Chapter 37

111 26 22
                                    

⋇⋆✦⋆⋇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆✦⋆⋇



















Mereka memutuskan kembali ke hotel lebih cepat. Yechan cukup terkejut atas apa yang ia alami.

Melihat hantu?

Ia bisa melihat hantu, lagi?

Apa yang terjadi pada dirinya?

Sesampainya di hotel. Yechan langsung menghujani Jaehan dengan banyak pertanyaan.

"Aku gak tau Yechan, aku gak ngerti kenapa kamu bisa lihat mereka. Lupain aja! Mungkin itu cuma kebetulan," ujar Jaehan mencoba membantah segala pertanyaan kekasihnya itu.

Jujur saja, dia memang tidak mengerti apa yang terjadi.

Bahkan kasus yang dialami Yechan adalah yang pertama baginya.

Yechan memang bukan yang pertama mahkluk halus yang ia bantu. Tapi yang bisa kembali hidup hanya Yechan, itupun ia tak mengerti bagaimana semesta bekerja atas apa yang terjadi pada Yechan.

Anggaplah jiwanya beruntung. Tapi soal Yechan yang tiba-tiba bisa kembali melihat mahkluk halus, sungguh...Jaehan tak mengerti kenapa.

Yechan masih memasang wajah tak puas atas ucapan Jaehan. Ia benar-benar penasaran. Berharap benar itu adalah sebuah kebetulan. Tapi kenapa? dan bagaimana bisa?!

Itu bukan penyakit menular, kan?

Yechan menatap Jaehan lekat, mengehela nafasnya kasar lalu pergi ke arah balkon.

Ia memejamkan matanya seraya mengusap wajahnya kasar.

Ia tak mengerti kenapa ini menjadi sangat mengganggu emosionalnya.

"Yechan maaf..." lirih Jaehan dibelakangnya. Wajahnya sendu menatap punggung Yechan yang terlihat kalut.

"Aku masih mau disini sebentar. Kakak bersih-bersih dulu terus tidur ya," ucap Yechan. Namun tak jua membalikan tubuhnya. Ia berbicara tanpa melihat kekasihnya. Mungkin juga tak menyadari betapa sendu raut Jaehan saat ini.

Jaehan bisa merasakan jika Yechan seperti menyalahkannya.

Pada akhirnya Jaehan tetap menuruti, meninggalkan Yechan yang masih ingin menenangkan diri.

***


"Yec-"

"Kalo kita pulang hari ini kakak marah gak?"

Ucapan Jaehan terpotong oleh pertanyaan yang Jaehan sendiri tak tau harus menjawab dengan perasaan bagaimana.

"Terserah kamu. Aku disini cuma nemenin, kamu juga yang minta kesini." Akhirnya itu yang lolos dari mulut kelu Jaehan.

Sejak semalam suasana memang tidak baik-baik saja. Ia bahkan tak tau Yechan tidur jam berapa, saat bangun pun Yechan tidak tidur disampingnya, melainkan di sofa sebrang kasur.

Tak hanya mulutnya yang kelu, hati Jaehan pun sakit sekali rasanya. Namun ia memilih diam.

Ini adalah pertama kalinya ia pergi liburan, apalagi bersama seseorang yang ia sayangi. Tak di sangka nasib baik memang tak pernah bersamanya. Itulah yang ada di pikirannya.

Apa ia memang tidak layak untuk mendapat kebahagiaan?

"Yaudah aku pesen tiket pulang ya."

Jaehan tidak memberi balasan. Ia memilih diam namun mengangguk pelan, tanda ia menyetujuinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Tbc.

Jaehan kamu tuh harusnya gak perlu minta maaf hey 😭

✔RACER | Yechan JaehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang