Happy Reading
•
•
•Dengan rutinitas sehari harinya Azalea dengan seragam lengkapnya mendatangi kamar Zero hanya untuk sekedar memastikan apakah Zero udah bangun atau belum, setelah itu Azalea dengan susah payah membujuk Zero agar mau ikut sarapan bersama kedua orangtuanya serta Azalea.Azalea pun heran dengan kelakuan orang disini, mereka layaknya orang asing padahal satu keluarga.
"lama banget sih!" geram Azalea lalu merebut alih dasi Zero dari genggaman tangan Zero.sedangkan Zero hanya pasrah saja, melawan pun pasti Zero akan kalah oleh ocehan Azalea yang panjang seperti jalur kereta.
"sekarang ikut makan" ucap Azalea disela sela menyimpulkan dasi Zero, melihat Azalea yang kesusahan karna tinggi badanya zero langsung merendahkan tubuh zero sejajar dengan Azalea.
Azalea memutar bola matanya malas"Dari tadi kek, peka dikit!".
"makanya tinggi" balas Zero dengan menonyor kepala Azalea hingga sang empu hampir terhuyung ke belakang jika Zero tak menahan pinggangnya.
"selain nggak tinggi... badan lo juga lemes banget ya, baru disenggol dikit langsung mau jatuh!" cibir Zero.
"nye nye nye nye!"
Azalea menatap serius Zero"Kali ini aja ya, ikut sarapan,kan nanti mama sapa papa Zero berangkat"jelas Azalea dengan binar mata penuh harap kepada Zero.
Zero tersenyum simpul membuat Azalea yakin bahwa kali ini Zero akan menurutinya.
"NGGAK!" tolak mentah mentah Zero membuat senyum dibibir Azalea luntur berganti dengan wajah masamnya.
"nurut apa susahnya sih!"kesal Azalea,lalu dengan sengaja Azalea mengencangkan dasi zero hingga mencekik lehernya.
Zero menatap Azalea tak percaya, lalu mulai mengendurkan dasinya " lo kalo mau bunuh gue jangan sekarang ya!".ucapnya kemudian menyaut tasnya yang tergeletak dilantai lalu pergi meninggalkan Azalea yang masih berdiri ditempat semula.
"Zero mau kemana?" tanya Azalea sebelum Zero benar benar menghilang dari pandangan Azalea.
"katanya suruh makan" kata Zero membuat senyum dibibir Azalea merekah, dengan jurus seribu bayangan Azalea lari terbirit birit untuk menyusul Zero yang sudah setengah menuruni tangga.
»»——⍟——««
saat jam istirahat tiba semua murid langsung berhamburan keluar kelas dan ada juga yang setia didalam kelas.
seperti halnya Zero serta ketiga temanya yang duduk di lantai dengan HP yang masing masing menyala,mereka tidak satu kelas yang hanya satu kelas dengan Zero hanya Morgan, kedua teman Zero yang lain dikelas berbeda.
Reno serta Archio saling pandang satu sama lain dengan senyum misterius menghiasi kedua bibir mereka.
Mereka merasa aneh karna sedari tadi bibir Zero senyam senyum sendiri tak jelas.
"DOR!"
dengan reflek Zero mlah melemparkan hpnya kesembarang arah karna terkejut okeh suara reno serta Archio yang menggelegar di telinganya.
"ketahuan kan lo nonton vidio ninaninu!" tuding Archio dengan tersenyum jahil kearah Zero. Melihat itu Zero ingin sekali mencekik kedua temanya hingga mereka beda alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
A FLAME IN THE MIST
Teen FictionHASIL PEMIKIRAN SENDIRI NO PLAGIAT⚠️⚠️ Keluarga Gaharu harus mengalami nasib yang buruk karna kekuatan spritual yang mereka miliki hilang karna kesalahan putra semata wayang mereka. Oleh karena itu mereka harus turun ke dunia fana dan menjadi manusi...