capter [ 8 ]= keluarga end

12 1 0
                                    

Ini Lanjutan capter 7 ya
Selamat membaca..

" bukanya kau seharusnya menghilang..tapi bagaimana mungkin..."

Ice masih tidak percaya dengan apa yang dilihat..

" kenapa?..kaget?..."

Orang itu hanya tersenyum licik pada ice yang masih kebingungan..

" tuan mu kan sudah mati rev lunar!...tuan mu sudah tidak ada lagi!...bagaimana mungkin kau masih hidup...apa jangan-jangan..."

" heh...akhirnya kau sadar juga..."

" t-tidak...m-mungkin..."

" apa yang tidak mungkin....kau pikir tuanku selemah itu...walaupun dalam keadaan tidak sadar sekarang...."

" lunar gak sadar..."

Ice mendekat ke rev lunar dengan tatapan khawatir dan tidak percaya..

" katakan padaku!..kenapa lunar tidak sadarkan diri!..ha!..KENAPA?!!.."

Ice mengoyangakn tubuh rev lunar yang masih menatapnya terdiam, rev lunar pun membentak ice dengan perasaan marah dan kesal...

" kau pikir portal antar dimensi itu tidak membutuhkan banyak tenaga!!...tuan lunar rela mengorbankan nyawanya hanya untuk kalian selamat!..bahkan kalian juga taukan dia masih terluka parah!...tapi dia lebih mementingkan keselamatan kalian dari pada dirinya sendiri!...kalok bukan karna tuan lunar...kalian tidak akan bisa hidup sampai sekarang!...kau faham itukan!!..."

Rev lunar mendorong ice dengan marah, ice hanya bisa menundukan kepalanya dan memegang dadanya yang sesak. Ice merasa gagal menjaga adik-adiknya, rev ice pun muncul dan menghentikan tindakan yang akan dilakukan oleh rev lunar..

" tenangkan dirimu lunar!...jika kau menghabisinya maka kau secara tidak langsung membunuhku juga!.."

Rev ice memegang tangan rev lunar sedangkan rev lunar mencoba menenangkan dirinya agar tidak bertindak terlalu jauh..

Rev ice pun mendekat ke tuanya dan berusaha menenangkan nya, tapi yang namanya rev adalah sifat kebalikan dari tuan aslinya. Mereka tidak bisa selembut dan sesabar tuan mereka..

" tenangkan dirimu tuan!..." kata rev ice yang mencoba menenangkan tuannya

" bagaimana aku bisa tenang rev!.
Hiks..adik yang sudah jadi...hiks..tanggung jawab ku...hiks...sekarang tidak sadarkan diri...hiks..kau tidak tau perasanku rev...hiks..rasanya sakit...hiks..RASANYA SAKIT REV...HIKS...sakit...hiks.."

Rev ice pun menampar tuanya, ice menatap rev nya dengan tatapan heran sambil berlinang air mata...

" mengapa kau menamparku rev?!.." ice memegang pipinya yang ditampar

" aku hanya ingin menenangkan mu tuan!.." kata rev ice

" tapi jangan nampar juga!.." teriak ice yang kesal

" bukan itu pioritasmu sekarang tuan!..sebaiknya kalian berhati-hati dengan arka!.." kata rev ice

" arka..ada apa dengan arka?..." ice bertanya dengan bingung

Rev ice dan rev lunar menatap sesama sebelum mereka menjelaskan pada ice, ice mendengarkan dengan seksama apa yang dibilang reverse mereka..

Di ruang rawat taufan

kembalinya sinar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang