{kecelakaan?}

712 72 10
                                    

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐥𝐮 𝐲𝐚𝐚 ⭐⭐⭐
𝐅𝐨𝐥𝐨𝐰 𝐣𝐮𝐠𝐚𝐚 𝐲𝐚𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝟐 𝐧𝐲𝐚❦

༶•┈┈⛧┈♛ 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙜𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙠𝙞𝙥 ♛┈⛧┈┈•༶


👨‍💻ՏᗴᒪᗩᗰᗩT ᗰᗴᗰᗷᗩᑕᗩ 👩‍💻

Malam semakin larut, tetapi suasana tetap ramai. Di sudut kota, seorang pria muda dengan wajah penuh kekhawatiran terus mencari.

"Dad, gimana? Udah ketemu baby?" tanya Galen dengan nada cemas.

"Belum, Len. Daddy sudah keliling area sini, tapi baby belum juga ditemukan," jawab Daddy, suaranya penuh kekhawatiran.

Galen menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri. "Rafa, lo ada kabar?"

"Belum juga. Gue udah nyisir jalan raya sekitar sini, tapi nggak ada. Gue juga udah minta anak-anak buat bantu cari, semoga aja mereka bisa nemuin baby," Rafa menimpali.

"Oh, bagus deh. Semoga lebih cepat ketemu. Tapi ini semua gara-gara Kenzo! Kalau baby kenapa-kenapa, habis dia gue bikin!" ucap Galen, nada suaranya penuh kemarahan.

"Udah, udah! Itu nanti aja dibahas. Sekarang kita fokus cari baby dulu," ujar Daddy, berusaha menenangkan.

Mereka pun melanjutkan pencarian dengan harapan menemukan Afan.

---

Di sisi lain...

Perut kecil Afan keroncongan. Ia mengelusnya dengan lembut. "Afan lapar banget, tapi nggak punya uang," gumamnya lemah.

Ia menatap sekeliling, berpikir keras. "Afan harus cari kerja biar bisa makan... atau ngumpulin botol bekas aja, ya?"

Setelah berpikir sejenak, Afan mengangguk pelan. "Ya udah deh, ngumpulin botol aja."

Dengan tekad yang kuat, Afan mulai mengumpulkan botol bekas. Setelah cukup banyak, ia tersenyum. "Lumayan, cukup buat makan hari ini."

Namun saat hendak pergi ke pengepul, langkahnya terhenti. Seorang pria menghadangnya.

"Kamu Afan, kan?"

Afan terkejut. "Kakak siapa? Kok tahu nama Afan?"

"Gue Zero, temennya abang lo, Galen sama Rafa."

Afan langsung merasa waspada. "Aduh, pasti mau bawa Afan pulang," batinnya.

"Yok ikut, abang lo lagi nyariin kamu," ajak Zero.

"Maaf, Bang Zero. Afan nggak bisa ikut. Titip salam aja buat Daddy sama abang-abang."

"Hah? Kenapa nggak mau balik?" tanya Zero, heran.

Afan menunduk. "Afan takut..."

"Takut kenapa?"

Afan tak menjawab, malah berlari meninggalkan Zero. Zero mencoba mengejar, tapi kehilangan jejak.

---

Di sisi Kenzo...

Kenzo duduk di kafe, pikirannya kacau. "Kenapa gue kepikiran Afan terus?"

Dengan kesal, ia bangkit. "Ah, pusing. Mending pulang."

Saat menuju parkiran, seorang anak kecil menghampirinya.

"Kak, beli tisu, dong. Cuma 15 ribu aja."

"Nggak dulu, Dek," tolak Kenzo.

"Tapi Kak, saya belum makan dari kemarin," rengek si anak.

Akhirnya, Kenzo menyerah. "Ya udah, sini dua."

Setelah membayar, anak itu berterima kasih dan pergi. Kenzo terdiam. "Kok jadi inget Afan? Gimana dia sekarang?"

---

Di perjalanan pulang, Kenzo dicegat musuh lamanya, Jordan.

"Wah, wah, sendirian aja nih? Mana dayang-dayang lo?" ejek Jordan.

"Eh, banci, jaga mulut lo!" Kenzo membalas sinis.

Mereka pun berkelahi. Tapi di tengah pertarungan, sebuah mobil melaju kencang ke arah Kenzo.

"Bang Kenzo, awas!" teriak Afan sambil mendorong Kenzo.

Brak!

Tubuh Afan terhempas.



"AFAN!" teriak Kenzo panik.

Kenzo segera menghampiri Afan yang tergeletak. "Fan, kuat ya! Gue telpon ambulans!"

"Afan... Afan nggak apa-apa, kan?" tanya Afan dengan suara lemah.

"Lo nggak usah mikirin gue. Yang penting lo!" Kenzo memeluk Afan erat.

Tak lama kemudian, Aluna, teman Kenzo, tiba. "Kenzo, siapa ini?!"

"Nggak ada waktu buat jelasin! Tolong bawa dia ke rumah sakit!" Kenzo memohon.

Aluna segera membawa mereka ke mobil. Kenzo terus memegang tangan Afan. "Fan, lo harus kuat!"

---

Di Rumah Sakit

Kenzo duduk di samping ranjang Afan. "Maafin gue, Fan. Gue yang selama ini jahat."

Afan tersenyum lemah. "Abang Kenzo nggak jahat. Afan sayang abang."

Air mata Kenzo jatuh. Untuk pertama kalinya, ia menyadari arti kehadiran Afan.

---


𝐂𝐮𝐦𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐧𝐠𝐢𝐧𝐠𝐞𝐭𝐢𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞𝐞 𝐲𝐚𝐚 🌟🌟🌟
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐚 𝐡𝐞𝐡𝐞𝐡

𝚃a𝚢𝚙𝚘 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚊ஐ


𝘽𝙖𝙮𝙮𝙮 👋😄

 baby afan 👦 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang