" Hay shu."
" H-hai kak."
" Lagi ngapain?? Tumben sendiri?? "
" Itu kak lagi nunggu uqi di toilet." Soojin hanya tersenyum dia langsung menarik shuhua duduk
" Ngapain berdiri di situ duduk aja di sini kaki kamu bisa pegel nanti ." Shuhua hanya tersenyum malu malu
" I-iya kak." Tak ada obrolan lagi soojin juga diam shuhua sendiri bingung mau bicara apa duduk di dekat soojin saja sudah membuat jantungnya berdetak kencang
" Shu "
" Iya kak "
" Jangan suka sama aku ya."
Deg
Shuhua terdiam apa soojin sudah tau kalau shuhua menyukainya dia hanya bisa menutup mulutnya rapat rapat tak tahu harus bicara apa tak lama soojin menatapnya
" Kamu cantik."
" Kamu pasti dapet yang pas buat kamu lagian pasti banyak yang suka sama kamu coba deh peka sama sekitar kamu." Soojin kembali tersenyum dia membelai rambut shuhua
" You look like a puppy " tanpa membiarkan shuhua untuk berbicara soojin langsung pergi begitu saja meninggalkan shuhua dengan tatapan sedih bercampur senang
" Yess banget ya kayaknya."
" Hua di cariin juga ngapain sendirian di sini? " Shuhua hanya tidak merespon sama sekali
" Oyy lu ga kesambet kan?? "
" Udahkan yuk balik ke kelas." Dia berjalan lebih dulu dengan perasaan sedih dan meninggalkan Yugi yang kebingungan
" Shuhua tunggu."
*******************
" kita nyariin lu dari tadi dari mana si soojin "
" Tadi abis ngobrol sama shua."
" Ketemu shuhua lagi?? " Dia hanya sebatas mengangguk
" Bilang kek jangan main pergi aja."
" Aku cuma ngasih pengertian ke shua dia harus berhenti sebelum sakit."
" Tunggu tunggu " ketiganya serempak berpikir membuat soojin berdecak sebal
" Lu minta shuhua jauhin lu?? "
" Bukan gitu soyeon."
" Apa lu minta shuhua buat ngelupain lu?? "
" Bukan begitu juga minnie."
" Apa lu minta shuhua buat sadar diri jin maksud gua mungkin karna lu straight jadi minta shua buat seenggaknya sadar kalau lu ga bakal bisa bales perasaan dia karna kalian segender." Penuturan miyeon sangat pas namun soojin sendiri hanya diam tanpa merespon, ketiganya sadar soojin berbeda dari mereka dan mereka tau itu dari dulu soojin tidak pernah menentang perkataan mereka namun dia memiliki pemikirannya sendiri tentang apa itu cinta dan perasaan
" Aku cuman buat dia mengerti tanpa nyakitin perasaan dia aku nyakin shua bisa dapet yang lebih dari aku." Mereka hanya mengangguk mencoba mengerti dari sudut soojin
" Semoga dia ga patah hati ."
" Mungkin shua bakal sedih sekarang tapi kalau aku tetap diam dan biarin dia shua bukan cuman sedih tapi bakal menderita karna aku ga bisa bales perasaan dia harus berenti sebelum sakit itu menjalar yang buat dia mati rasa."
.
.
.
Tbc
