"Maafkan saya Becca." Sejak sore tadi, Freen terus saja meminta maaf pada Becca karena telah masuk kedalam hutan pribadi Becca yang tidak boleh sembarang masuk. Freen merasa bersalah, karena tidak meminta izin pada sang pemilik terlebih dahulu.
Becca menghela napas jengah. Ia sudah bosan dengan permintaan maaf dari calon tunangannya itu. "Bisa berhenti minta maaf ga? Gue bilang santai aja, gue ngga marah."
"Baik Becca." Lagi lagi Becca menghela napas dengan kasar. Becca tak suka Freen yang terlalu kaku dan baku seperti ini. Kesannya seperti Freen adalah pelayannya yang harus berbicara sopan kepada tuannya.
"Lo bisa jangan kaku ngga? Seenggaknya kalau lo ngga mau pake 'lo-gue' lo bisa ganti jadi 'aku-kamu' biar terlalu kaku."
"Saya usahakan" Becca menatap tajam ke arah Freen, Freen sadar bahwa Becca menatapnya. Cepat cepat ia mengoreksi ucapannya tadi. "Maksudnya, a-aku usahakan."
Becca menjentik jarinya, lalu tersenyum penuh kemenangan. Setidaknya Becca bisa mengubah sedikit kekakuan Freen terhadap dirinya.
"Freen" Panggil Becca.
Freen mendongak, menatap mata Becca. "Hm?"
"Soal pendekatan yang kata lo sebulan itu, gimana?" Tanya Becca.
Freen sebetulnya pun tak tahu harus mulai darimana pendekatan ini. "Kamu maunya kemana?"
"Destinasi ya?"
"Aku ngga punya ide, tapi aku yakin kamu pasti suka sama tempatnya."
"Gue boleh tau?"
"Ngga. Ini rahasia, tapi pasti bakal menyenangkan, dan tentunya kamu juga bakalan suka sama tempat ini."
Becca tampak berpikir. Destinasi apa yang cocok untuk pendekatan yang serba mendadak seperti ini?. "GUE PUNYA IDE" Becca berteriak, membuat Freen yang tengah berpikir langsung terkejut ketika mendengar suara keras dari Becca.
Freen memiringkan sedikit kepalanya, "ide apa?" Tanya Freen bingung.
"Dalam sebulan kita harus bisa berpergian lama. Ya.. Sekitar.. Empat sampai enam hari." Jawab Becca antusias.
"Aku ngga bisa Bec." Jawaban Freen membuat Becca kehilangan antusiasnya. Ia lupa bahwa Freen juga perlu bekerja, dan Freen tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
"Gimana kalau ada empat tempat? Setiap minggunya kita pergi ke beberapa tempat. Tiga diantaranya kita pergi ketempat yang ngga jauh jauh banget dari sini. Minggu terakhir kita jadiin perjalanan lama, gimana? Setuju ngga?"
Freen mencoba memikirkan penjelasan Becca. Setelah berpikir cukup lama, Freen akhirnya setuju dengan ide dari Becca. "Oke ngga masalah, aku bisa izin ke papah soal ini."
"Besok kita mulai?" Tanya Becca. Freen menganggukkan kepalanya.
"Mm."
~~~
*in room chat.
Freen
Bec, aku didepan. Kamu sudah siap?Becca
Ya, tunggu sebentar.Becca segera bergegas, ia tak mau calon tunangannya menunggu terlalu lama. Hari ini, hari pertama mereka melakukan perjalanan bersama. Becca tidak tau tujuan destinasi mereka, Freen merahasiakannya. Sejak malam, Becca terus berusaha membujuk Freen agar mau memberitahu perjalanan mereka, namun Freen tetaplah Freen.
"Ayo" Freen jelas terkejut. Ia bahkan tak mendengar suara pintu mobil terbuka. Mungkin karena terlalu fokus pada ponselnya.
"Mau kemana?"