sepertinya keputusannya memang sudah bulat.
“nanti aku akan ajak kakak ketemu dia, dia gak bisa kesini karena sepertinya dia terkunci di tempat itu. Dia gak bisa melewati batas area itu, kami gak tau juga karena apa.”
“iyaa oke. Yaudah kalo mau ke rumah Hyuk sekarang aja, seharusnya dia udah pulang.”
“umm ok kak. Kakak beneran udah lebih baik kan perasaannya?”
“iyaa tenang aja.”
Diakhiri dengan Yechan yang menghilang, Jaehan sedikit menghela nafas, ia menunduk dan mendalami nama hantu itu.
“Sebin...kalo lo beneran korbannya, gue janji akan bantu menguburkan tubuh lo di tempat yang layak.”
Tbc.
Mungkin kedepannya aku hanya akan update setiap hari sabtu / minggu, tapi kalo di hari biasa sempet nulis, pasti aku update 🙌
Btw gimana nih RACER dah keburu di spoiler sama main character nya 🙈😭😂