PROLOG

338 27 1
                                    

"Kalian jadi kerumah aku hari ini?" Tanya seorang anak berusia sekitar 10 tahun yang biasa dipanggil Jevano.

"Aku tadi pagi udah izinin sama Baba dan Mama jadi aku sudah pasti jadi pergi" ucap anak keturunan Chindo yang biasa dipanggil Raygan.

"Hmm aku juga sudah izin dengan bunda tapi bunda bertanya apakah tidak apa apa jika anak dari kalangan bawah seperti ku berkunjung kerumah mu?" Tanya anak manis yang bernama Haekal.

Satu anak yang sejak tadi diam menggangguk setelah mendengar pertanyaan dari temannya "Iya Vano apa tidak apa apa jika kami datang kerumah kamu?" Tanya anak yang dipanggil Nathaniel.

"Hey memangnya kenapa? Papa ku selalu mengizinkan siapapun datang kerumah asal orang itu tak berniat jahat" Jawab Jevano.

Haekal dan Nathaniel kemudian mengangguk "Baiklah kalau begitu kita semua akan datang kerumah mu hari ini" ucap Haekal.

Jevano tersenyum lebar sampai terperlihat eyes smile yang dimilikinya "Oke kalau gitu nanti kita pulang bersama dengan supir ku" ucapnya.

♧♧♧

Saat ini keempat anak itu sudah berada dalam mobil yang biasa mengantar dan menjemput Jevano. "Wahh rumahnya besar sekali" ucap Nathaniel saat mereka sampai didepan gerbang rumah Jevano.

Haekal menatap takjub pada bangunan didepannya saat ini "Jevano aku tau kamu anak orang kaya tapi aku tidak tau kamu tinggal di istana" ucap Haekal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haekal menatap takjub pada bangunan didepannya saat ini "Jevano aku tau kamu anak orang kaya tapi aku tidak tau kamu tinggal di istana" ucap Haekal.

Raygan mengangguk "Rumah ku juga besar tapi tak sebesar ini" ucapnya.

"Hehe kami menyebut ini Mansion, ayo masuk" ucap Jevano mempersilahkan sahabatnya masuk.

Saat mereka masuk mereka dapat melihat Devan yang baru saja keluar dari lift "Halo anak Papa, kamu baru pulang?" Tanya Devan kemudian menggendong putra bungsunya itu.

"Hemm Pa, Papa lihat Vano bawa sahabat Vano" ucap Jevano.

Devan mengalihkan tatapannya pada 3 anak laki laki yang langsung menunduk sopan dihadapannya "Wah anak papa pintar sekali mencari teman yang sopan sopan seperti ini" ucapnya.

"Anak Mama udah pulang? Kenapa anak mama ini masih wangi sekali ha?" Ucap Tiffanny yang baru datang.

Jevano tersenyum melihat Mamanya "Kan Mama bilang kita harus jadi anak yang bersih dan wangi agar disenangi sama orang orang, jadi Vano menjaga supaya Vano tetap bersih dan wangi" ucap Jevano.

Tiffanny tersenyum melihat anak bungsunya yang bijak dan cukup dewasa untuk anak seusianya "Astaga anak mama ternyata benar benar pintar sekali" ucap Tiffanny kemudian mencuim pipi Jevano yang masih digendongan Devan.

Mistakes In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang