14

177 19 17
                                    

"Kehilangan sesuatu yang selama ini membuat kita bahagia adalah hal menyakitkan."
-Author



Hari berganti, Liam sedang berada di taman bermain bersama teman-temannya bermain bola. Jordan hanya memperhatikan putranya itu sambil duduk di kursi yang sudah tersedia

"Liam, tendang bolanya ke sini" Titah salah satu bocah pada Liam yang sedang menguasai bola

"Ugh, sebental" Kaki pendek Liam pun menendang bolanya kepada teman satu tim-nya itu

Mereka sudah bermain sejak 20 menit yang lalu, terkadang Liam menghampiri sang ayah untuk minum

Jordan hanya diam menatap lurus taman bermain, sepertinya ada masalah dalam pikirannya

Sebenarnya Jordan tidak mengizinkan Liam pergi bermain di luar tetapi ketika Liam menangis memohon padanya membuat ia iba dan mengiyakan putranya bermain di taman

Pria tampan itu mempunyai firasat buruk tentang putranya hari ini, mengingat musuh terbesarnya sudah tiba di negara ini

Melihat tawa sang putra, membuat hati Jordan tenang namun ada rasa takut akan kehilangan. Di sisi lain, ia yakin bahwa Tuhan akan selalu menjaga putranya dimana pun dan kapanpun

Malaikat kecil yang selama ini mampu membuat dirinya kembali memiliki semangat hidup, mampu membuatnya melupakan masalah yang memberatkan pikirannya. Malaikat kesayangan yang selalu merengek meminta es krim, tertawa dengan boneka dinosaurus-nya

"Tuan, bukankah itu nyonya Navarra" Ucap Gillard berdiri tak jauh dari tempat Jordan duduk

Mata tajam Gillard tak sengaja melihat wanita cantik itu berjalan dengan seorang pria

Jordan menoleh ke arah Navarra berada, ia memicingkan matanya saat ada seorang pria di samping wanita itu

"Dia bukan Helix, tuan" Gillard tahu betul bagaimana wajah dan penampilan musuh tuannya, ia yakin bahwa itu bukan Helix karena terlihat dari gelagat keduanya dan cara mereka berjalan

"Aku tahu" Sahut Jordan

Gillard menatap lekat pria yang bersama Navarra, kebetulan pria itu menoleh sekilas

"Tuan, nyonya Navarra bersama dengan tuan Jayden" Benar, wanita berambut dark brown itu sedang bersama Jayden, seorang mafia pencipta senjata ilegal maupun legal yang sangat terkenal di dunia bisnis gelap

Jordan pun sama, ia melihat siapa yang bersama mantan kekasihnya dulu
Entah apa yang Navarra lakukan dengan Jayden

Kepalanya menoleh ke arah putranya yang sudah berdiri tak jauh dari dekatnya datang dengan berlari menghampirinya

"Gak usah lari-lari, ayo pulang" Ucap Jordan ketika Liam sudah berada dekat dengan dirinya, menggendong tubuh kecil Liam dan membawanya ke dalam mobil

Liam diam saja saat sang ayah menggendong tubuhnya, padahal ia masih ingin bermain. Apakah daddy-nya ini marah?. Pikir si kecil

"Daddy malah?" Tanya Liam mendongak agar menatap wajah Jordan yang agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya

Liam yang biasanya duduk di pangkuan Jordan, kini hanya duduk di kursi penumpang sebelah Jordan duduk

Jordan menatap ke arah jendela kaca mobil menghiraukan pertanyaan si kecil Liam yang menatapnya selama di perjalanan

"Daddy" Panggil Liam menepuk tangan sang ayah yang tengah melamun

Jordan tersentak saat merasakan tepukan di tangannya, lalu menoleh ke arah bocah mungil di sampingnya

"Daddy malah ya sama Iam?" Tanya Liam sekali lagi

"Daddy tidak marah, bayi" Jordan mengecup pipi gembul Liam agar meyakinkan bocah itu bahwa dirinya tidak marah

"Benelan?" Tanya si kecil

Jordan mengangguk sebagai jawaban, keduanya kembali terdiam hingga sampai di rumah

Sepertinya keadaan hati Jordan sedang tidak baik-baik saja, sebab pria yang biasanya akan menggendong tubuh mungil Liam namun kali ini tidak.
Liam berjalan mengikuti langkah sang ayah menuju kamar

Entah apa yang Jordan pikirkan hingga mengabaikan putra kecilnya itu

Merasa gerah, Liam pergi ke bawah untuk memanggil Cordelia, ia akan mandi dan bermain bersama babysitter-nya di ruang bermain

Liam berhati-hati menuruni tangga, tak jauh dari sana ada Gillard yang lewat
Gillard melihat tuan kecilnya dan membantu Liam untuk turun dari tangga

"Tuan kecil mau kemana?" Tanya Gillard pada bocah kecil yang kini ada di gendongannya

"Cali el, Iam mau mandi" Jawab Liam

Gillard mengangguk dan berjalan menuju tempat dimana Cordelia berada

"El!" Pekik Liam ketika mata bulatnya melihat sang babysitter

Cordelia yang baru saja selesai membereskan barang-barang pun menoleh ke suara yang ia kenali

"Ada yang bisa saya bantu, tuan kecil?"

"Iam mau mandi"

Gillard menurunkan tubuh Liam, Cordelia pun segera membersihkan tuan kecilnya itu
Selesai mandi, Liam duduk di kursi sambil mengunyah makanan yang Cordelia suapi

"Om Gil, daddy kenapa ya?" Penasaran Liam menatap Gillard yang berdiri di dekatnya

Gillard menghela nafasnya pelan, tidak mungkin jika ia mengatakan yang sebenarnya. Sebab tuan kecilnya ini pasti tidak akan paham dengan apa yang ia ucapkan

"Saya tidak tau, tuan kecil"

"Huh... Okay" Liam sudah selesai dengan makannya dan ia memutuskan untuk pergi ke kamar sang ayah dibantu oleh Gillard

Gillard membukakan pintu, Liam langsung berlari ke dalam menghampiri Jordan

"Daddy!!!" Teriak si kecil

Jordan yang sedang sibuk dengan pikirannya pun menoleh ke arah sang putra

"Ada apa bayi? Kamu mandi?" Tangan Jordan beralih mengangkat tubuh Liam ke pangkuannya

Cengiran Liam terlihat, membuat Jordan bingung dengan si kecil

"Iam mau main sama Haiko, boleh?" Tanya Liam, sudah lama dirinya tidak bermain dengan temannya itu

Jordan nampak berpikir sejenak sambil menatap wajah Liam

"Mainnya dimana?"

"Pasal malam" Jawab Liam dengan senang

Cukup hari itu saja si kecil keluar malam hari, sekarang tidak akan lagi sebab musuh terbesarnya telah ada di dekatnya

LIAM AND HIS DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang