chapter 14

1 0 0
                                    

Matahari mulai memancarkan sinarnya, Anak sekolah tengah mempersiapkan atributnya agar bergegas ke sekolah.

Jema & Aya seperti biasa berangkat berdua ke sekolah, Kini motor Aya sudah menganggur di garasi.

Sedangkan Zea Mengendarai sepeda motornya beriringan dengan Gibran, Zea & Gibran terletak di belakang Jema & Aya.

"Pemandangan Pagi Gue jelek amat" Gumam Zea yang dapat di dengar oleh Gibran samar samar karena saking berisiknya motor, mobil berlalu lalang

Gibran menoleh kepada Zea yang berada di sampingnya "Kenapa Ze?" Ucap Gibran sedikit meninggikan suaranya

"Apasih, Gue ga ngomong sama lo setan!" Jawab Zea ketus lalu melanjutkan perjalanan ke Sekolah

Sedangkan Aya & Jema

"Ay, tau bedanya matahari sama kamu ga?" Tanya Jema mengawali pembicaraan mereka

"Hah, apa tuh kak?" Seru Aya

"Kalau Matahari menyinari wajahku yang tampan ini, kalau Aya menyinari Hatiku" Jawab Jema yang di balas kekehan oleh Aya, Jema ini saat sudah bersama Aya jago banget Soal gombalan

"Terus terus apalagi Kak???"

"Ga ada lagi, coba Gantian kamu" Jawab Jema

Aya berfikir "Ohiya Kak, Kak Jema ganteng punya siapa?"

"AYA!!" Seru Jema

"Ih kurang keras kak, Kak Jema ganteng punya siapa?"

Jema menarik nafas lalu teriak diatas motor "JENAYA MIRABELLA"

Jema yang berteriak seperti itu pun langsung di tatap pengendara lain karena mungkin di anggap aneh ataupun stres

Gibran yang di belakang mendengus kesal "Bucin akut tolol"

"Idih najis banget gue dengernya, harusnya gue masang earphone aja" Gumam Zea

Aya tertawa "Kak Jema ga malu?"

"Nggak, Asalkan sama kamu mah aku rela ngelakuin apa aja Ay" Jawab Jema menerbitkan senyumannya sembari mengendarai motor

Aya masih tertawa "Kalau Aku suruh kak Jema bugil di sini mau nggak?"

Senyuman Jema merosot "Yakali sayangg, aku gamau ya masa depan aku di liat sama oranglain kecuali kamu"

Aya menjitak pundak Jema "Ih kak Jema pikirannya!"

"Lah iyakan, katanya mau buat anak 11 kaya gen halilintar" Jawab Jema

"Gak mau, sakit kak!"

"Ga kok Ay, coba dulu mau ga?" Tawar Jema dengan nada jahilnya

"DIEM ATAU AKU TURUN DISINI?!" Ancam Aya kepada Jema yang sudah mengatup bibirnya agar tidak berucap

Zea yang berada di belakang dua sejoli itu merasa aneh, pasalnya Jema & Aya mereka tak bersuara lagi, Zea melajukan motornya lalu mensejajarkan bersama motor Jema yang diikuti oleh Gibran di sebelah kanan

"kok jadi dieman?" tanya Zea

"itu Jema mesum" kesal Aya

"hah? apa Ay? 'jema'?!" Jema merasa aneh karna Aya tak memanggilnya dengan sebutan 'Kak'

"iya apa Jema?" tanya Aya

"sayang maaff, maafin kak Jema jangan panggil Jema" rengek Jema

"anjirr geli gue" ucap Gibran

"eh monyet biarin lah, ayo kita duluan aja" ajak Zea agar Jema & Aya bisa berbicara berdua

"elahh modus yaa" ledek Gibran

LOVE IN HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang