Kamu adalah sekarangku.

24 1 0
                                    

Aku sering ada di malam-malam yang sepi, mendengar hembusan angin yang menerpa dinding luar, aku sering merenung tentang kesendirian, namun yang sekarang lain. Menyimak suara jam dinding. Hening yang syahdu. Kududuk di sofa yang barangkali ingat sesuatu, tapi merahasiakannya. Aku ditemani oleh bayanganku yang tidak pernah sedetikpun meninggalkan ku, ditemani bantal kecil yang bisu, atau mereka hanya bisu? atau aku yang tidak mengerti bahasa dari gerak-gerik mereka?. Menahan tawa. Selucu ini diri mengenang, tentang diri sendiri yang merasa selalu gagal dan kurang untuk banyak hal. Lagi.

Perlukah mengeluh? atau butuhkah diriku untuk mengeluh? Heran. Bahagia datangnya terlalu tiba-tiba dan rasanya terlalu singkat. Adakah rasa bahagia yang punya durasi lebih lama dari apa yang biasa aku rasakan?. Demikian pula luka. Tapi aku tidak berharap luka datang lebih sering dari bahagia, aku benci dia. Luka seringkali membuatku resah tentang sesuatu.

Aku bosan berperasaan, terutama pada orang yang bahkan tidak menghargai kehadiranku sendiri. Aku lelah berkekurangan, terutama pada cerobohnya aku terhadap suatu keputusan. Aku ingin selalu melayang, hingga aku tidak perlu khawatir tentang bagaimana aku akan pulang. Aku benci sekali pulang.

Sekarang. Semuanya berubah, kamu adalah sekarang yang aku miliki. Hai Sekarangku? Di kegelapan mencari tenang untuk memberikan ku sedikit cahaya, agar aku mempunyai alasan untuk terus hidup. Memberi kepuasaan, pada aku yang kurang puas dengan kasih sayang. Ada perih yang selalu kambuh di setiap kusendirian, aku suka sendiri, tapi tidak dengan sepi dan kesendiriannya. Pelukanmu dalam ingatan, seringkali membuat ku terbayang akan hangatnya kenyamanan yang seringkali kamu berikan ketika aku sedang lelah menghadapi terpaan badai. Ada cinta yang kubuat tak berkesudahan, dan begitupun kamu, memberikan cintamu yang hangat tanpa batas. Itu kekasihku, yang menjadi sekarangku, dan aku bersyukur memiliki wanita sepertinya.

***

"Saat ini, aku tak lagi mencari, karena aku telah menemukan dirimu, pasangan yang melengkapi seluruh duniaku. Denganmu, setiap detik masa kini terasa penuh makna dan cinta. Hadirnya dirimu dalam hidupku menjadikan masa sekarang sebagai bab paling indah dalam kisah cinta kita. Aku bahagia kita bisa menjalani masa kini bersama, menenun mimpi dan harapan untuk masa depan."

F. A

***
-

-----
Terima kasih telah membaca...
Jangan lupa klik bintang & komen, silahkan berkomentar dan menanggapi.
------

RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang