capter [ 7 ] = keluarga 1/2

16 2 0
                                    

Sori dan kawanya pun sampai ke dunia mereka yaitu dunia manusia, sori terlihat senang bisa melihat dunia nya kembali dan tidak sabar untuk bertemu keluarganya lagi setelah 10 tahun tidak bertemu..

" kau yakin ingin menemui mereka?.."

" aku yakin..mereka pasti sudah rindu dengan ku.." kata sori dengan senyuman bahagia

" saran ku...kau jangan menemui mereka secepat ini...karna belum tentu mereka menerima mu lagi...mereka taunya kau sudah tiada.."

" aa..benar juga katamu...baiklah akan ku tunggu....tapi kita sekarang mau kemana?..kita kan gak punya tempat tinggal?.."

" siapa bilang gak punya...gw punya kok..nanti gw bawa lu kesana untuk tempat beristirahat kita sementara waktu.."

" baiklah..."

" ada yang ingin kau tanyakan lagi?.."

" sejak pertama kita bertemu..aku tidak pernah melihat wajahmu...kau selalu menutupi wajah mu dengan kain penutup dari jubah mu...bahkan nama mu saja aku tidak tau..."

" lega..nama gw lega..."

" o-oh..eee..hay lega.."

" hay juga sori.."

" baiklah...jadi dimana tempat ber istirahat kita..."

" oo...yasudah ayuk ikuti aku.."

Lega pun membawa sori kemarkas rahasianya yang tak jauh dari tempat mereka muncul, sori hanya mengikuti lega dan melihat sekeliling dengan perasaan bahagia..

Dirumah sakit.. kamar rawat inap taufan

Taufan pun sadar dari pingsannya dan melihat sekeliling yang begitu asing baginya, saat taufan mencoba bangun dia tak sengaja menyenggol tangan halilintar yang tidur didekatnya..

" batin taufan : abang hali....dia jagain aku..."

Taufan menatap halilintar yang tidur didekatnya, fikir taufan halilintar pergi kekantornya dan tidak sempat untuk menunggu dia sampai bangun. Namun ternyata halilintar setia menunggu taufan untuk bangun, tiba² halilintar memegang tangan taufan dan mengigau. Taufan hanya terdiam sambil mendengar apa yang halilintar bilang..

" fan...abang mohon....jangan tinggalkan abang......abang belum siap kehilangan adik lagi....abang....benar² ingin melihat tawa dan senyumanmu yang dulu....abang rindu sangat....tapi jika kau tidak ingin kembali seperti dulu...setidaknya kau bangun fan....ayo adik....abang menunggu kau disini untuk bangun....."

Taufan terdiam saat mendengar kata² halilintar, taufan hanya bisa menangis diam-diam. Karna dia tidak ingin membangunkan abangnya..

" batin taufan : maaf bang...maafin taufan..hiks....fan...hiks...fan terlalu pergi jauh...hiks...karna kesedihan fan...hiks...baut abang jadi hawatir...hiks...mulai sekarang...hiks..fan...hiks..janji ama abang....hiks...fan akan kembali...hiks..seperti dulu lagi...hiks...fan janji bang....hiks...fan janji...hiks..."

Taufan pun mulai menangis, dia tidak menyangka bahwa dia sudah melukai perasaan halilintar. Taufan mengelus rambut halilintar sambil menangis, halilintar pun bangun dan menatap taufan yang sudah sadar sambil menangis kearahnya yang membuat halilintar menjadi khawatir..

" fan hey...kau kenapa?..." halilintar menghapus air mata taufan

" abang hali...hiks..."

Taufan pun langsung duduk dan memeluk halilintar dengan erat, halilintar yang kebingungan hanya membalas pelukan adiknya..

" maafin taufan bang....hiks...karna taufan..hiks..sudah susahkan abang...hiks....fan...hiks..."

" shuuuut...sudah fan...abang udah maafin taufan...." halilintar mengelur rambut taufan dengan lembut

kembalinya sinar MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang