#15 Hari yang ditunggu.

609 27 0
                                    


"Semua ada prosesnya, dan hasil juga tak akan menghianati bagaimana usaha dimasa lalu."

























Sudah sekitar 7 tahun hubungan Donghyuck dan Renjun, di awal tahun kemarin mereka sudah lamaran dan sekarang dihari ulangtahun Renjun mereka menikah setelah sekian lamanya.

Sekarang Donghyuck sudah sukses dan memiliki beberapa cabang perusahaannya. Apakah Renjun hanya diam dirumah? Tidak, beberapa bulan sebelum lamarannya, Renjun direkut oleh salah satu agensi model terbesar disitu.

Karena visual Renjun yang sangat indah, Renjun juga sedang naik daun. Banyak yang ikut bahagia karena pernikahan mereka.

"Widihh, anak bunda udah nikah aja sekarang. Bunda seneng deh." Ucap Bunda pada Renjun yang sedang membersihkan wajahnya.

"Bunda ih,"

"Hehe iya ayah, ga dinakalin lagi kok serius. Bundaa tolongin." Ucap Donghyuck lalu mendekat pada Bunda.

"Kenapa sayang?" Tanya bunda yang kebingungan.

"Dijewer ayah." Ucap Donghyuck.

"Loh kan kamu yang mulai tadi jadi ayah jewer kamu." Ucap Ayah.

"Emang dia ngapain?" Tanya Renjun pada sang Ayah.

"Habis salaman kan, tiba-tiba kedipin janda sebelah itu. Ga salah dong Ayah jewer dia?" Sahut Ayah

Donghyuck mendapat tatapan tajam dari Renjun, dan Donghyuck hanya cengengesan tanpa dosa.

"Ohh gitu..."

"Emm... Bunda sama Ayah pulang dulu ya, selamat buat kalian. Jangan lupa cucu buat kita ya, hehe." Ucap Bunda dan langsung mendorong Ayah untuk keluar dari kamar 2 pasangan baru itu.

"Itu cuma bercanda sayang, ga seriusan. Sumpah, udah nikah sama kamu loh, mana mungkin aku mau godain janda sebelah. Dia yang tiba-tiba ngedipin aku." Ucap Donghyuck.

"Terus?"

"Maafan ya?"

"TIDUR DILUAR SANA SAMA JANDA NYA, KAMU NGESELIN BANGET." Seru Renjun lalu mendorong Donghyuck untuk keluar dari kamar.

Renjun langsung mengunci pintu kamar, dan kembali melanjutkan kegiatannya. Sedangkan Donghyuck masih mencoba mengetuk pintu kamar untuk membujuk Renjun.

"Sayangg, bercanda doang itu tadi. Maafan yaa?" Renjun tak menghiraukan ucapan Donghyuck yang memohon padanya.

Ia menonton moomin di hp nya sampai tertidur. Ia lupa dengan Donghyuck diluar kamar. Apakah Donghyuck pergi dari depan kamar? Tentu tidak. Ia sampai mengambil karpet kecil untuk dirinya duduk disitu sambil memainkan hpnya.

"Masih marah Injun nya?" Tanya Ayah di seberang sana.

"Ya menurut Ayah? Orang yang ngedipin janda nya bukan Donghyuck, Yah."

"Ayah tadi mau bilang bercanda sama Bunda udah didorong pergi, habis ini Ayah telfon Injun."

"Iya Yah."

Donghyuck kembali memainkan game di hp nya, dan Ayah pun menelfon Renjun.

"Halo Yah, kenapa?"

"Kamu dimana?"

"Di kamar lagi nonton moomin, kenapa Yah?"

"Itu Donghyuck, dimaafin ya nak? Ayah tadi bercanda, yang ngedipin itu janda nya bukan Donghyuck nya. Baikan ya nak?"

"Ga tau Injun lagi kesel." Renjun pun mematikan telfon Ayah nya.

"Apaan coba pake ngadu ih, nyebelin." Gerutu Renjun.

You are MINE (HyuckRen) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang