chapter 7

0 0 0
                                    

Paginya di ruangan yang bernuansa putih itu Jema & Aya bangun terlebih dahulu, Jema membenarkan posisinya untuk bangkit dari tidur pulasnya, Jema menggeliat dan memeriksa jam di tangannya, kini jam menunjukkan pukul 05.00, Masih terlalu pagi untuk bangun, tetapi Jema harus mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh

"Kak Jema udah bangun?" Tanya Aya dengan mata sayu sayu dan suara khas bangun tidur

"Udah ay, ini gue mau ambil wudhu malah ngeliat dua sejoli itu" Jawab Jema sembari menunjuk dua sejoli yang di maksud dengan dagu nya

"Lucu kak, jangan di bangunin dulu" Ucap Aya dengan kekehannya

"Mau gue bangunin, mau sholat subuh" Ujar Jema berdiri lalu menuju ke sofa yang di tempati Gibran & Zea

Sebelum Jema membangunkan Gibran & Zea, Jema merogoh Saku Celana nya untuk mengambil ponselnya, ia langsung membuka aplikasi bergambar icon kamera dan langsung memotret dua sejoli di depannya.

"foto yang banyak kak" ujar Aya sambil tersenyum

"pastii Ay" Jema memotret dua sejoli itu, lalu membangunkan Gibran & Zea

"WOI BANGUN MONYET" Jema mengguncang badan Gibran

Kepala Gibran yang semula berada di atas kepala Zea pun mulai mengangkat kepalanya, Kelopak matanya sedikit membuka, ia masih mengantuk tetapi makhluk di depannya alias Jema membangunkannya

"SUBUHH" Seru Jema di depan muka Gibran

"Anjing, Jigong lo bau goblok" Jawab Gibran menutup hidung menggunakan kedua jari nya

"makanya bangun anjing, udah jam 5 blok" Ucap Jema

"Ze" Lirih Gibran menepuk pundak Zea yang berada di sebelahnya

Zea mulai membuka kelopak matanya perlahan, Yang ia lihat pertama kali adalah wajah Gibran yang datar, Zea mengangkat kepalanya yang berada di pundak Gibran

"Anjir gue semaleman tidur di pundak lo?" Seru Zea menatap Gibran

"Iyalah, kepalanya gibran aja di atas kepala lo" Jema menjawab

"Dih, Jijik banget" Ujar Zea langsung berdiri dan menuju ranjang Zea

"Sholat, Ze" Ucap Gibran memerintahkan Zea

"Tempe gue lagi pendarahan" Ujar Zea sangat amat frontal yang menimbulkan wajah kaget dari Gibran & Jema

"Bangsat, frontal banget goblok" Seru Jema yang mengundang tawa Gibran & Aya

"Udahlah kalian pada sholat aja sana, takut waktunya keburu habis" Ucap Aya dan langsung di turuti oleh Gibran & Jema.

"Ze, Jagain Aya" Ujar Jema sebelum meninggalkan ruangan

Gibran & Jema sudah meninggalkan ruangan Aya, kini yang tersisa hanyalah Aya dan Zea

"Duh baterai gue lowbet lagi" Gumam Zea yang masih bisa di dengar Aya

"Ze, Aya gabawa cas cas an" Jawab Aya

"Gue mau nyari cas cas an di tas nya Gibran" Ujar Zea yang kini tas gibran sudah berada di tangannya

"Zea, Gasopan" Peringat Aya

"Alah kenapa si, gapapa kali" Jawab Zea yang masih mencari sesuatu yang ia butuhkan

Satu lembar foto berukuran 3r jatuh ke lantai di dekat Zea, Zea berjongkok mengambil foto berukuran 3r tersebut, Ia menatap foto yang berada di genggamannya saat ini

"Ze, kenapa?" Tanya Aya yang melihat Zea di bawah ranjangnya

Zea menatap lama foto yang berada di genggamannya, di dalam foto tersebut Zea melihat seorang perempuan cantik menggunakan dress putih selutut yang sedang bercanda ria dengan seorang laki laki yang Zea kenali yaitu Gibran

LOVE IN HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang