17

56 7 0
                                    




" jujur deh sama gua lu tuh kenapa dari kemaren diem terus?? " Iya okelah soyeon tau soojin emang banyak diem cuman ini beda diem ya itu sambil bengong kadang juga tiba tiba nangis kan soyeon jadi takut kenapa kenapa

" Hhhmm... " Dia hanya menghela nafasnya tak berniat bicara yang malah mengundang rasa kesal pada soyeon

" Ngomong lah jin jangan hmm hmm terus berasa lagi latihan vocal tau."

" Aku sama mamah berantem." Sontak soyeon langsung menghampiri soojin dan duduk di sampingnya

" Berantem?? Tumben?? Ada sesuatu?? "

" Aku cuman gamau di kekang lagi aku bosen setiap mamah nyuruh aku terus diam di rumah tanpa berbuat apa apa dan minta aku ga bergaul lagi sama kalian." Soojin sedikit memelankan kalimat terakhirnya walaupun dia tau pasti soyeon mendengarnya dengan jelas

" Gua ga heran si kalau mereka ngomong gitu secara mereka pengen masa depan lu itu cerah jin."

" Tapi ga harus minta aku jauhin kalian."

" Gua bukan bermaksud apa apa cuman kalo dari sudut pandang gua nyokap lu cuman gamau lu ngikutin apa yang kita lakuin secara gua sama minnie itu bersikap bebas."

" Lu tau sendiri gua ini dari kalangan biasa yang ngejar beasiswa buat bisa kuliah bahkan gua harus nyari pekerjaan sampingan buat tambahan masa depan sedangkan minnie dia terbilang biasa cuman pergaulan minnie bener bener bebas dia tinggal sendirian dan sering boros dia bahkan ga mikir lagi buat beli apapun."

" Lu ga beda jauh dari minnie bedanya lu harus ngikutin perintah orang tua lu diantara kita berempat cuman lu sama miyeon yang paling bener." Soojin sedikit kesal dengan penuturan soyeon

" Aku ga perduli mau kalian gimanapun mau kalian dari kalangan apapun."

" Soyeon aku ga butuh uang mereka yang aku butuhkan adalah waktu dan kasih sayang tapi mereka ga bisa kasih itu ke aku."

" Soojin gua paham maksud lu mereka cuman pengen semua kebutuhan lu terpenuhi dia pengen lu ga kesusahan."

" Ga semua orang tua ngerti soojin terkadang orang tua cuman pengen kebahagiaan anaknya makanya mereka berusaha biar anaknya bahagia dan ga ngerasain susah kayak mereka."

" Mungkin cara orang tua lu salah dengan ngurung lu di rumah dan batasin semua keinginan lu mungkin lu bisa ngobrol sama mereka seenggaknya bikin mereka ngerti jin."

Dia mendengus kesal namun melihat soyeon ada penyesalan di hati soojin untuk pertama kalinya dia bertengkar dengan mamahnya memang benar semua kebutuhan soojin selalu terpenuhi oleh orang tuanya bisa di bilang soojin tak kesusahan apapun tapi mendengar perkataan soyeon dia merasa tak bersyukur

" Mungkin nanti pas pulang aku coba bicara."

********

" Nanti kalo ada apa apa kasih tau kita aja."

" Usahain jangan marah."

" Inget jin buat mereka mengerti." Soojin menganggukkan kepalanya dia sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka yang selalu ada menemaninya

" Aku usahain buat ngobrol nanti." Di saat yang bersamaan mobil melaju di hadapan mereka dan itu adalah mobil keluarga soojin belum sempat soojin bersiap beberapa orang turun dari mobil dan mendekati soojin

" Kalian mau ngapain?? "

" Soojin lu kenal mereka?? "

" Ga yeon." Salah satu dari mereka mendekat dan membuat keempat ya mundur

" Maaf nona soojin kami di perintahkan untuk membawa anda pulang segera."

" Kalian bawahannya ayah?? " Mereka serempak mengangguk membuat keempatnya bernafas lega namun

" Eh ehhhh kalian mau ngapain?? "

" Eh lepasin ga itu soojin mau di bawa kemana?? " Mereka terkejut melihat ketiga orang tadi memegangi soojin

" Maaf kalian di larang ikut campur kami di perintahkan membawa nona soojin dengan cara apapun." Mendengar itu minnie langsung maju dan menantang mereka

" Apa apaan kalian kan bisa bawa soojin biasa aja gausah segala di pegang gitu??

" Iya soojin juga ga bakalan lari kok iya kan yeon?? " Saat mereka hendak menjawab satu orang lagi turun dari mobil

" Kenapa lama sekali cepat bawa sebentar lagi les privat ya di mulai." Mereka terkejut melihat ayah soojin di sana bahkan tak peduli melihat putrinya di perlukan seperti itu

" Ayah "

" Om ngapain soojin ?? "

" Iya om ga bisa bawa soojin kayak gini ini namanya pemaksaan." Ayah soojin berbalik dan menatap tak suka

" Bukan kah ayah sudah meminta mu untuk menjauhi mereka soojin?? " Soyeon sudah tau tentang permasalahan ini namun tidak dengan minnie dan miyeon yang terkejut

" Ayah ga bisa nyuruh aku jauhin mereka."

" Itu perintah soojin!! cepat bawa dia ke mobil." Soojin terus berontak dia terus memanggil ayahnya namun tak gubris bahkan dia langsung ikut masuk minnie dan soyeon berusaha untuk membantu soojin namun mereka malah di dorong berkali kali hingga membuat lengan minnie luka

" Udah udah gausah di kejar." Lerai miyeon saat melihat mereka hendak mengikuti

" Tapi mi soojin."

" Dia pasti aman gimanapun dia ayah kan?? " Walaupun ragu minnie dan soyeon hanya bisa mengangguk

.

.

.

Tbc

BELOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang