Nafas shuhua tersengal sengal setelah mendapat kabar bahwa sang papa masuk rumah sakit dia terus berlari bahkan meninggalkan teman temannya tak perduli mereka memanggilnya
Shuhua membuka pintu " Bun papah... Papah kenapa?? "
" Papa baik baik aja kok kamu ke sini naik apa?? "
" P-papa baik baik aja?? " Bukannya menjawab shuhua terus bertanya pada sang bunda
" Papa baik baik aja sayang papa butuh istirahat dulu."
" Tapi papa kenapa bun?? "
" Papa kamu kena serangan jantung shuhua untungnya papa langsung berhentiin mobilnya di tepi jalan" Shuhua melihat sang papa dengan mata penuh air mata
" Hei nak masuklah." Seseorang di balik pintu itu sempat terkejut namun dia langsung mengangguk dan berjalan masuk ke dalam
" Maaf menganggu saya hanya memastikan bahwa paman sudah sadar." Orang itupun sedikit tersenyum matanya melihat ke arah lain itu sedikit membuatnya terkejut namun dia berusaha bersikap biasa saja
" Shuhua?? "
" Kenapa harus kakak?? "
" Saya sangat berterimakasih atas bantuan kamu kepada suami saya."
" Tidak masalah tante saya senang bisa membantu." Pandangannya tak lepas sekalipun darinya walaupun orang itu tak menatapnya sekali pun
" Nah shuhua beruntungnya papah di selamatkan sama kakak ini dan langsung di bawa ke rumah sakit kalau aja telat mungkin kondisi papah kamu makin parah." Shuhua sedikit menghapus sisa air matanya yang mengalir di pipinya
" Terimakasih kak sudah menyelamatkan papah " ucapnya sambil membungkuk dia tak sekalipun mencoba menatapnya
" Tak masalah shuhua saya senang bisa membantu."
" Kalian saling kenal?? " Ucap bundanya ragu
" Shuhua adik kelas saya tante."
" Bun shuhua keluar sebentarnya." Bundanya mengangguk shuhua langsung keluar tak lupa dia juga memberi isyarat kepadanya untuk mengikutinya
" Kau ingin kita kemana?? Apa kau ingin mengatakan sesuatu shu?? " Ucap soojin karna dia merasa shuhua hanya diam saja bahkan dia terus mengikuti shuhua sejak tadi orang tadi adalah soojin dialah orang yang menyelamatkan papahnya shuhua
Shuhua menghentikan langkahnya merasa dia sudah cukup jauh dari kamar papahnya
" Aku hanya tak ingin mengganggu papah bunda benar papah butuh istirahat dia sering bekerja terlalu keras." Soojin hanya mengangguk mengerti
" Jadi kau ingin mengatakan apa?? "
" Aku hanya ingin berterimakasih aku rasa ucapan terimakasih saja tak cukup untuk itu kakak sudah menyelamatkan papah ku."
" Bukankah kau sudah berterimakasih pada ku tadi di depan bunda mu."
" Hanya ingin mengucapkan saja."
" Apa kakak sen... "
" Soojin apa urusanmu sudah selesai?? " Ucap seseorang membuat shuhua tak jadi melanjutkan perkataannya apa lagi orang itu adalah hui
" Ohh maaf hui membuat mu menunggu lama aku hanya memastikan saja setelah ini kita bisa pulang." Mendengar kata kita membuat hati shuhua semakin sakit melihat kehadiran hui saja membuat shuhua sadar akan batasannya apa lagi melihat mereka bersama membuat shuhua semakin susah untuk menerimanya
" Sebenarnya aku ada keperluan mendadak soojin jadi aku harus pulang aku bisa mengantarkan pulang dulu." Soojin sedikit ragu sebenarnya dia merasa kasihan dengan hui seharian ini dia mencampakkannya tapi entah kenapa dia merasa tak ingin pulang
" Kak soojin pulanglah papah juga baik baik aja aku dan bunda bisa menjaganya."
" Tapi shu.. "
" Udah kakak pulang aja kasihan kak hui aku makasih banget kakak udah bawa papah ke rumah sakit urusan papah selanjutnya biar aku sama bunda aja." Soojin sedikit tak rela namun dia tak lagi bisa mengatakan apa pun lagi jadi dia dengan enggan mengikuti hui pergi
" Kalau begitu salamkan salam ku untuk orang tua mu semoga papah mu lekas sembuh aku pergi shuhua ."
Shuhua hanya bisa melambaikan tangannya saat soojin melangkah pergi darinya..
" Akan kuberi tahu nanti pada mereka hati hati di jalan kak ."
" Kau bukan hanya pergi dari sini kak soojin tapi kau juga melangkah pergi dari pikiran ku kak."
.
.
.
Tbc
