Aku Pendukungmu Yang Selalu Ingin Kamu Menang.
Aku dan Jordan adalah anggota organisasi kampus, saat itu sedang ada kegiatan yang diselenggarakan sampai kami semua harus bangun pagi-pagi untuk ke kampus. Kegiatan itu cukup menyita waktu dari pagi hingga sore, sepanjang itu peran kami hanya duduk untuk mendengarkan materi yang sejujurnya masuk telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri. Jadi saat waktu istirahat makan siang, kami semua yang mengikuti kegiatan benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik. Aku akhirnya bisa bermain handphone tanpa sembunyi-sembunyi karena takut ditegur panitia bagian keamanan yang biasanya sibuk mondar mandir menegur yang berani main handphone ditengah materi.
Tiba-tiba saja sesi istirahat juga beralih menjadi sesi karaoke, tiap fakultas mengirimkan perwakilannya untuk bernyanyi di atas panggung. Dari kursi fakultasku, aku mendengar beberapa orang mulai berdiskusi terkait siapa yang akan maju kalau ditunjuk. Permasalahannya, benar saja giliran kami yang diminta untuk memilih perwakilannya. Kak Flora yang berada di sampingku langsung menarik aku berdiri, menyerahkanku dengan baik tanpa merasa bersalah sudah mengganggu santaiku.
"Bisa!". kak Flora yakin. Aku makin bingung harus apa saat semua mata mulai melihat ke arah kami, membuatku mau tidak mau harus maju ke depan dan naik ke panggung karena sudah keburu disoraki oleh orang-orang yang ada dalam ruangan itu yang menunggu aku bernyanyi.
Bagian paling bingung tidak berhenti disana, ternyata ide cemerlang MC juga menyuruh fakultas lain untuk duet denganku. Masalahnya para penonton ini meminta agar pasangan duetku adalah laki-laki. Membuatku langsung melihat ke arah Jordan yang sejak aku maju sedang sibuk digoda oleh Vero. Jarak panggung dan tempat duduk kami memang cukup jauh, jadi aku tidak terlalu jelas melihat bagaimana ekspresi Jordan.
"Kenalan dulu dong". pandu MC, mengarahkanku dan cowok fakultas lain ini untuk berkenalan.
Kami akhirnya berkenalan, cukup singkat dan pelan suaranya sampai aku bahkan tidak bisa mendengar jelas siapa namanya. Yang aku tau adalah bahwa semua orang di depan kami sudah menunggu kami untuk bernyanyi.
"Bisa lagu best part?". tanya cowok itu berbisik, membuat penonton makin heboh dengan interaksi kami. Aku menggeleng, hanya tau sedikit jadi takut mempermalukan diri sendiri kalau sampai salah nanti.
"Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi?". tanya cowok itu lagi. Aku mengangguk, "boleh". jawabku.
"Jadi mau nyanyi lagu apa?". tanya MC.
"Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi". jawabku.
Jawabanku ternyata membuat penonton makin riuh, bahkan sudah bertepuk tangan sebelum mendengar suara kami berdua. Padahal belum tentu suara kami akan sopan di telinga mereka. Musik karaoke mulai dimainkan, aku dan teman duet mendadak ku ini mulai bernyanyi.
Meski bibir ini tak berkata...
Bukan berarti ku tak merasa...
Ada yang berbeda di antara kita.
Setelah selesai bernyanyi akhirnya aku buru-buru kembali ke kursiku, tidak enak pada pacarku yang harus melihatku duet dengan cowok lain.
"Gimana mas Jo? jangan cemburu gitu dong". ejek Vero, menyenggol lengan Jordan yang duduk disampingnya pelan.
"Apaan sih, ro". balas Jordan merespon cemberut.
Baru saja aku duduk, Leora yang duduk disampingku langsung menyodorkan handphonenya. "Beneran cemburu tapi gemes". katanya memperlihatkan sesuatu dari layar handphonenya. Aku bisa melihat foto badanku yang sedang duduk dari belakang, diposting oleh Jordan di story instagramnya, dilengkapi sebuah lagu berjudul i love you yang belum pernah aku dengar sebelumnya tapi aku tebak itu adalah lagu paling atas di daftar yang muncul bila dia mencari lagu dengan mengetik kata i love you.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA MEREKA INI BERLEBIHAN
RomanceSetidaknya, Kita pernah ada Kita pernah nyata Walau akhirnya tak lagi bersuara. Cinta adalah perasaan tidak terduga, ia bisa muncul kapan saja tanpa kita duga, tanpa kita rencanakan, dan tanpa kita pilih pada siapa. Tiba-tiba saja ia ada, tiba-tiba...