Rasanya sekarang Jie jadi takut pada Janu, dia bahkan malu jika bertemu, sepertinya sekarang Jie benar benar sudah jatuh cinta dan Janu sekarang adalah crush nya.
"Sadar Jie sadar" ucapnya menepuk nepuk kedua pipi.
Setelah kejadian kemarin Janu menghilang, ya sampai Jie ngantuk dan tidur dia hilang. Pagi hari dia juga sudah tidak ada, sudah sibuk yang mana lomba nya memang akan di mulai hari ini.
Rasa bosan membuat Jie jadi bingung ingin melakukan apa, dia hanya diam? Bisa, tapi tidak ada hp. Sekedar untuk menghubungi seseorang juga susah berada di tempat seperti ini, Jie harus mengajak siapa untuk mengobrol.
Teman temannya juga terpisah regu darinya, dia tidak bisa pergi tanpa regu nya sendiri nanti takut hilang.
Tapi jika dia mengikuti teman regu nya yang ada Jie akan melihat Janu, dia masih enggan untuk menatap buaya laknat itu.
Ya buaya laknat sekarang adalah julukan untuk Janu, seseorang yang sangat membuat Jie kesal tapi dia juga bisa jatuh cinta terhadapnya.
Jie mengalihkan pandangannya saat menatap seseorang tengah berjalan tak jauh darinya, orang yang mungkin baru dia kenal beberapa hari lalu.
"Sam"
Iya itu dia, sebenernya dia masih merasa aneh pada Sam saat menjawab ucapan dia kemarin. Apalagi saat Janu seperti tidak suka ada Sam? Tidak hanya kemarin saja, hari lalu juga sama kan Janu tidak terima Jie diberi minuman oleh Sam.
Bukannya mereka itu teman, itu yang ada di pikiran Jie saat ini, mengapa mereka malah seperti musuh dibalik pertemanan.
"Eh anying dia kesini?" Ujar Jie menatap Sam yang makin lama makin mendekat kearahnya.
"Tangkap"
Jie sontak menangkap sebotol kaleng minuman rasa susu, entah untuk apa dia memberikan itu atau hanya titip.
"Kenapa?" Tanya Jie sedikit berteriak menatap Sam yang cukup jauh dari nya.
"Buat diminum, biar ada tenaga nanti" ucapnya.
Belum sempat Jie mengucapkan terima kasih, Sam pergi lebih dulu sembari melambaikan tangan kearahnya.
Jie ingin berteriak pun rasanya malu, lebih baik dia akan berterima kasih nanti saja saat dia sudah selesai atau bertemu Sam saat waktunya sama sama senggang.
"Baik juga" ucap Jie menatap kaleng minuman di tangannya, itu bukan pertama kali bukan Sam memberikan minuman untuk Jie.
"Gue rasa Sam tipe cowo yang perhatian" ucap Jie "tapi gk kalah beda sama Janu, bedanya Sam sama Janu apa ya?"
Ia mulai berfikir, atau mungkin Jie sedang merasa ada kesamaan antara Sam dan Janu itu dimana saja.
"Ah iya suka ngasih apa apa secara gk diketahui orang lain, tapi emang Janu pernah? Kayaknya gk deh. Eh, ntahlah gue lupa" monolog Jie.
"Jie?"
Yang dipanggil pun menoleh, dia menatap bintang yang datang kearahnya membawa beberapa lembar kertas di tangan.
"Iya?" Jawab Jie.
"Absen dulu ayo" ajak nya.
Oh ya Jie lupa, sekarang waktunya dia pergi. Dengan cepat ia berjalan kearah bintang lalu berdiri di sisi nya, memberikan senyuman hangat yang di balas anggukan oleh lawan bicara.
Mereka jalan bersama menuju tempat yang sudah di sediakan dari beberapa pihak dan panitia lomba, sebenernya Jie agak canggung hanya jalan berdua saja dan mereka tidak saling kenal juga akrab, hanya kemarin saja mereka berinteraksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For Jie | Nosung
Teen FictionJizain yang terlahir di keluarga cukup terpandang membuatnya memiliki pandangan baik dari orang orang terhadap dirinya, apalagi kedua orang tua yang sangat menyayangi dirinya juga selalu mencoba memberikan yang terbaik untuknya, akan tetapi bukn ber...