P A R T 10

2 1 0
                                    

Happy Reading



»»--⍟--««

Happy Reading•••»»--⍟--««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Zero ]

Jam sudah menunjukan tengah malam tapi kedua manusia berbeda gender masih menetap didalam rendaman air tadi siang dan belum sama sekali keluar, karna benar benar suhu tubuh zero tinggi sekali, sampai sampai tadi Azalea ingin mengecek dengan menurunkan suhu es ditubuhnya tiba tiba air mulai memanas kembali.

Azalea pun sama sekali tidak bergerak atau melepaskan dekapanya dari Zero yang terlelap dengan nyaman ditubuhnya.

Azalea sama sekali tidak bisa terlelap, dirunya harus terjaga agar suhu tubuhnya bisa mengontrol suhu air dibathtup ini.

Zero menggerak nggerakan tubuhnya tak nyaman, dirasa akan terbangun Azalea mengusap ngusap punggungnya untuk menyalukan hawa dingin supaya Zero tidak terganggu, tapi bukanya terlelap justru Zero membuka matanya lebar dan menatap Azalea dengan seksama.

"Nggak tidur?" tanya Zero saat melihat mata Azalea yang sudah mulai sayu itu.

Azalea tersenyum dan menggelengkan kepalanya,"gimana udah mendingan?"Tanyanya dengan mengusap tubuh Zero kembali.

Zero mengangguk setuju, tubuhnya tidak merasakan panas sama sekali, dirinya merasa hanya sedang berendam diair hangat swoerti dirinya akan mandi saja.

"kekasur aja,gue udah nggak papa nanti gue tahan aja!"ucap Zero merasa khawatir dengan kondisi Azlea yang sudah pucat pasi.

Azalea menolak dengan keras, " yang ada nanti Zero gosong"Tolak Azalea dengan mentah mentah.

Zero tidak mengindahkan perkataan Azalea, dirinya langsung berdiri dan menarik tangan Azalea agar keluar dari dalam bathtup.

Zero menyodorkan kimono kearah Azalea agar mengganti pakaian basahanya.

Azalea menurut dan langsung mendorong Zero keluar dari kamar mandi saat Zero masih bertengger dipintu kamar mandi.

Azalea cukup lama dikamar mandi, selain mengeringkan rambutnya Azalea mencoba sedikit meringankan bekas lukanya menggunakan kekuatanya agar tidak terlalu ketara nanti dihadapan Zero.

Setelah dirasa selesai Azalea langsing keluar dari kamar mandi, dan Azalea langsung dikejutkan dengan Zero yang sudah tidak karuan dan jangan lupakan air mata yang sudah menggenang dikelopak matanya.

Azalea langsung membawa Zero kekasur dan menidurkanya "kan Azalea udah bilang!ngeyel kan!" omel Azalea.

Azalea dengan sekuat tenaga memeluk serta mengapit tubuh Zero agar bersentuhan dengan tubuhnya yang sudah dialiri hawa dingin, disini Azalea harus lebih effort karna Azalea tidak bisa mengandalkan air agar merendam tubuh Zero.

Azalea meniup niup ujung kepala Zero untuk membantu meringankan hawa panasnya, tapi. Karna badan Azalea lebih kecil dari badan Zero jadinya hawa dinginya tidak bisa merata, jadi Zero harus bisa menahan rasa sakit pada tubuh yang tidak terkena hawa Azalea.

»»--⍟--««

Paginya keadaan kamar Zero benar benar berantakan karna ulah Zero tadi malam yang benar benar seperti orang kesetanan karna panas yang meningkat,akibatnya Azalea jadi bahan kegilaan Zero.

seperti sekarang terlihat Zero yang terlihat nyaman menempel pada dada Azalea yang tanpa di tutupi oleh baju sedikitpun.

bukan mereka bukan ngelakuin ni na ni nu tapi karna suhu Zero panas banget, Zero langsung ngelempar kimono yang dipake Azalea kesembarang arah supaya hawa Azalea tidak terhalang oleh kimono tersebut.

Zero mengerjapkan matanya berkali kali saat sinar matahari mulai menyilaukan matanya, yang pada akhirnya Zero dengan terpaksa bangun dari mimpi indahnya.

saat membuka mata, Zero langsung buru buru mengalihkan pandanganya kesegala arah yang penting tidak melihat Azalea sekarang.

"Zero" panggil Azalea dengan suara seraknya.

"hem"

"hadap sini coba" titah Azalea yang tidak dituruti oleh Zero.

Karna tak kunjung bergeming Azalea memilih mendekat kearah Zero hingga keduanya benar benar menempel.

Zero meneguk ludahnya kasar "Lo boleh agak jauhan nggak?".Kata Zero dengan menggeser tubuhnya dengan perlahan

"Diem!"sentak Azalea saat Zero terus menjauhi dirinya pada saat Azalea hendak mengecek suhu tubuh Zero kembali.

Azalea menempelkan punggung tanganya kearah dahi Zero, dirasa tidak panas lagi Azalea langsung merebahkan tubuhnya kembali dengan selimut yang ditarik hingga lehernya.

»»--⍟--««

Siang menuju sore tapi Azalea masih terlelap dalam tidurnya. Karna kasihan perut Azalea belum terisi apapun akhirnya Zero membangunkan Azalea untuk makan makanan yang tadi habis dipesan oleh Zero.

"zalea" panggil Zero dengan menepuk nepuk pipinya pelan agar merasa terusik, dan untungnya cara itu berhasil, karna bisanya tidur Azalea sudah seperti simulasi meninggal.

Azalea mengerjapkan matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang langsung menyinari matanya.

"lampunya matiin dulu" titah Azalea dengan mata yang terpejam.

Zero menurutinya dan tak lupa juga menutup gordenya agar Azalea merasa nyaman.setelah selesai dimatikan baru Azalea membuka matanya lebar dan beranjak dari tidurnya.

Zero membantu merapikan letak selimutnya agar tidak terbuka dan juga membantu mengikat rambut Azalea agar memudahkan saat Azalea makan nantinya.

Zero menyerahkan sekotak dimsum kearah Azalea dan juga tak lupa sumpitnya.

"suapin" ucap Azalea dengan suara khas bangun tidurnya.

Zero membuka penutup makananya dan mulai menyumpit satu dimsum tersebut, tak lupa meniup dengan perlahan agar panasnya sedikit menghilang.

jika orang melihat,mereka mungkin dikira sepasang kekasih karna intimnya interaksi mereka.

»»--⍟--««

See you next part






















A FLAME IN THE MISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang