2

371 41 7
                                    

Pond muncul di balik pintu rumah sakit, menyerngitkan dahi saat mendapati sosok manis yang tadi melintas di pekarangan samping.

Sedikit menyipitkan mata saat melihat sosok itu menerima beberapa obat dari si perawat, rasa curiga perlahan mengusik pikirannya. Apakah ini bagian dari sesuatu yang lebih besar yang belum ia pahami? Siapa pria manis itu?

Bahkan saat ia terus melangkah, dari arah berlawanan sosok itu melewatinya menampilkan senyum tipis kemudian benar-benar pergi. Pond sempat berbalik sebelum menghampiri sang perawat.

"Dokter Pond..."

"Humm..."

June tersenyum lebar "hujan baru saja berhenti, Dokter darimana?"

"Ahh... Iya, tolong sampaikan pada walikota"

"Iya Dokter, apa yang mau di sampaikan"

Pond membalikkan badan, menghampiri pintu samping rumah sakit membukanya selebar mungkin "nah... Di pekarangan samping aku ingin di bangun kanopi, karena ada lukisan cantik disana, sayang sekali jika terkena air hujan. Ohh iya, siapa yang melukis itu?"

June mengangguk-angguk "baiklah nanti disampaikan di kantor walikota, ohh... Iya, Dokter seharusnya berkunjung kesana dulu"

"Ya ampun aku baru ingat" Pond berjalan terburu-buru ke ruangannya, mungkin harus resah setelah datang dan belum menyempatkan diri menyapa walikota.

Dia harus banyak belajar di tempat ini, dan daerah kota sekecil ini tentu akan mudah jika harus bersosialisasi. Langkah Pond berhenti di depan pintu rumah sakit, sebelum menatap dua perawat di balik meja "aku akan segera kembali, jika ada pasien tolong ditangani"

"Baik Dokter"

Pond berjalan menyusuri jalan beton rapi, kota kecil ini cukup asri, tanaman tumbuh dengan baik sepadan dengan curah hujan yang selalu mengguyur kawasan ini. Sudah cukup lama sejak daerah ini masuk dalam pilihannya setelah selesai mendapatkan gelar, sempat ragu sebelumnya, namun tetap saja kota kecil dengan penduduk sedikit akhirnya jadi pilihan terakhir nya.

sepanjang jalan kota kecil tirai pepohonan berderai, suasana asri menggoda hati dengan bisikan angin menari di antara daun-daun yang merayap, menyulam kisah-kisah tersembunyi di setiap sudut kota ini.

"Dokter baru..."

Pond berhenti, menatap sosok manis dengan wajah syok "kau lagi"

"Dokter baru yang tadi, kan?"

"Humm..." Ia mengangguk, memperhatikan bagaimana sosok itu terlihat sangat riang "siapa namamu?"

"Phuwin, namaku Phuwin"

Pond mengangguk singkat, tak sempat mengutarakan kata lagi dan melanjutkan perjalannya.

"Dokter, nama mu siapa?"

Langkah Pond berhenti sesaat "Pond Naravit" dia lanjut berjalan hingga akhirnya berhenti lagi "ehh... Kau penduduk disini kan?"

"Sebenarnya bukan" Phuwin menuntun langkah mereka kembali berjalan "Dokter Pond mau kemana?"

"Aku harus ke kantor walikota"

"Ohh, lumayan jauh. Penduduk disini biasa menggunakan motor, Dokter tidak punya?"

Pond menggeleng, menyampirkan kedua tangannya di belakang "jalan kaki saja, lebih sehat"

"Baiklah, aku akan mengantar Dokter kesana"

Nada riang terdengar sangat memikat, Phuwin menari-nari melangkah seolah beriringan melodi menyenangkan. Pond terpaku beberapa saat, berjalan dengan tatapan takjub bahkan ketika Phuwin terus tersenyum ke arahnya. Garis senyum yang sama terukir, hingga pria manis itu menatap lekat.

Love Opens The Way [PondPhuwin]18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang