chapter 13

4 1 0
                                    

Keesokan harinya dihalaman depan rumah yang bernuansa abu abu itu sudah ada keributan
"WOIII JELMAAN MONYETT KELUAR LO" teriak Zea

tak berselang lama pintu rumah berwarna putih itu terbuka, menampakan pria tampan yang sudah rapi dengan pakaian sekolahnya yang tak lain Gibran Galan Kefarel
"brisik setan, pagi pagi bikin ribut di rumah orang" kesal Gibran

"bodoamat" ketus Zea
"napa lo dateng ke rumah gue pagi pagi?" tanya Gibran
"si anjirr pake nanya, motor gue masih disini ya, yakali gue berangkat jalan kaki" jawab Zea

"ya biasa aja kali" ucap Gibran

"GUE BIASA AJA YA"

"katanya biasa, lah itu teriak" kata Gibran

"biarin"
"EHH QIELL, HALOO QIELL" seru Zea berlari ke arah adik Gibran yang baru saja keluar dari rumah

Qiel tersenyum
"HALOO JUGAAA KAK JEAA" sapa Qiel tak kalah heboh

"kak Jeaa salapan dulu ayo sama Qiel" ajak Qiel

"kak Jeaa udah sarapan di rumah" jawab Zea membuat Qiel mengerucut kan bibirnya

"eh jangan cemberut gitu, nanti kak Jeaa ke sini lagi deh yaa" ucap Zea

"benelann?" tanya Qiel

"iyaaa Qiell sayang"
"udah dulu yaa Qiel masuk rumah sana, kak Jeaa mau berangkat dulu" kata Zea yang mendapat anggukan dari Qiel

Sesudah melihat Qiel masuk ke dalam rumah, Zea berbalik badan ke arah Gibran
"ngapa lo?" tanya Zea

"gapapa, lo berangkat sama gue ya" ajak Gibran

"gue? berangkat sama lo? ogahhhh bangett" tolak Zea

"ck giliran sama adek gue lembut banget ngomong nya sayang sayang" kesal Gibran

"serah gue dong"

"ayoo lah berangkat sama gue" ajak Gibran tak putus asa

"ga mau"

"ayoo"

"ga"

"yaudah kalau ga mau, tadinya gue mau ngajak lo ke suatu tempat" ucap Gibran membuat kening Zea mengkerut

"kemana?" tanya Zea

"ke tempat Nadine" jawab Gibran

"HAH BENERAN? MAUU DONGGG" teriak Zea

"ga lah tadi aja gamau"

"iyaaa guee mau gue mau berangkat sama loo" ucap Zea

"gitu dong daritadi"
"lo pake helm sendiri ya, gue gada helm cewe" ucap Gibran mendapat anggukan dari Zea

"ke rumah Aya dulu yaa" kata Zea

"iyaa, buruan naik"

Gibran berhenti tepat di depan rumah Aya, ia melihat 1 lelaki yang sangat ia kenali, siapa lagi kalau bukan Jema?

"anjayy buciners rajin amat pagi pagi" celetuk Gibran sambil memberhentikan motornya tepat di sebelah motor Jema

"iyaa dong menjemput ayang" jawab Jema membuat Gibran merolingkan kedua matanya

"eh tumben lo sama si onoh" ucap Jema sambil. melihat ke arah Zea

"onoh onoh, gue punya nama ya" ketus Zea

"ohiyaa ini, mau gue ajak ke makam Nadine" jawab Gibran

satu gadis keluar dari rumahnya membuat Gibran & Jema melihat ke arah gadis itu

"lama ngga kak?" tanya Aya setelah sampai di depan Jema

"lama bangett tau sayangg" ucap Jema sambil mengerucut kan bibirnya

LOVE IN HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang