Telepon yang diterima Jasmine tentu bagaikan petir disiang bolong bagi Pandu, Alya, Tika dan Daniel, pasalnya mereka baru saja mengkonfirmasi status Jasmine tidak ada hubungannya dengan sindikat tersebut, namun baru sepersekian detik, mereka mendapati bahwa Jasmine memang bukanlah bagian dari sindikat tersebut, tapi mereka memiliki tugas baru mencari tau siapa Jasmine sebenarnya? Bagaimana dia bisa mencari tau tentang sindikat itu? Hal ini bukanlah informasi umum yang mudah didapat diinternet atau media lainnya, siapa orang yang berbicara dengan Jasmine ditelepon.
"Makin rumit" gumam Alya
"Dia bukan bagian dari sindikat itu, tapi dia siapa? Sindikat itu ga sembarangan bisa diakses, dalam hitungan 2 hari Jasmine tau soal mereka. Ini sepertinya akan jauh lebih rumit" ujar Pandu frustasi, namun disisi lain ia cukup lega karena Jasmine bukanlah bagian dari rencana sindikat tersebut.
Setelah mendapati Jasmine yang menerima telepon dan membahas penculikan, maka Pandu pun berniat untuk menyelidiki Jasmine lebih jauh, alih-alih mengintrogasi di markas BIN, bagi Pandu lebih baik mendekati secara emosional, lagipula ia sudah berjanji akan merawat Jasmine sampai sembuh, ditambah lagi kenyataan kalau saat ini ia terdaftar sebagai tunangan gadungan dihidup Jasmine.
Pandu kembali fokus melihat ke layar PC tepat saat terlihat pintu kamar rawat Jasmine terbuka, terlihat beberapa orang yang tidak asing bagi Pandu. Mereka para anggota organisasi Biru Merdeka.
###
Jasmine tenggelam dalam imajinasi novel fiksi kerajaan yang masih ia baca, buku tebal itu dipinjamkan oleh seorang suster jaga. fokus Jasmine sedikit terganggu karena mendengar ketukan pintu kamarnya, hatinya bertanya siapa ya? Rasanya tidak ada yang akan perlu menjenguknya, apa si Pandu itu? Tumben sekali laki-laki itu mengetuk pintu.
"Kakkk..." pekik Yeni
"Oh kalian ternyata" ujar Jasmine tidak antusias
"Ya emang lo pikir siapa?" Tanya Doni enteng
"Hhmm jangan-jangan kakak nungguin bang Pandu ya, hayo ngaku?" ledek Andra disusul tawa renyah Yeni
"Apa sih kalian" tangkas Jasmine "ngapain juga gue nungguin dia, ga ada urusan"
"Oh iya Min, kemarin waktu lo operasi bang Pandu yang jadi wali lo di rumah sakit ini, kok bisa? Bukannya harusnya keluarga ya atau minimal kerabat dekat kan? Tanya Doni penasaran ditambah lagi dengan wajah-wajah antusias dari Yeni dan Andra yang terlihat menantikan jawaban Jasmine.
"Mana gue tau, Tanya aja sama Pandu, jangan Tanya gue" ujar Jasmine mengelak, Jasmine sempat mendengar dari suster jaga mereka menyebut Pandu sebagai tunangan Jasmine, bisa bahaya kalau-kalau teman-temannya ini mendengar hal tersebut, ya walaupun itu hanya akal-akalan Pandu tetap mereka bertiga akan heboh dan bisa saja hal ini terdengar oleh anggota Biru Merdeka lainnya, Jasmine tidak bisa membayangkan betapa memalukannya jika hal ini diketahui oleh banyak orang. Untung saja mereka belum tau setidaknya Jasmine bisa bernafas lega. Lamunan Jasmine buyar ketika terdengar suara dokter dan suster yang masuk keruangannya.
"Halo Mbak Jasmine, bagaimana kabarnya hari ini, sudah merasa lebih baik mbak?" sapa dokter Anton, dokter yang kira-kira sudah berusia separuh baya, mulai terlihat rambutnya sudah didominasi dengan warna putih.
"Hai Dok, Sus, saya sudah lebih baik. Hmm iya Dok kira-kira kapan saya bisa mulai therapy nya ya?" Tanya Jasmine
"Untuk itu jadwal therapy nya kan sudah saya informasikan ke tunangan mbak Jasmine, siapa mbak namanya duh maaf saya lupa hehehe maklum sudah tua"
"Ohh iya mas Pandu ya namanya, ya untuk jadwalnya sudah saya info ke mas Pandu ya Mbak" ucap dokter Anton kelewat ramah namun hal ini bagaikan boomerang bagi Jasmine yang saat ini mematung. Nampaknya dokter dan suster visit ini tidak peduli dengan perubahan air muka Jasmine yang kaku dan mimik bingung dari ketiga teman Jasmine yang ikut mendengar jelas uraian kata-kata dari dokter Anton, termasuk kata-kata tunangan.
Dokter Anton dan suster yang entah siapa pula namanya pun keluar meninggalkan ruangan rawat inap. Tersisa tatapan penuh pertanyaan dari Yeni, Andra dan Doni. Jasmine tidak berniat menjawab ia segera merebahkan tubuhnya dan pura-pura tertidur.
"Min ini lo gak ada yang mau dijelasin ke kita?" Tanya Doni terheran-heran
"Kakak sama bang Pandu tunangan? sejak kapan? bukannya baru kenal?" kini Yeni yang ikut memberondong Jasmine dengan pertanyaan.
"Aduh kepala gue sakit, gue ngantuk, kalian pulang aja ya! bye gue tidur dulu" Jasmine buru-buru menarik selimutnya sampai menutupi kepala.
Akhirnya Yeni, Doni dan Andra pun menyerah, mereka memilih keluar dari ruang rawat inap dan membiarkan Jasmine istirahat.
Jasmine memilih untuk benar-benar tidur kali ini, ia awalnya khawatir takut-takut kalau ketiga temannya tidak sengaja membicarakan perkara tunangan ke anggota Biru Merdeka lainnya, bisa malu habis-habisan dirinya.
Markas BIN
Pandu ikut mematung saat Dokter Anton secara gamblang menyebut dirinya sebagai tunangan dari Jasmine. Dan saat yang bersamaan tawa ledekan pecah bersumber dari Danie, Tika dan Alya yang ikut menyaksikan tayangan kamera tersembunyi di Kamar inap.
Apa-apaan perempuan itu, bukannya menjawab pertanyaan teman-temannya ia malah pura-pura tidur begitu? Batin Pandu cukup kesal dengan tindakan Jasmine, bukankah seharusnya Jasmine mengatakan iya saja pada teman-temannya, lagian menjadi tunangan pura-pura Pandu tidak begitu buruk kan? lagipula demi keamanan diri Jasmine sendiri.
Pandu sibuk menggerutu dalam hatinya, namun ia tetap tidak puas, baiklah ia akan perjelas hal ini dengan Jasmine.
"Gue keluar dulu ya" ujar Pandu yang langsung meninggalkan ruangan tanpa menunggu jawaban basa-basi dari rekan kerjanya.
"Loh mas Pandu mau kemana toh? lagi libur nugas tetap sibuk yo" ujar Ucup cleaning service yang saat ini merangkap menjadi pengantar makanan milik Tika.
"Aduh mas masa gak tau, ya mau pacaran lah dia" jawab Daniel asal sekaligus mempersilahkan mas Ucup masuk keruangan mereka, asal kalian tau sejak beberapa menit yang lalu mas Ucup hanya berdiri didepan pintu, segan katanya untuk masuk takut mengganggu rapat.
"Loh mas Pandu sudah punya pacar toh" jawabnya dengan senyum lima jari yang mengembang
"Bukan pacar mas, tapi tunangan hahaha" jawab Alya kali ini, hal inisontak membuat mas Ucup mengucap syukur bahkan sampai memanjatkan doa agarPandu dan tunangannya diberi kelancaran sampai pernikahan dan dikaruniain anakyang sholeh dan sholehah. Mendengar doa-doa mas Ucup ditambah ia berdoa dengankhidmat membuat Ayla, Daniel dan Tika kaget bukan kepalang, tidak disangka-sangkarespon mas Ucup akan seserius ini, kalau sudah begini bisa menyebar dengancepat gosip pertunangan gadungan itu. Walaupun kantor BIN sangat ketatkeamanannya dan orang-orang didalamnya sudah dipastikan kredibelitasnya,berlisensi dan professional namun mereka tetap manusia yang terkadang butuhasupan berita-berita terkini tentang rekannya. Alias gosip. Jangan kaget kalaugosip didalam badan intelligent juga cepat menyebarnya, mereka semua pengumpulinformasi handal, tidak akan menyebar luas paling-paling menjadi konsumsi antarkolega saja ah dasar manusia, setinggi apapun tempatnya tetap saja senangbergosip. Kali ini kemungkinan bagian Pandu dan Jasmine yang akan menjadi bahanperbincangan banyak orang. Hhmm mungkin dengan judul Tunangan gadungankumenyelamatkan keponakanku, menggelikan bukan? Hal ini lah yang ditakutiJasmine, baginya reputasinya sangat penting, ia tidak mau nama baiknyatiba-tiba terdengar konyol kalau-kalau banyak orang yang tau soal Pandu yangmendadak menjadi tunangan pura-puranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of Escape
Fiksi RemajaJasmine kembali kenegaranya untuk menghadari sebuah acara seminar, namun tanpa disengaja Jasmine terseret kedalam konflik antara komplotan sindikat narkoba dan agent rahasia, ia pun memulai perperangan melawan sindikat tersebut dibantu oleh Pandu s...