Keesokan paginya marka kembali dibuat panik karena tak menemukan jevano disetiap sudut rumah, pemuda itu sudah berkeliling berkali-kali bahkan bertanya pada setiap maid yang bekerja tentang keberadaan sang adik, namun setelah lebih dari 30 menit mencari marka tak menemukan titik terang tentang dimana keberadaan adiknya.
Ting....
Bunyi ponselnya menghentikan langkah marka, pemuda itu memutuskan untuk melihat siapa sekiranya yang mengirim pesan sepagi ini padanya.
Huftt...
Helaan nafas lega keluar dari belah bibirnya setelah mengetahui dimana kebaradaan adiknya kini. Marka lalu melangkah menuju ruang makan.
Saat tiba diruang makan, marka dapat melihat devan, yoona, dan juga nathan yang sudah duduk di meja makan.
Devan yang sejak tadi hanya diam kini memperhatikan putra sulungnya yang datang sendiri.
Ahh dia fikir marka akan datang bersama jevano.
Devan hendak melangkah untuk menjemput putra bungsunya namun perkataan sisulung menghentikan langkahnya.
"Vano udah pergi dari pagi tadi"
Devan menghela nafas pelan, kemudian kembali duduk dikursinya.
Baru saja mendudukan diri di kursi, suara kursi lain yang bergeser kembali mengalihkan pergatiannya.
Nathan pelakunya, pemuda itu menatap satu persatu keluarganya yang menatapnya dengan penuh tanda tanya.
"Nathan berangkat luan ya ma, pa, mas"
"Sarapan dulu ya sayang?" ujar yoona.
Nathan menggeleng "Gakpapa ma, nathan nanti sarapan dikantin aja. Bye pa, ma, mas!" ucap nathan kemudian langsung berlari keluar rumah.
♤♤♤
Setibanya nathan di sekolah, pemuda itu dengan cepat berlari menuju kelas mereka. Tapi setibanya disana, nathan tak menemukan jevano.
"Ada yang liat vano?" tanyanya pada teman sekelasnya.
"Barusan keluar sama haekal" jawab putri, salah satu teman sekelasnya.
"Raygan ikut?"
Putri menggeleng "Reygan ke perpus untuk balikin buku sejarah"
"Thank's" nathan kemudian melangkahkan kaki keluar kelas, berjalan tak tentu arah.
Dia harus menemukan jevano, tapi bagaimana bisa?
Jevano tak akan membalas pesannya.
Tapi hekal....pemuda itu pasti akan membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes In The Past
RandomJevano menuliskan betapa sempurnanya ibunya dan dengan bangga membacakan suratnya didepan semua wali murid disekolahnya tepat dihari Ibu, tapi dalam kurun waktu 1 jam semuanya berubah ketika hati dan kepercayaannya dihancurkan oleh wanita yang dipan...