15. Problem Solving

897 97 8
                                    

Mia melangkahkan kakinya mundur menuju pintu keluar dan menyalakan korek apinya.




Namun, baru saja wanita itu ingin melemparkannya, seseorang menabrak tubuhnya hingga terjungkal. Bahkan tangan wanita cantik itu juga digigit hingga berdarah.

Ia menoleh dengan cepat dan mendapati seorang bocah kecil tengah menodongnya dengan pedang mainan.

“Menyerah atau ku tusuk” ancam si kecil sambil memelototkan mata.









.
.
.
.
.
.
.




Yeosang hampir kehilangan kesadaran ketika sebuah lengan merengkuh tubuhnya dengan erat sambil terus mengucapkan kata maaf. Pemuda cantik itu mendongak dan mendapati orang yang begitu dicintai menatap dengan penuh kekhawatiran dan penyesalan ke arahnya. Keduanya tengah berada di dalam mobil yang melaju.

"Jong-ho.." pemuda cantik itu bergumam sebelum kesadarannya menghilang.


Sementara itu,
Seonghwa terus menangis sambil memangku putra kesayangannya yang berlumuran darah karena terluka. Si kecil di pangkuannya yang masih tersadar memegang pipi Seonghwa dan meminta sang mommy agar berhenti menangis. Anak manis itu bahkan melupakan luka di tubuhnya setelah melihat sang mommy tersayang datang.



Setelah sampai di rumah sakit, ketiganya segera ditangani oleh tenaga medis.


Tunggu, tiga?


Ya, anak kecil lainnya juga terluka cukup parah karena berusaha menghentikan aksi Mia.




*Flashback On


“Ahjuma ulat bulu nakal. Kenapa selalu jahat pada kami?”

San, anak manis yang mendorong Mia dan menodongkan pedang mainan menatap marah ke arah wanita itu.

Mia menggeram menahan amarah. Bocah nakal itu lagi, pikirnya. Ia ingat benar apa yang telah San lakukan ketika menggagalkan rencananya untuk mendapatkan Hongjoong dan Mingi saat berada di kediaman keluarga Kim. 

Mia menyeringai, kemudian melesatkan pisau yang ia gunakan untuk melukai Wooyoung dan Yeosang sebelumnya ke arah San. Anak manis itu sempat mengelak, namun benda tajam itu tetap mengenai perut bagian sampingnya. Perempuan dengan obsesi tinggi padq hongjoong itu kesetanan dan menyerang membabi buta.


Mia baru akan melayangkan pisau di genggamannya kembali, namun sebuah tangan menahan dan mengunci pergerakannya.


“Jauhkan tangan kotormu dari putraku, nona”

Mia menoleh dan mendapati Mingi memasang wajah dinginnya. Di belakangnya, rombongan Hongjoong dan beberapa pengawal juga tampak mengikuti. Jongho langsung melesat ke dalam bersama Seonghwa yang diikuti oleh tunangannya.


Menyadari situasi runyam tersebut, Mia tentu saja mulai cemas dan hendak melarikan diri. Namun cekalan tangan Mingi semakin erat mencengkeramnya.

[ √ ] Part of Their Chapter • Joonghwa (ft. Wooyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang