CHAPTER 5

287 29 14
                                    

1,5 Tahun Kemudian...

Semua berjalan cukup baik dalam 1,5 tahun belakangan ini, jevano yang semakin hari sudah mulai bersikap baik pada yoona dan juga sudah mulai mau bermain dengan nathan walaupun terkadang masih menunjukan sikap acuhnya adalah bukti kalau beberapa waktu lagi mungkin jevano akan lebih bisa menerima segalanya.

Namun siapa sangka jika jevano masih sering merasa tertekan akan kedekatannya dengan sang ibu tiri. Serta rasa iri yang tumbuh saat devan...papanya mencoba membagi kasih sayangnya pada nathan.

Selama ini tuntutan dari devan yang selalu mengatakan bahwa jevano harus bisa bersikap baik dan menerima keluarga barunyalah yang mendasari perubahan pemuda yang kini sudah kelas 11 Sekolah Menengah Atas itu. Hal itu juga yang membuat jevano yang pendiam semakin menjadi pendiam baik disekolah maupun dirumah. Senyum bulan sabitnya pun ikut hilang seiring dengan berjalannya waktu.

Perubahan yang cukup signifikan tersebut benar-benar terlihat nyata bagi orang-orang terdekatnya, namun mereka memilih acuh dan menghargai keputusan pemuda tampan itu.

Emosinya yang sering tak terkontrol membuat jevano kerap dimarahi oleh devan karena terkadang berlaku semena-mena dengan yoona dan tak jarang terlibat perkelahian dengan nathan. Nathan yang tak melakukan perlawan jika sudah dipukuli oleh jevano membuat devan memarahi putra bungsunya dan berakhir jevano mengunci dirinya dikamar semalam penuh.

Seperti saat ini, dikamar yang didominasi dengan warna hitam dan abu-abu terlihat pemuda pemilik bola mata hitam legam tengah bersandar pada headbord tempat tidurnya sambil sesekali menyeka air mata yang terus membasahi kedua pipinya yang agak tirus. 

Menangis sendirian setelah sempat terlibat percekcokan dengan sang papa karena tak sengaja membuat nathan yang mengakibatkan pemuda itu jatuh terguling dari atas tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menangis sendirian setelah sempat terlibat percekcokan dengan sang papa karena tak sengaja membuat nathan yang mengakibatkan pemuda itu jatuh terguling dari atas tangga. Memang tak ada luka serius yang membuat nathan harus dirawat, namun devan selaku papanya memarahinya karena menganggap jevano sengaja membuat nathan jatuh. Padahal ini murni ketidaksengajaan, jevano mungkin sering memukuli nathan jika pemuda itu merasa kesal namun tak pernah terfikir untuknya berani mendorong abang tirinya yang bisa mengancam nyawa nathan sendiri. 

Flashback On...

"Mau kemana?" tanya nathan yang melihat jevano yang sudah rapi hendak menuruni tangga.

Jevano melirik sekilas pemuda yang menanyainya "Bukan urusan lo" jawabnya dingin.

Nathan menghela nafas pelan lalu segera menarik pergelangan tangan jevano yang hendak menuruni anak tangga "Udah larut, nanti lo dimarahin papa"

Oh ayolah, dia melupakan jika adiknya itu tak suka disentuh olehnya.

Dengan kasar jevano menghempas tangan nathan yang sudah berani menarik pergelangan tangannya, namun sayangnya nathan yang saat itu tidak siap akhirnya gagal mempertahankan keseimbanganya sehingga pemuda itu berakhir terguling dari atas tangga. Jevano terdiam mematung diatas tangga, pemuda tampan itu tak tau harus melakukan apa ditambah saat melihat darah segar mengalir dari pelipis nathan.

Mistakes In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang