•Cinta dan pengkhianatan•

623 31 2
                                    

Note: Semua yang ada disini hanyalah fiksi dan murni untuk hiburan semata.

Pada suatu masa di Konoha, ada tiga ninja muda yang menjalani pelatihan di bawah bimbingan Minato Namikaze. Mereka adalah Kakashi Hatake, Obito Uchiha, dan Rin Nohara. Masing-masing memiliki keterampilan dan kepribadian yang unik, namun cerita ini berpusat pada hubungan rumit di antara mereka.

Kakashi Hatake, seorang jenius yang dingin dan disiplin, menyimpan sebuah rahasia. Di balik sikapnya yang acuh tak acuh, Kakashi menyimpan perasaan mendalam terhadap Obito Uchiha. Dia terpesona oleh semangat dan ketulusan Obito, sesuatu yang tidak dimilikinya. Namun, Kakashi tahu bahwa perasaannya tidak boleh diketahui, apalagi oleh Obito yang tampak begitu terpikat pada Rin Nohara.

Rin adalah gadis yang ceria, pintar, dan tampaknya memiliki segalanya. Namun, di balik senyum manis dan sikap ramahnya, Rin sebenarnya memiliki sisi yang licik. Dia sadar bahwa Kakashi memiliki perasaan terhadap Obito, dan meskipun dia tahu bahwa Obito menyukainya, Rin memanfaatkan situasi ini untuk mempermainkan Kakashi.

...

Rin sering mendekati Kakashi dan berpura-pura peduli padanya, hanya untuk membuatnya merasa lebih buruk. Suatu hari, ketika mereka sedang berlatih di hutan, Rin mendekati Kakashi yang sedang duduk sendirian.

"Kakashi-kun, kamu kelihatan sedih. Ada yang ingin kamu ceritakan?" tanya Rin dengan senyum palsu.

Kakashi hanya menatapnya sekilas dan menggeleng. "Tidak ada apa-apa, Rin."

Rin tersenyum lebih lebar, seolah-olah mengerti perasaannya. "Kamu tahu, Obito sering berbicara tentang kamu. Dia sangat menghormatimu."

Kakashi tahu itu bohong. Obito memang sering berbicara tentang Rin, bukan tentang dirinya. Namun, dia tetap diam, menahan perasaannya.

Obito, yang tidak peka terhadap perasaan Kakashi, sering kali menceritakan betapa ia menyukai Rin. Dia berpikir bahwa Kakashi adalah sahabat yang selalu mendukungnya, tidak pernah menyadari perasaan Kakashi yang sebenarnya.

Suatu hari, Obito datang kepada Kakashi dengan senyum lebar di wajahnya. "Kakashi, aku punya kabar baik! Aku akan mengajak Rin keluar hari ini. Doakan aku, ya!"

Kakashi menahan rasa sakit di dadanya dan memaksakan senyum. "Tentu, Obito. Semoga berhasil."

Obito tidak menyadari bahwa Kakashi sedang hancur di dalam. Dia berlari pergi dengan semangat, sementara Kakashi tetap berdiri di sana, merasa seolah-olah dunianya runtuh.

Pertemuan antara Obito dan Rin tidak berlangsung seperti yang diharapkan Obito. Rin, yang hanya ingin membuat Kakashi putus asa, berpura-pura tertarik pada Obito. Dia menerima ajakannya untuk keluar, tetapi sepanjang waktu, Rin hanya berbicara tentang hal-hal yang membuat Obito merasa tidak nyaman.

"Obito, kamu tahu tidak, Kakashi itu sangat hebat. Dia benar-benar ninja yang luar biasa," kata Rin sambil tersenyum manis.

Obito merasa canggung. "Ya, Kakashi memang hebat. Tapi aku ingin tahu lebih banyak tentang kamu, Rin."

Rin tertawa kecil. "Oh, aku hanya gadis biasa. Tidak sehebat Kakashi."

Setiap kali Obito mencoba mendekati Rin, Rin selalu memutar percakapan kembali ke Kakashi, seolah-olah memperlihatkan betapa tidak pentingnya Obito dibandingkan Kakashi.

...

Malam itu, Kakashi sedang duduk sendirian di puncak gedung Hokage, memandangi bintang-bintang. Dia teringat bagaimana Obito berbicara tentang Rin sepanjang hari. Rasa sakit itu begitu mendalam sehingga dia merasa sulit bernapas.

"Tidak adil," pikir Kakashi dalam hati. "Aku yang selalu berada di sisinya, mendukungnya, tapi dia tidak pernah menyadari perasaanku."

Rin muncul di belakangnya, tersenyum seperti biasa. "Kakashi-kun, kenapa kamu di sini sendirian?"

Kakashi menoleh, tidak menunjukkan emosi. "Aku hanya ingin sendiri."

Rin duduk di sebelahnya, wajahnya tampak penuh simpati palsu. "Kamu tahu, Obito sangat beruntung memiliki teman sepertimu. Dia sering berbicara tentang betapa hebatnya kamu."

Kakashi merasa ingin berteriak, tapi dia tetap tenang. "Terima kasih, Rin."

Rin terus memainkan perasaannya, membuat Kakashi semakin hancur. Dia mulai berbicara lebih sering tentang Obito di depan Kakashi, seolah-olah menikmati penderitaan Kakashi.

"Obito benar-benar lucu tadi. Dia bilang ingin membelikanku bunga, tapi dia tidak tahu harus beli di mana," kata Rin sambil tertawa.

Kakashi hanya bisa tersenyum tipis. "Ya, Obito memang begitu."

Setiap kali Rin berbicara tentang Obito, Kakashi merasakan sakit yang semakin mendalam. Dia merasa tidak ada harapan, bahwa cintanya pada Obito hanya akan menjadi rahasia yang menyakitkan selamanya.

...

Suatu hari, Kakashi tidak tahan lagi. Dia memutuskan untuk menjauh dari semuanya, meninggalkan Konoha untuk sementara waktu. Dia menulis surat untuk Obito, menjelaskan semuanya. Surat itu penuh dengan perasaan yang selama ini ia pendam.

Obito menemukan surat itu dan membaca dengan hati yang berat. Dia tidak pernah menyadari perasaan Kakashi selama ini. Surat itu membuatnya sadar betapa besar pengorbanan Kakashi untuknya.

Dengan hati yang penuh penyesalan, Obito mencari Kakashi. Dia menemukan Kakashi di tepi sungai, tempat favorit mereka dulu berlatih.

"Kakashi!" Obito berteriak, suaranya penuh emosi.

Kakashi menoleh, terkejut melihat Obito. "Obito? Apa yang kamu lakukan di sini?"

Obito mendekat, matanya berkaca-kaca. "Aku membaca suratmu. Aku tidak tahu, Kakashi. Aku benar-benar tidak tahu."

Kakashi merasa dadanya sesak. "Obito, aku hanya ingin kamu bahagia. Aku tidak pernah ingin membuatmu merasa terbebani dengan perasaanku."

Obito menggeleng, menatap Kakashi dengan penuh kasih. "Kakashi, kamu adalah sahabat terbaikku. Dan aku... aku juga peduli padamu, lebih dari yang aku sadari."

Mereka berdua saling berpelukan, menangis bersama di tepi sungai. Akhirnya, Kakashi merasa beban berat di hatinya terangkat.

Setelah momen emosional itu, hubungan mereka berubah. Obito mulai melihat Kakashi dengan cara yang berbeda. Dia mulai lebih peka terhadap perasaan Kakashi dan menyadari bahwa cintanya kepada Rin hanya ilusi. Sementara itu, Rin merasa tidak nyaman karena rencananya untuk membuat Kakashi putus asa gagal.

Kakashi dan Obito mulai lebih terbuka satu sama lain. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama, saling mendukung dalam setiap misi. Persahabatan mereka semakin erat, dan perasaan cinta yang tulus mulai tumbuh di antara mereka.

Rin, yang merasa bahwa dirinya telah kehilangan kendali atas situasi, mulai menjauh dari mereka. Dia tidak bisa lagi memanipulasi Kakashi, dan dia merasa kesal karena Obito tidak lagi tertarik padanya.

•••

Kakashi dan Obito akhirnya menemukan kebahagiaan dalam satu sama lain. Mereka menyadari bahwa cinta sejati tidak harus selalu romantis, tetapi bisa tumbuh dari persahabatan yang kuat dan saling menghormati. Mereka terus berjuang bersama sebagai ninja Konoha, saling mendukung dan melindungi satu sama lain.

Rin, meskipun awalnya berusaha untuk membuat mereka menderita, akhirnya menyadari kesalahannya dan mulai berubah. Dia belajar untuk lebih menghargai orang-orang di sekitarnya dan berhenti memanipulasi perasaan mereka.

Kisah cinta Kakashi dan Obito menjadi legenda di Konoha, sebuah kisah tentang kesetiaan, pengorbanan, dan cinta yang tulus. Mereka mengajarkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang memiliki, tetapi tentang memberi dan mendukung orang yang kita cintai, bahkan dalam saat-saat tersulit.

The end.

Note; "Kehidupan dibentuk oleh mimpi-mimpimu. Jadi berhentilah membuang waktu dan pergilah tidur."

Always together - Obikaka [One shot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang