Note: Semua yang ada disini hanyalah fiksi dan murni untuk hiburan semata.
•
•
•
Pagi hari Valentine datang dengan gemilang di Konoha, desa yang selalu sibuk namun penuh dengan cinta. Obito Uchiha terbangun dengan perasaan campur aduk. Ia memandang ke luar jendela, melihat sinar matahari yang menembus daun-daun hijau. Hatinya berbunga-bunga, tetapi juga dipenuhi kegelisahan. Hari ini adalah hari Valentine, hari yang seharusnya istimewa untuk dirinya dan Kakashi Hatake, kekasihnya selama dua tahun terakhir.
Sejak pagi, Obito sudah berkeliaran di sekitar pasar Konoha, mencoba mencari hadiah yang sempurna untuk Kakashi. Namun, seberapa keras ia berusaha, tak satu pun hadiah di toko-toko itu yang terasa cukup istimewa. Kakashi bukanlah seseorang yang mudah dipuaskan dengan hadiah biasa. Kakashi selalu berkata bahwa kenangan adalah harta yang paling berharga, dan ini membuat Obito semakin bingung.
Selama perjalanan pulang, Obito melihat banyak anak-anak dan remaja yang membawa hadiah untuk Kakashi. Mereka semua tampak sangat bersemangat. Obito bisa merasakan cemburu merayap ke dalam hatinya. Semua orang mengagumi Kakashi. Bagaimana tidak? Kakashi adalah seorang ninja yang luar biasa, tampan, dan karismatik. Tidak ada yang tidak menyukainya. Bahkan, beberapa dari anak-anak itu jelas-jelas terlihat menaruh hati pada Kakashi, dan ini membuat Obito semakin resah.
Obito tahu bahwa ia harus menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar hadiah biasa. Ia berjalan ke toko perhiasan, tempat di mana banyak orang berharap menemukan sesuatu yang spesial untuk orang yang mereka cintai. Toko itu penuh dengan barang-barang yang berkilauan, tetapi tidak ada satu pun yang membuat hati Obito merasa "ini dia".
Sambil terus berpikir, Obito teringat kembali saat mereka masih berlatih bersama sebagai genin. Kakashi selalu menyimpan kenangan di hatinya. Kenangan tentang latihan mereka, pertempuran bersama, dan momen-momen kecil yang tak terlupakan. Dengan cepat, Obito mendapatkan ide. Ia bergegas keluar dari toko dan menuju ke tempat latihan mereka dulu.
Tempat latihan itu terletak di hutan, jauh dari hiruk-pikuk desa. Di sana, banyak kenangan yang tercipta. Obito berjalan melewati pepohonan, menyusuri sungai kecil, dan memandang ke arah batu besar tempat mereka sering duduk dan berbincang. Ia mulai mengumpulkan beberapa benda yang mengingatkannya pada saat-saat indah mereka bersama: sehelai daun dari pohon tempat mereka sering berlatih, sebuah batu kecil dari sungai tempat mereka bermain air, dan sebuah ranting yang dulu pernah digunakan Kakashi untuk mengajarinya teknik dasar ninja.
•••
Obito mengemas semua benda itu dalam sebuah kotak kecil. Ia menghias kotak itu dengan penuh cinta, menambahkan satu kotak coklat kecil dan beberapa ornamen kecil serta pita berwarna biru-warna favorit Kakashi. Setelah selesai, ia memandangi kotak itu dengan perasaan campur aduk. Ia berharap Kakashi akan menyukai hadiah ini, walaupun sederhana.
(Dari sekian banyak barang, pilihan Obito jatuh pada sampah:3)
Saat matahari mulai terbenam, Obito bergegas menuju rumah Kakashi. Ia merasa gugup, tetapi juga bersemangat. Sesampainya di sana, ia melihat Kakashi sedang duduk di beranda, menikmati pemandangan sore yang tenang. Kakashi menoleh dan tersenyum ketika melihat Obito mendekat.
"Selamat Hari Valentine, Kakashi," kata Obito dengan sedikit gugup sambil menyerahkan kotak itu.
Kakashi membuka kotak tersebut dan matanya langsung bersinar melihat isi di dalamnya. "Ini luar biasa, Obito. Setiap benda ini mengingatkanku pada momen-momen terbaik kita bersama," katanya dengan suara penuh perasaan.
Obito merasa lega dan bahagia melihat reaksi Kakashi. Mereka duduk bersama di beranda, menceritakan kembali kenangan-kenangan mereka, tertawa dan berbagi cerita hingga malam tiba. Hadiah dari Obito bukan hanya sekedar benda, tetapi adalah kenangan yang mengikat mereka lebih erat.
•••
Beberapa hari setelah Valentine, Obito dan Kakashi kembali ke rutinitas mereka sebagai ninja. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam hubungan mereka. Mereka merasa lebih dekat daripada sebelumnya. Setiap kali mereka berada di tempat latihan atau menjalani misi bersama, mereka selalu mengingat hadiah dari Obito dan kenangan yang mereka bagi.
Suatu hari, Kakashi mengajak Obito untuk berjalan-jalan di desa. Mereka mengunjungi tempat-tempat yang penuh dengan kenangan indah mereka. Mereka berjalan melalui hutan, melewati sungai kecil, dan duduk di atas batu besar yang menjadi saksi bisu kebersamaan mereka.
"Kau tahu, Obito," kata Kakashi sambil menatap mata Obito, "hadiahmu mengingatkanku betapa berharganya setiap momen yang kita lalui bersama. Kau benar-benar memahami apa yang aku butuhkan, lebih dari siapa pun."
Obito tersenyum dan merasakan kehangatan di hatinya. "Aku hanya ingin kau tahu betapa aku mencintaimu, Kakashi. Setiap momen bersama adalah harta yang tak ternilai bagiku."
Mereka berdua saling memandang, merasakan cinta yang mendalam dan tulus. Hari itu, mereka berjanji untuk selalu menghargai setiap momen bersama, tak peduli seberapa kecil atau besar.
•••
Tidak semua hari adalah hari yang cerah dan penuh cinta. Sebagai ninja, mereka sering menghadapi bahaya dan tantangan yang bisa menguji hubungan mereka. Suatu hari, mereka mendapat misi yang sangat berbahaya. Mereka harus menyusup ke wilayah musuh dan mengumpulkan informasi penting. Misi ini sangat berisiko, tetapi mereka tahu bahwa sebagai ninja, mereka harus melakukannya.
Selama misi itu, ada saat-saat di mana mereka hampir kehilangan satu sama lain. Bahaya mengintai di setiap sudut, dan ada saat di mana Kakashi terluka parah. Obito harus menggunakan semua kekuatannya untuk melindungi Kakashi dan menyelesaikan misi.
Ketika mereka akhirnya berhasil kembali ke Konoha, keduanya terluka, tetapi hati mereka tetap teguh. Mereka menyadari betapa berharganya kehidupan dan cinta mereka.
"Obito, terima kasih telah menyelamatkanku," kata Kakashi dengan suara lemah, berbaring di tempat tidur rumah sakit.
"Kita adalah tim, Kakashi. Aku tidak akan pernah membiarkanmu sendirian," jawab Obito sambil menggenggam tangan Kakashi.
Kakashi tersenyum hangat mendengarnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya, menyuruh Obito untuk mendekatinya.
Obito lalu berjongkok disebelah Kakashi, sedikit terkejut saat tiba-tiba Kakashi mencium bibir Obito. "Terimakasih" Kakashi tersenyum hangat saat mengatakan itu.
Obito ikut tersenyum, lalu memeluk tubuh Kakashi sambil tertawa kecil. "Kamu tidak berubah.."
Waktu terus berlalu, dan hubungan Obito dan Kakashi semakin kuat. Mereka melalui banyak suka dan duka bersama, tetapi selalu saling mendukung. Setiap momen bersama adalah bukti cinta mereka yang tulus dan mendalam.
Pada hari ulang tahun Kakashi yang berikutnya, Obito menyiapkan kejutan yang lain. Ia mengundang teman-teman mereka dan mengadakan pesta kecil untuk merayakan hari itu. Kakashi terkejut dan sangat tersentuh dengan usaha Obito.
"Terima kasih, Obito. Kau selalu tahu bagaimana membuatku bahagia," kata Kakashi dengan senyum hangat.
Obito hanya tersenyum dan memeluk Kakashi erat, sesekali mencium dahinya. Mereka tahu bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Cinta mereka lebih kuat dari apa pun yang bisa dihadapi di dunia ini.
•••
Cinta Obito dan Kakashi adalah kisah tentang kesetiaan, pengorbanan, dan kenangan yang tak terlupakan. Setiap hari adalah kesempatan untuk menciptakan momen-momen baru yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan. Mereka belajar bahwa cinta sejati tidak diukur dari seberapa mahal hadiah yang diberikan, tetapi dari ketulusan hati dan kenangan yang mereka ciptakan bersama.
Hari Valentine itu hanyalah salah satu dari banyak hari istimewa yang mereka lalui bersama. Mereka berjanji untuk selalu menghargai setiap momen dan terus menciptakan kenangan indah dalam perjalanan cinta mereka yang panjang dan penuh makna.
•
•
•
The end.
Note; "Sepandai-pandainnya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. Sejomblo-jomblonya kamu sekarang, akhirnya akan nikah juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Always together - Obikaka [One shot]
RomanceKumpulan one shot Obikaka, tentu saja. Warning! -Cringe -Typo -Alur tidak jelas -Obikaka -Homopobic? skip !!Semua karakter di cerita ini adalah milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam nama saja!!