Melukis cinta? itu adalah salah satu keahlian yang ku pendam. Melukis cinta, tanpa ada perasaan yang dituang dalam lukisan akan menjadi gambaran biasa.
Sering ku tanyakan kepada diriku tentang Melukis cinta, apakah aku harus melukis cinta untukmu? apakah hal itu perlu?. Apakah aku bisa melukiskan cinta untukmu? menguratkan beribu warna untuk mendeskripsikan gambaran cintaku padamu, agar kamu tau seindah apa warna cintaku untuk mu. Akankah aku bisa melukis cinta untukmu? seperti notasi mimpi sang kupu-kupu bersayap lebar dengan warna biru yang indah, agar aku bisa terbang dengan mu ke negeri 7 warna.
Sepertinya aku memang harus melukis cinta untukmu, sebagai isyarat perjalananku yang penuh keresahan untuk sampai ke negeri 7 warna bersamamu. Lelahku dijalan yang resah, selalu mengingatkan ku akan hal yang berkaitan denganmu, seperti warna yang ku dahulukan untuk melukis cinta padamu, warna yang menjadi dominan di dalam lukisan cintaku. Aku selalu memperhitungkan segala warna agar bisa mendeskripsikan mu seindah mungkin.
Lalu, dari mana aku harus mulai melukis cinta untukmu, sedangkan kuas yang ku pakai untuk melukis cintaku, telah kamu patahkan. Hal yang wajar jika patah karena sudah lama ku pakai, yang membuat ku sedih adalah kuas itu satu-satunya yang ku punya, tapi kamu mematahkannya dengan sengaja. Terima kasih nona, lukisanku memiliki arti, tapi tidak dengan gambarannya.
***
"Lukisan itu mahal tergantung pada senimannya, tapi lukisanku bukan tentang mahalnya sebuah seni. Tapi tentang mahalnya perasaan cinta yang ku tuang untuk lukisan itu"
F. A
***
------
Terima kasih telah membaca...
Jangan lupa klik bintang & komen, silahkan berkomentar dan menanggapi.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH
RomantizmAku dan Kamu perlahan menjadi Asing. Ketika dua manusia di hadapkan dengan sebuah peristiwa, disitu bisa timbul sebuah rasa, ntah itu sedih, bahagia, atau kecewa. Yang pasti nikmati, dan jangan lupa membaca..