"Jangan jauh jauh nanti gk jadi ikut lomba" ucap Janu terus mengikuti Jie dibelakang Jie.
"Bodoamat anying, sono dah lu pergi" Jie masih malas bertemu Janu, dia malas, dia ingin Janu pergi tapi jangan ke gadis yang tadi.
"Ciee cemburu?" Tanya Janu.
Jie membalikan badannya menatap Janu "hah? Siapa? Gue? Sama siapa?"
"Sama cewe yang tadi?" Tanya Janu makin mendekat kearah Jie, tapi bagi Jie dia tidak takut pada Janu malah akan menantangnya.
"Dih" Jie memutar bola mata malas, melipat tangan dengan wajah yang di palingkan.
"Hadap sini" Janu memegang dagu Jie yang sontak membuat cowo itu gelagapan menggelengkan kepalanya.
"Apasih" ucap Jie, dia takut kan mereka ini lagi di tempat umum yang banyak orang pastinya berlalu lalang.
"Makannya diem, jangan marah marah nanti gue cium" ucap Janu sedikit mengancam Jie.
Semua ancaman akan Jie terima asalkan jangan ancaman yang satu ini, Janu itu orangnya nekatan dan sudah pasti akan benar benar dilakukan olehnya.
"Lagian ngapain cemburu sama modelan dia, sedangkan yang di depan gue aja lebih cantik, lucu, gemesin?" Tanya Janu.
Wajah Jie mulai memanas, tapi dia malas untuk terlalu percaya diri, dengan cepat tangannya menampol mulut Janu pelan.
"Bisa gk punya mulut jangan buat keluarin omong kosong?" Tanya Jie.
"Enggk, itu fakta" Jawab Janu tersenyum jahil.
"Bacot" Umpat Jie.
"Ngomong apa tadi?" Janu menatap Jie tidak suka, sejak kapan anak itu jadi se toxic ini.
"Bacot" Jie malah mengulangi kembali, dia menatap Janu "Janu kebanyakan bacot"
"Sekali lagi coba" Janu makin tidak suka, dia seperti ini menggertak Jie tapi kenapa anak itu tidak takut.
"Bacot bacot Janu bahmpp" Jie terdiam saat Janu mengecup bibir nya membuat dia langsung mundur.
"Ihhhh" gerutu Jie menghentakkan kaki "apasih anying bangke ya lu"
"Lagi, lagi, gue apa apain ya lo" ancam Janu.
"Heh?" Jie terdiam kembali mematung, ancaman apa itu membuat Jie takut saja.
"Udah jangan marah marah, nanti malam gue jelasin" ucap Janu berusaha membuat Jie tenang dari amarahnya dan rasa cemburu yang diperlihatkan dengan jelas.
"Emang gue siapa sok mau dijelasin?" Tanya Jie, dia merasa Janu ini terlalu memberikan harapan lebih untuk dirinya, nanti dia makin tidak sadar diri.
"Calon pacar gue, puas?" Tanya Janu, cowo ini mulai kehilangan kendali karena ulah Jie, janu itu gampang emosi juga gampang berubah.
"Males" Jie membuang wajah kembali dengan cepat, namun dia tidak sengaja melihat seseorang yang membuat matanya berbinar.
"Sam!!" Panggil Jie.
Janu menolehkan pandangannya, dia menatap Sam. Akh sebenarnya Jie mau pergi dan pura pura sok akrab saja, malas juga terus terusan disini.
"Ngapain?" Tanya Janu refleks mencekal pergelangan tangan Jie yang hendak pergi.
"Pergi lah, ngapain disini?" Tanya Jie.
"Gk boleh, gue gk mau lo pergi sama dia" ucap Janu.
Jie menaikan satu alisnya, dia menatap Sam yang juga menatap Janu tapi dengan tatapan tajam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For Jie | Nosung
Подростковая литератураJizain yang terlahir di keluarga cukup terpandang membuatnya memiliki pandangan baik dari orang orang terhadap dirinya, apalagi kedua orang tua yang sangat menyayangi dirinya juga selalu mencoba memberikan yang terbaik untuknya, akan tetapi bukn ber...