Jealous?

48 8 0
                                    

Author POV.

Seulgi keluar dari kamar Jimin dengan membawa mangkuk bubur yang sudah habis, juga membawa alat kompres untuk di ganti. Ia berjalan ke dapur mengambil air panas untuk mengompres Jimin kembali.

Baru akan masuk kedalam kamar Jimin, tiba-tiba bel pintu berbunyi. Ia meletakan peralatannya dan berjalan menuju intercom, setelah itu ia buru-buru membuka pintu.

"Eomoni!! Selamat malam". Ternyata itu ibu Jimin yang datang bersama kakak iparnya. Seulgi mempersilahkan mereka masuk kedalam.

"Mau minum apa? Biar aku yang buatkan". Tawar Seulgi dengan manis.

"Tidak usah, nanti kami ambil sendiri". Jawab ibu mertuanya dengan melihat isi rumah yang selalu tampak rapih dan bersih.

"Apa ibu sengaja datang kemari?". Tanya Seulgi.

"Kami habis pergi jalan-jalan di pusat kota sambil membeli beberapa peralatan bayinya Hyo na. Lalu kemari. Ibu sangat merindukan mu nak". Seulgi tersenyum ramah.

"Seul ah, aku belikan ini untukmu". Hyo na memberikan sebuah box berukuran sedang, dan saat di buka, itu adalah cemilan favorit Seulgi. Macaron.

"Terimakasih Unnie aku akan memakannya". Seulgi benar-benar senang jika itu berkaitan dengan makanan.

"Lalu dimana Jiminie?". Tanya Hasung.

"Emm Jimin ssi sedang sakit. Tadi sore setelah pulang badannya tiba-tiba panas".

"Oh ya ampun!! Dimana dia sekarang?". Tanya ibunya yang sedikit khawatir.

"Dia sedang istirahat Bu. Mari saya antar". Seulgi menuntun ibu mertuanya menemui Jimin yang sedang terbaring lemah.

"Ya ampun!! Apa yang terjadi?". Ibunya duduk disebelah Jimin yang sedang tertidur. Tangannya terulur mengusap rambut anaknya dengan sayang.

"Apa dia sudah makan? Biasanya jika seperti ini Jiminie susah sekali untuk makan". Seulgi terkejut. Susah makan? Yang Seulgi ingat, selama Jimin sakit, ia selalu menghabiskan bubur Seulgi walaupun ada sedikit paksaan.

"Sudah Bu, aku membuatkannya bubur tadi". Jawab Seulgi. Ia lalu mengambil alat kompres tadi dan meletakkannya di atas meja.

"Kau akan mengompres nya?".

"Ini baru saja di ganti. Aku akan mengompres nya nanti". Tangan ibu mertuanya terulur, menggenggam kedua tangan Seulgi.

"Apa dia merepotkan mu?".

"Tidak sama sekali Bu. Ini sudah menjadi tugasku bukan". Mendengar itu ibu Jimin tersenyum senang.

"Kau sangat mencintainya kan! Terimakasih sudah menjaganya dengan baik. Kau wanita yang sangat baik".

Seulgi kemudian mengantar ibu mertuanya dan kakak iparnya sampai ke depan gedung.

"Apa ibu tidak akan bermalam disini?". Tanya Seulgi.

"Lain kali ibu akan menginap, barang-barang kami ada di apartemen ayahnya. Oh iya, kalau kalian tidak sibuk datanglah lagi ke Busan ya". Ibu Jimin kemudian memeluk Seulgi dengan erat.

"Aku pasti akan datang".

"Masuklah, malam ini sangat dingin. Kau jangan sampai sakit nak".

"Aku kebetulan mau mampir ke toko, membeli beberapa cemilan untuk Jimin". Tak lama mobil ayah Jimin datang menjemput mereka.

"Ayah sudah datang, Seul ah kami pulang dulu ya. Jaga dirimu baik-baik". Hyo na memeluk Seulgi.

"Hmm, hati-hati dijalan". Setelah mereka semua pergi, Seulgi pergi menuju mini market yang letaknya tepat di seberang gedung apartmen. Ia membeli beberapa makanan, susu, dan bahan makanan lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seulmin••Love Hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang